"Cepat dong, aku mau mentata masak masakanku di atas meja itu"
Suara anak kecil berkepang dua itu melengking saking bosannya menunggu anak laki laki yang sedang menaiki tangga rumah pohonan yang akan menjadi lokasi bermainnya. Sudah hampir sepuluh menit namun anak laki laki itu tak kunjung menggoyangkan kakinya, padahal tinggal tersisa tiga anak tangga lagi.
"Mainnya di tempat lain aja deh, Ara. Kan, mama larang main di tempat tinggi" bujuk anak laki laki itu.
"Itukan karna kamu penakut sama ketinggian. Lagian kalau kamu turun kan tanggung. Mendingan naik aja, lagi tiga anak tangga, kok"
"Ta, tapii, turunnya gimana,"
"Itu mah, gampang. Nanti aku bantuin. Buruan cepat"
Sinar matahari yang menyengat membuat keringat bercucuran di sekujur tubuh anak laki laki itu. Lututnya bergetar karena takut dengan keadaannya yang sekarang. Berkali kali ia menatap kebawah untuk meyakinkan dirinya bahwa nanti ia dapat turun dengan selamat.
Rasa pusing sudah ia rasakan sejak tadi. Kepalanya seakan di buat terputar ketika melihat ke bawah. Anak itu kembali menghadap ke atas, namun sinar matahari yang tiba tiba menyoroti matanya membuat keseimbangannya oleng. Pegangannya perlahan melemah dan tubuh anak itu terhempas ke aspal.
Buukk..
Anak perempuan itu membulatkan matanya ketika mendengar suara benturan keras. Ia tidak yakin dengan apa yang ia dengar, maka dari itu ia menoleh dan menemukan temannya sudah tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang berlumuran di kepalanya.
"Ramaa.."
Lagi. Mimpi yang serupa dengan mimpi sebelumnya. Keringatnya bercucuran membuat rambutnya lepek dan menempel nempel di lehernya. Tangannya naik untuk mengelap keringatnya.
Matanya tertuju pada kotak berwarna biru langit yang berada di atas nakas. Tangannya terjulur mengambil kotak usang itu lalu membukannya.
Terlihat seuntas kalung berwarna perak. Kalung itu di hiasi dengan liontin berhuruf 'R' yang menambah kesan indahnya. Gadis itu mengeluarkannya dari kotak lalu menatapnya dengan seulas senyum. Bukan senyum kebahagiaan melainkan senyum miris.
"Cuma ini yang gue punya dari lo," ujarnya
***
Tbc...
Jangan lupa vote,coment and share~
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionArka menghentikan kegiatannya dengan wanita di depannya. Ia merasa ada yang mempotret kegiatannya tidak jauh dari jaraknya berdiri. Sandra kaget ketika Arka melihatnya. Buru buru ia membalikkan badannya, namun gagal karena Arka berhasil mencekal len...
