Warning! Mengandung unsur kekerasan, baik fisik maupun sexsual. Di mohon untuk bijak dalam membaca, dilarang meng copy hak cipta milik orang lain yg belum di mintain izin.
Happy reading~
🌙The Mafia🌙
"Aku kembali lagi, Choi Yuna...."
Yuna berdiri kaku ditempatnya. Lidahnya kelu, matanya bergetar takut, ingatannya kembali berlari pada kejadian sebelum datang ke club kakak nya.
Hal mengerikan apa lagi yg akan terjadi padaku ya Tuhan...
Pria itu berdiri dari tubuh Jimin yg tadi ia hajar hingga menyisakan banyak luka lebam di wajah nya. Pria itu menyeringai, menatap remeh pada Yuna dan mulai mendekati Yuna.
"Choi Yuna.. Ck, sedikit susah mencari informasi tentangmu." Ucapnya dengan dengusan kecil yg mengiringi langkahnya menghampiri Yuna.
"Aku tau kau melihat kejadian itu kemarin, dan aku tidak suka ada orang yg melihat aksi ku kemarin masih bernafas di dunia ini."
Yuna menahan nafasnya.
Kenapa aku harus bertemu orang orang seperti ini ya Tuhan...
"A-aku melihat nya... T-tapi aku tidak melakukan apa apa, b-bahkan aku tidak bilang siapa siapa, sungguh!" gumam Yuna pelan dengan memainkan ujung baju nya takut.
Pria tadi terkekeh mendengarnya, bibir nya menyunggingkan senyum miring yg entah kenapa justru terlihat tampan di depan kaum hawa.
"Kau pikir aku peduli?" Ucapnya, membuat Yuna lagi lagi harus ditampar kenyataan jika orang di depan nya ini tidak memiliki hati. Seperti Pria brengsek yg menyetubuhi nya kemarin. Tidak memiliki hati.
"M-maafkan aku! Kumohon! Aku janji tidak akan mengatakannya pada siapapun!" ucap Yuna dengan membungkuk kan badannya, meminta dengan nada permohonan yg kentara dihiasi dengan suara bergetar takut dan putus asa.
Pria tadi tertawa kencang, di tariknya rambut Yuna hingga wanita itu kembali berdiri dengan sedikit ringisan sakit keluar dari bibirnya.
"Aku tidak membutuhkan air mata permohonanmu," bisik pria itu, matanya kembali menatap wajah menyedihkan Yuna dengan seringai tipis yang menghiasi wajahnya. "Tapi sepertinya tubuhmu bisa membuat keputusan lain." bisiknya membuat Yuna lagi lagi merasakan kehancuran.
Aku benar benar menjijikkan..
"Kumohon... Hiks... Kumohon lepaskan ak-aku Tuan... Hiks.." isaknya tersedu-sedu. Sungguh, bagi Yuna tidak ada yang lebih menjijikkan selain tubuhnya sendiri mulai saat ini.
"Teruslah memohon, karena itu percuma.."
Ucap pria itu dengan seringai diwajahnya.
******
Jungkook mempercepat laju mobilnya, mata tajamnya fokus pada jalanan yang mulai ramai dengan kendaraan. Sesekali matanya melirik ponsel, mengecek apakah sudah mendapat balasan dari orang yg ia tunggu.
Helaan napas panjang terdengar. Ia meminggirkan mobilnya dan berhenti setelah merasa mobilnya sudah parkir ditempat yang aman. Ia meraih ponselnya, menekan beberapa digit angka dan menempelkan pada telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia [YuKook]
Misteri / ThrillerYuna tidak tau jika patah hati dapat mempertemukannya dengan monster mengerikan seperti Jeon Jungkook. "Melangkah sekali lagi, ku pasti kan kepalamu berlubang." "Tuhan, tolong aku," ❍nsfw ❍Mature ❍vulgar ❍Pri...