Chapter III // First Meet

3.6K 271 13
                                    

Akhirnya panggilan untuk memasuki ruangan menonton pun sudah terdengar di lobby bioskop tersebut.

"Itu studio kita,yuk masuk."ajak Daniel lalu mereka berdua bangkit dari duduk mereka.

Mereka berdua pun berjalan seiring selayaknya orang pacaran.Selama film berlangsung,Prilly terlihat sangat fokus menonton pasalnya Prilly memang suka menonton film,berbeda dari Daniel yang hanya diam-diam memperhatikan Prilly dari samping.

Daniel menyadari betapa manisnya gadis yang berada disampingnya kini.Ia melihat bagaimana berbagai ekspresi Prilly selama menonton,mulai dari tertawa,
terlihat bingung dan wajah serius milik Prilly yang sangat imut.

"Dan..! Kok bengong sih? Film-nya seru tau..!"ujar Prilly setengah berbisik saat melihat Daniel hanya diam tak bergeming menatapnya.

"Eh-iya iyaa."

Daniel pun tersenyum kecil lalu kembali fokus pada film yang sedang di tayangkan.

Sudah hampir 1 setengah jam,akhirnya film yang mereka tonton pun selesai.Daniel dan Prilly pun keluar dari bioskop dan melanjutkan untuk memutari mall terlebih dahulu.

"Gue dari dulu juga kagum sama dokter."ujar Daniel tiba-tiba.

"Hah? Serius?"

"Iya,menurut gue,dokter itu keren dan dokter itu juga pekerjaan mulia banget."

"Semua pekerjaan itu mulia,Daniel.Kerjaan lo Pilot kan? Lo bisa daratin pesawat dengan selamat dan bisa menyelamatkan ratusan penumpang,itu mulia gak?"jelas Prilly dengan senyum tulusnya.

Daniel pun jatuh pada senyum Prilly tersebut.Daniel menatap mata Prilly yang polos namun berbinar yang membuat Daniel selalu lupa jika yang tengah ditatapnya bukanlah miliknya.

"Dan..?"tegur Prilly merasa bingung karena Daniel hanya diam.

"Eh- iya,maaf."cicit Daniel dan Prilly mengangguk.

"Mau kemana lagi..?"

"Terserah,kan lo yang ajak gue,hehe."

"Gimana kalau kerumah gue?"tanya Daniel yang membuat Prilly kaget.

"Hah? Ngapain?"

"Bukan rumah gue sih,rumah keluarga gue.Hari ini ada acara kumpul keluarga ya palingan makan-makan doang.Lo ikut ya?"

"Aduh,Daniel,dandanan gue kayak gini gak cocok banget.Lagian itu kan kumpul keluarga,gue ngerasa gak enak aja buat ikut."jelas Prilly.

Bagaimana tidak,Daniel mengatakan hal ini secara tiba-tiba,tentu saja Prilly hanya berpakaian seperti biasanya dan berdandan ala kadarnya.

"Masalah penampilan lo mah selalu cantik.Gak papa kok,gue yakin sepupu-sepupu gue juga pada bawa pasangan mereka."

Prilly pun mengigit bibir bawahnya sembari menimbang pilihan yang akan di ambilnya.

"Mau dong,please.."pinta Daniel lalu menunjukkan baby face-nya.

Prilly pun menghela nafasnya kasar lalu mengangguk.

"Lo mah curang pake baby face segala."

"Yeaaayy..! Gitu dong hehe.."Daniel pun mencubit pipi Prilly lalu menarik tangan Prilly.

Awalnya Prilly sempat kaget namun Prilly pasrah,lagipula Daniel juga berhasil membuat Prilly merasa cukup bahagia hari ini.

Mereka berdua pun menaiki mobil dan beranjak menuju rumah keluarga Daniel.

"Dan,penampilan gue gini gapapa nih?"tanya Prilly memastikan.

Daniel tersenyum.

"Gapapa,Pril.Lo cantik."

My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang