Chapter V // Lana

3.5K 303 26
                                    

"Woi..!"

"Oh my freaking God,can you knock?"tanya Ali merasa kesal saat Ia dikagetkan dengan kedatangan Daniel,Aldo dan Gabriel secara tiba-tiba.

"Nope,i think we can't."

Ali hanya memutar bola matanya malas lalu melanjutkan menatapi dokumen yang ada didepan nya.

"Masih pacaran sama kertas pulpen,huh?"tanya Aldo sembari membuka soda can yang baru diambilnya dari kulkas kecil di ruangan Ali.

"Yea, i guess."jawabnya.

"Lo pada udah makan siang belum?"tawar Gabriel dan yang lain langsung memutar bola matanya malas.

"Gue rasa perut lo gak bisa kenyang ya."ujar Daniel malas.

"Ya,namanya gue manusia.Emang gue gak boleh laper?"

"Boleh tapi lo kan barusan makan sekitar uhm 30 menit yang lalu."tutur Aldo sembari menghela.

"Terus gue gak boleh laper gitu?"

"Exactly."jawab Daniel sembari menampilkan senyum terpaksanya.

"Berisik."ucap Ali geram.

Pasalnya Ia sedang dibuat bingung dengan beberapa dokumen didepan nya dan mereka malah membicarakan tentang makanan.

"Ya elah,santai kali.Malam ini gue ada acara,salah satu keluarga gue nikah,wanna join us Mr.Syarief?"tawar Aldo pada Ali.

Ali pun menatap Aldo bingung.Setau Ali kelurga Aldo tidak tinggal di Indonesia.

"Bukannya keluarga lo gak disini?"

"Yap,tapi uncle gue ini move in sejak 3 bulan yang lalu karena pekerjaan."

"I'm in..!"pekik Gabriel senang.

"Pasti karena makanan kan?"tanya Daniel sembari menghela nafas.

"Stop it.Ok,gue ikut."

"Ok,acaranya jam 7 malam di Pop Chock Lit Shoppe Restaurant,still remember it?"

Ali tertawa kecil mendengar nama restoran yang sangat sering Ia kunjungi bersama Daniel,Gabriel,Aldo dan keluarganya sebelum perkuliahan.

"Ofc,kita jumpa disana."

"Ok,Dan,Gab,cabut."

"See ya later,mate."ucap Daniel lalu hendak keluar.

"Wait,Dan,"tahan Ali sesaat Daniel hendak keluar.

Daniel pun yang tadinya sudah memegang gagang pintu langsung seketika membalikkan badannya dan menatap Ali bingung.

"Kenapa?"

"Prilly itu pacar lo?"tanya Ali tiba-tiba.

Daniel pun menaikkan alisnya satu.Daniel merasa bingung disebabkan Ali tidak pernah sama sekali tertarik dengan wanita manapun.Bahkan mereka sempat menganggap Ali tidak normal walaupun sebenarnya Ia normal.

"Tumben tanya,lo suka?"tanya Daniel to the point.

"Gue gak boleh nanya?"

Daniel pun melipatkan kedua tangannya didada.Yang tadinya Ia berada di ambang pintu pun beralih ke meja Ali.Beruntung Aldo dan Gabriel sudah keluar duluan.

"Bingung aja.Lo gak pernah tertarik sama cewek manapun.Kami deketin lo sama cewek dan lo sama sekali gak mau natap cewek itu.Straight to the point,man.You like her?"

Ali hanya menghela nafasnya.Teman-temannya memang pasti selalu menginterogasi dirinya tentang hal berbau wanita.

"Okay stop with the intimidation look.Dia mirip sama salah satu sepupu gue,jadi gue penasaran doang."

My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang