(5) Sakit

0 0 0
                                    

"Kok lo ga pernah cerita sama kita sih, Lang" Rangga melipat tangannya di atas meja

Galang sibuk membalas chat dari adek kelasnya yang bikin emesss. Sedangkan Arka ia lebih memilih menyambungkan bangku miliknya dan milik Galang lalu tiduran dengan tangan yang menutupi matanya.

"Lo berdua aja ga pernah nanya ke gua" balas Galang tanpa mengalihkan pandangannya dari hpnya, sesekali ia senyum senyum gaje

"Geblek!! Mana gue tau kalo ternyata lo itu sepupuan, dasar kunyuk"

"Makanya nanya dong," jawab Galang enteng

"Minta di selending nih anak kali yahh!"

"Berisik lo berdua" Arka nyahut

Hening sejenak. Masing masing sibuk dengan kegiatannya. Galang bermain hp, Arka menutup matanya namun ia tidak tidur. Sedangkan Rangga sibuk berpikir

"Ka, lo yakin mau ngejalani rencana lo ini?" tanya Rangga menopang dagunya lalu menatap Arka yang masih menutup matanya

Hening. Kelihatannya Arka sedang berpikir

"Iya"

"Tapi lo tau kan resikonya apa"

"Tau"

"Ga mau pake cara lain apa ngedeketinnya"

"Ga."

"Menurut gue agak susah deh" Galang buka suara

"Susah apanya"

"Dia itu orangnya ga peka, mau lo kasih kode sekeras apapun susah buat meruntuhkan ke tidak pekaannya"

Galang menjeda kalimatnya

"Pelupa pula. Jadi yang udah lalu ga bakalan dia ingat"

"Tapi masa kenangannya sama si Arka ga dia ingat"

"Ya mana gue tahu kalo soal itu. Hanya dia dan tuhan yang tahu" Galang tiba tiba bijak

Arka hanya mencerna apa yang sedang kedua sahabatnya itu bicarakan. Namun entahlah, ia tidak bisa menangkap maksud yang mereka berdua bicarakan. Mungkin karena ia terlalu memikirkannya dan merindukannya

***

Sepulang sekolah Sandra seperti bias di jemput Bara. Rasa lelah dan kantuk sudah ia rasakan sejak duduk di jok belakang motor Bara. Sandra hanya bergumam ketika Bara mengajaknya bicara. Ntahlah Sandra malas berbicara saat ini.

Setelah motor Bara masuk ke halaman rumah, Sandra segera turun dengan langkah loyoh.

"Dek, kenapa sih, lemes gitu?" Bara menyusul setelah mengunci motornya

"Hmm"

"Hamm, hemm, hamm, hemm dari tadi ditanya gitu gitu terus jawabnya"

"Assalamualaikum, bunda"

Bunda menghentikan kegiatan potong buahnya ketika melihat Sandra lesu begitu.

"Waalaikum salam. Loh, Sandra kenapa? Bara kamu apain adik kamu"

"Mana Bara tahu dari tadi juga udah gitu"

Bunda mengambilkan air putih di atas meja lalu memberikannya pada Sandra. Ia meminumnya lalu segera pamit ke kamarnya. Mungkin ia butuh istirahat


***

Sandra terbangun malam malam. Ia merasakan nafasnya memburu dan badannya sangat hangat. Ia menggigil tenggorokannya terasa sangat kering.

Ia bangkit dan meraih gelas di atas nakas. Namun tidak berhasil ia raih. Alhasil gelas itu jatuh dan pecah. Sandra meringis saat merasakan pening di kepalanya.

Bunda segera masuk ke kamar anaknya itu ketika mendengar suara pecahan. Bunda kaget ketika melihat gelas pecah dan anaknya yang sedang kesakitan.

"Astagaa,, Sandra kamu kenapa. Yaalah ini badan kamu kenapa panas beginii" bunda terlihat sangat panik

Sandra hanya diam mencoba melawan rasa sakit di kepalanya

"Yaampun. Bara... Baraa.."

Bara datang dengan sedikit berlari. Ia hampir jantungan ketika bundanya memanggilnya dengan teriak teriak begitu. Bagaimana tidak ia tadi sedang makan lengkeng di ruang tamu, untung tidak tersedak bijinya.

Bara kaget ketika melihat adiknya kesakitan di tambah raut muka bunda yang sangat cemas

Bara mendekat "Sandra kenapa bunda"

"Bunda ga tau. Cepat suruh pak Anto siapkan mobil. Kamu bawa turun adik kamu dulu bunda mau ambil dompet dulu"

"Oke bunda"

Bara segera membopong tubuh Sandra. Menuruni tangga dengan langkah tergesa gesa. Lalu segera memanggil pak Anto untuk menyiapkan mobil.

Bunda keluar dengan air muka sangat cemas. Dengan dompet yang nyeleip di keteak Bunda segera menutup pintu depan lalu naik ke atas mobil.

Mobil segera melaju membawa mereka ke rumah sakit terdekat. Bunda yang duduk di jok belakang bersama Sandra tak henti hentinya mengusap keringat yang bercucuran dari kening Sandra. Bara yang duduk di depan ikut khawatir ketika sang adik beberapa kali melontarkan bahwa kepalanya sangat sakit

***

Maaf typo bertebaran:)

Jangan lupa vote dan koment yah:)

√seeyou

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang