Chapter VII // Sweet Daniel

2.8K 297 17
                                    

"Berhenti di toko itu."

Ali pun menuruti ucapan Prilly lalu menepikan mobilnya di depan toko tersebut.Prilly membuka pintu mobil Ali namun tertahan karena Ali memanggilnya.

"Pril."

"Ada apa sih? Oh iya,lo gak usah nungguin gue.Gue tinggal jalan kaki dari sini."

"Hm,ok."

"Lo tadi manggil gue kenapa?"tanya Prilly bingung.

"Gak ada."

"Ok,makasih tumpangan nya."

"Sama-sama,hati-hati."

Prilly menutup pintu mobilnya begitu saja lalu langsung memasuki toko tersebut.Ali mengusap wajahnya kasar.Kenapa Ia harus berhadapan dengan perempuan yang sedikit misterius dan susah untuk di dekati,padahal ini pertama kali nya Ali berani dan mau mendekati perempuan.

Prilly yang melihat mobil Ali sudah melaju pun dengan sigap keluar dari toko dan menuju apartement-nya.Prilly pun langsung menaiki lift dan menuju ke kamar tempat Ia tinggal.

"Lama banget pulangnya,Pril."ucap Lana sesaat Prilly baru saja memasuki kamarnya.

Prilly mengerutkan keningnya bingung.Apakah Lana sudah melupakan kejadian semalam atau Lana hanya pura-pura melupakan hal tersebut? Entahlah,Prilly sangat bingung meliha tingkah Lana yang bisa berubah 360 derajat dalam kurun waktu semalam.

"Iya maaf,tadi Hp gue ketinggalan,jadi tadi jalan buat cari taksi."ujar Prilly berbohong dan Lana mengangguk-angguk sembari menonton TV di sofa.

Prilly langsung memasuki kamar mandi dan membersihkan diri.Setelah keluar dari kamar mandi,Ia pun berpakaian dan setelahnya,Lana masih sibuk menonton TV.

Prilly membuka kulkas dan hendak membuat sandwhich kesukaannya.

"Pril,lo bikin apaan?"tanya Lana namun arah pandangnya masih di TV.

"Sandwhich."jawab Prilly kikuk.

"Gue mau satu ya."

"Iya."

Prilly pun berkutat dengan segala pemikiran nya sembari membuat dua sandwhich sekaligus.Setelah selesai,Ia pun memberikan nya pada Lana.Lana menatapnya lalu tersenyum lebar tanpa merasa bersalah atas kejadian semalam.

"Terima kasih,Prilly ku."

Prilly hanya tersenyum kikuk.Lana benar-benar berlagak bahwa tidak ada yang terjadi kemarin malam.Prilly bingung ingin bersikap seperti apa pada Lana,namun jujur Ia sedikit takut dengan Lana.Lana bisa saja melukai Prilly hanya dengan alasan konyol dan itu menakutkan.

*drtt drtt

Prilly pun mengambil Hp-nya yang bergetar di meja.Prilly mengambilnya dan melihat tertera nomor yang tak dikenal menelponnya.Prilly pun menjauh dari Lana untuk mengangkat telfonnya.

*on the phone*

"Halo?"sapa Prilly terlebih dahulu.

"Uhm,hai."

Prilly menelan saliva nya mendengar suara siapa yang terdengar di seberang telpon.Prilly pun melihat ke arah Lana yang masih fokus dengan TV.

My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang