1 : 4

2.9K 245 48
                                    

Warning! Mengandung unsur kekerasan, baik fisik maupun sexsual. Di mohon untuk bijak dalam membaca, dilarang meng copy hak cipta milik orang lain yg belum di mintain izin.

Happy reading~

🌙The Mafia🌙

Rasa sakit yg di timpa oleh Yuna, membuat Yuna lebih memilih untuk terseret pada kegelapan dari pada harus bertahan menahan rasa sakit nya.

🌙The Mafia🌙

Benar kah tak ada cara lain untuk menyelamatkan Yuna dan masa depan Yuna nanti?

Yuna mengayunkan kaki nya bosan. Ia tengah duduk di pinggiran ranjang dan menunggu sang kakak dan calon kakak ipar nya itu. Entah apa yg mereka bicara kan hingga membuat Yuna mengerucutkan bibir nya sebal, sungguh ini membosankan.

Cklekk

Pintu terbuka, menampilkan 2 orang yg Yuna tunggu sedari tadi. Namun tatapan Yuna berubah menjadi bingung saat melihat mata sang kakak sepupunya yg sembab seperti habis menangis.

"Sowon eonnie menangis?" tanya Yuna dengan memiringkan kepala nya penasaran.

Sowon menggeleng pelan, ah sungguh ia tidak tega melihat wajah polos adiknya ini.

"Yuna-ya..." panggil Sowon dengan bibir yg kembali bergetar menahan tangis, Jin yg melihat itu hanya mampu mengusap punggung Sowon lembut.

"Eonnie akan membantu mu melakukan itu, eonnie sudah menyiapkan 'seorang' teman eonnie untukmu.."

******

Lelaki tampan dengan dengan sebatang rokok di kapitan jari nya itu mendengus kesal. Menoleh sedikit hanya untuk melirik pintu berbahan kayu dan kembali mendengus kesal setelahnya.

Ia sangat tidak suka dibuat menunggu.

Dan saat pintu itu diketuk pelan. Dengan tidak sabarnya ia segera berjalan cepat hanya untuk membuka pintu kayu lapuk itu. Menatap intens pada seorang gadis berponi yg memainkan kedua jari nya di depan dada.

"M-maaf mengganggu... A-apa ini benar kamar t-"

"Masuk."

Gadis itu-Yuna, mendongak, menatap bingung pada lelaki di depannya dan di balas geraman kesal dari sang empu, tanpa aba-aba lelaki tadi langsung menyeret Yuna masuk, menutup dan mengunci pintu itu dengan kasar.

Tatapan nya beralih ke Yuna, memandang dari ujung rambut hingga ujung kaki, sudut bibirnya terangkat, memperlihatkan sebuah seringai yg sialnya justru terlihat begitu tampan di wajah nya.

"E-eummm.. Permisi tuan, apa anda teman Jin oppa yg akan mem-membantu ku u-untuk melakukan i-itu..?" ucap Yuna gugup.
Sungguh ia sangat risih di tatap begitu intens oleh lelaki di depannya ini, belum lagi perlakuan tidak menyenangkan tadi yg menarik dirinya begitu saja lalu mengurungnya di kamar ini.

Lelaki itu tak menjawab, ia membuang putung rokoknya dan menarik dagu Yuna ke atas. Mempertemu kan mata onyx setajam elang nya dengan mata hazel lembut yg kini mulai berkaca-kaca.

"T-tuan..." cicit Yuna takut.

"Jungkook. Namaku Jeon Jungkook."

Lelaki itu -Jungkook, menghembuskan asap penuh nikotin dari rokoknya tadi di depan wajah Yuna, menyeringai ketika melihat respon sang gadis yg terbatuk-batuk karena nya.

Jemari Jungkook bergerak menyentuh pipi kiri Yuna, mengusap pipi putih lembut Yuna lalu turun lagi ke dagu, mencengkramnya erat hingga membuat Yuna meringis.

Plak!

Mata Jungkook memicing, menatap Yuna tajam lalu menggeram marah saat tangan Yuna tadi dengan berani menepis tangannya hingga membuatnya lepas, sedangkan Yuna sendiri sudah berlari ke arah pintu, mencoba membuka pintu bahkan memukul-mukul nya beberapa kali, berharap ada yg mendengar dan membuka kan pintu untuknya.

"Sowoonn eonnieee!! Jin oppa!!!"

"Percuma saja. Mereka tidak akan menolongmu, sialan!" ucap Jungkook dengan menarik rambut Yuna kasar, menyeretnya menjauh dari pintu.

"L-lepass!! Kau sialan!! Kau brengsek!! Aagghh!!!" Yuna meringis sakit saat lagi lagi tangan Jungkook menarik kuat rambut bagian belakang nya.

Air mata mulai mengalir dari mata indahnya, turun begitu deras di pipi nya, tangannya terus berusaha mencengkram dan menepis tangan Jungkook yg kini bertengger di pinggul nya. Sungguh ia merasa harga diri nya sedang di injak-injak sekarang.

Jungkook yg merasa kesal karna perlawanan yg Yuna lakukan padanya itu akhirnya memutuskan untuk membanting tubuh ringkih Yuna di ranjang. Membuat Yuna lagi lagi meringis menahan rasa sakit di punggungnya.

Tapi itu tak membuat Yuna kapok, ia dengan sigap langsung berdiri dan sedikit tertatih berjalan mendekati pintu. Jungkook yg melihat itu mendengus kembali, lalu mengeluarkan sesuatu dari saku dalam jas nya dan mengarahkan nya ke kepala Yuna.

"Melangkah sekali lagi, ku pasti kan kepalamu berlubang."

******

Eunha berjalan lemas di pinggir jalan, rasa khwatir dan bersalah terus menyerang dirinya. Malam sudah semakin larut namun ia belum menemukan sang sahabat yg sekarang entah ada dimana.

Jangan tanya bagaimana keadaan Eunha sekarang, Bahkan jika ada kata lain yg lebih dari kacau, maka Eunha adalah itu. Rambut yg berantakan, baju lusuh, keringat di sekujur tubuh, kaki polos tanpa alas apa pun. Berantakan bukan? Dan itu semua karena mencari Yuna, sang sahabat kalau pun Yuna masih sudi menganggapnya begitu.

"Maaf kan aku Yuna..." itu yg di gumam kan Eunha di sepanjang langkahnya, berharap rasa bersalah nya lenyap dan segera menemukan Yuna.

******

Yuna mematung ditempat, tubuh nya bergetar takut, keringat dingin mulai membanjiri tubuh nya. Bagaimana tidak? Di belakang sana, seseorang yg bernama Jungkook itu sedang menodongkan sebuah pistol kearah nya, lebih tepatnya kearah kepala nya.

"A-apa mau mu?!" seru Yuna dan mendapat balasan gelak tawa keras yg terdengar begitu mengerikan di telinga Yuna.

"Mau ku? Mau ku adalah kau sialan!"

Dan setelah kalimat itu meluncur, Jungkook segera menarik tubuh Yuna, membantingnya lagi di atas ranjang dan menindih nya, mengunci tubuh Yuna agar tak bisa kabur lagi, pistol yg sedari tadi ia pegang kini ia arahkan ke dahi Yuna, menekan nya sedikit hingga membuat Yuna mendesis antara sakit dan takut.

Jungkook menyeringai,
"Kau tau...."
Ia turunkan mulut pistol itu dari dahi Yuna, turun melewati pipi halusnya lalu berhenti tepat di dada kiri. "...Aku suka bermain kasar."

"Akkhhh!"

'Tuhan, tolong aku...'

🌙The Mafia🌙

The Mafia Chap 4 FIN!

Hollaaaa hollaaaa~
Hehe, maap baru nongol, kangen ga? *Gak*
Maaf kan keterlambatan update nya yaa dan maaf juga karna pendek, lagi sibuk sibuk nya sekolah nih, sama kemarin kemarin mau nyoba private ternyata udah ga bisa lagi hikd... Yasyudah lah..

Btw...

CHAPTER DEPAN 18-21+ YAA
YG DI BAWAH UMUR YA SADAR DIRI AJA, TAKUTNYA NANTI KEPOLOSAN KALIAN LENYAP :v

UPDATE SETELAH 70 VOTE, 30 COMENT, BIAR PARA SILENT READER PADA MUNCUL :)))

Sampai jumpa di chap depaannnn😘😘😘😘😘😘💜💜💜💘💘💘💘

The Mafia [YuKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang