WAHABI

6 0 0
                                    

Ini adalah salah satu kitab yang membahas masalah untuk menolak qoul-qoulnya ulama wahabi di dalam menjelaskan atau menolak qoul-qoul ulama wahabi yang tersebar di berbagai kitab yang tersebar di berbagai karya-karya ulama wahabi sebelum masuk dalam kajian kitab ini ada pendahuluan seperti ini biar nanti tidak terjadi persoalan di belakangnya, kenapa begitu ? karena ini penting karena ulama-ulama wahabi atau orang orang pengikut wahabi yang sekarang itu banyak yang menangkal banyak juga yang menolak bahwasanya mereka itu digolongkan sebagai kelompok pengikut wahabi karena kalau disebut wahabi ini di dalam sejarah itu memang ada dua ini harus tahu walaupun nanti ujung-ujungnya akan sama tetapi kita harus memilah ini dulu supaya nanti ketika sampean diskusi dengan orang-orang wahabi itu tidak salah paham kita harus petakan dulu.
Jadi disebut ulama wahabi itu ada ulama yang hidup di abad ke-2 Hijriyah ada ulama yang hidup di abad ke 11-12 Hijriyah yang banyak paling kita kaji kalau disebut wahabi itu mesti merujuk kepada ulama yang hidup di abad ke 12 Hijriyah mereka menyebut sebagai Mujadid yakni pengikutnya Muhammad bin abdul wahhab an najdi lahir pada tahun 111 lah ini banyak yang kita sebut konternya dengan NU Wahabi mesti merujuknya kepada ini kepada wahabi Muhammad bin abdul wahab an najdi ini ulama yang hidup di abad 12 atau oleh pengikutnya disebut sebagai mujadid, sementara oleh pengikut wahabi sendiri yang dimaksud wahabi itu bukan kita mereka gak terima karena salah satu sekte syiah di abad ke 2 juga punya nama kelompok namanya kelompok sekte ibadiyyah sekte sempalan dari ibadiyyah khawarij itu namanya sekte al wahabiyah yang didirikan oleh Abdul wahab bin abdur rahman sehingga tokoh-tokoh wahabi yang di indonesia itu selalu dikaitkan kesana padahal sebenarnya yang kita maksud itu adalah wahabi yang abad ke 12 memang sama-sama pemikirannya sama-sama khawarij, pemikirannya sama-sama keras, sama-sama takfiri, sama. Jadi kemudian ketika kita diskusi ini sesama NU kalau wahabi itu kan merujuk kepada Muhammad bin abdul wahab ulama yang hidup ke abad 12 tetapi ketika kita berdiskusinya dengan pengikut wahabi yang ada di indonesia mereka ga terima itu mereka ga terima bahwa kyainya syekhnya itu dijadikan sebagai wahabi karena nama bapaknya kan namanya Muhammad bin muhammad itu tapi wahabi mereka selalu merujuk kepada wahabi yaitu abdul wahab bin abdurrahman ini salah seorang pengikut atau pendiri sekte wahabiyah, sekte wahabiyah ini salah satu khawarij pada abad ke 2 sehingga kemudian ada bagi orang yang tidak memahami kedua peta ini akan rancu.

Kemudian bagaimana kesimpulan sama-sama ulama yang hidup di abad ke 2 hijriyah dengan ulama yang hidup di abad ke 12 tadi itu ? sama-sama wahabi juga pemikirannya kalau kita sering bersebrangan dengan disebut wahabi-wahabi itu yang dimaksud wahabi adalah wahabi Muhammad bin abdul wahab an najdi ini berarti ulama yang hidup di abad ke 12 adapun kemudian mereka mengkonter itu silahkan tapi kemudian titik persamaannya kita lihat pemikirannya sama salah satu pemikiran sama antara wahabi abad ke 2 abdul wahab bin abdurrahman tadi itu dengan wahabi itu sama-sama takfiri terus sama-sama mereka mereka menolak ta'wil dalam menafsirkan quran makanya kalau al quran ditafsirkan itu kalau sudah menolak ta'wil quran itu mesti kalau sudah menolak tawil sama dengan musyabahah atau mujasimah mesti tajsim atau tasybih berarti Allah mesti diserupakan karena mereka wahabi adalah : 1. kelompok wahabi orang-orang yang menolak tawil quran dan menolak majazul quran jadi istilah majaz quran kalau ulama ahlu sunnah wal jamaah itu majaz quran tawil quran bahkan kemudian taroduful quran itu semuanya ditolak kalau kita itu khazanah keilmuan ulama tafsir ahlus sunah wal jamaah itu mesti ada yang namanya majazul quran nerima murodiful quran nerima termasuk juga tawilul quran nerima walaupun dengan ketentuan-ketentuan sementara kalangan wahabi baik itu wahabi di abad ke 2 karena memang embrionya adalah kelompok khawarij maupun wahabi di abad ke 12 mereka sama-sama menolak majazul quran itu sisi persamaannya artinya kalau kemudian pengikut-pengikutnya baik di indonesia itu tetep menolak sebagai wahabi khawarij tadi itu kita bilang ada sisi persamaannya ga ada bedanya wong sama-sama takfiri mereka ga terima itu nah ini temen-temen harus bisa memetakan itu jadi kalau disebut wahabi itu adalah yang dimaksud adalah wahabi di abad ke 12 muhammad bin abdul wahhab itu kalau kita semua buku-buku kitab-kitab itu semuanya ujungnya ke Muhammad bin Abdul Wahhab walaupun kelompok-kelompok mereka itu tidak terima bahwa ulamanya syekhnya itu disebut sebagai kelompok takfiri mereka mengatakan bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab itu adalah seorang mujadid sementara orang-orang yang mereka anggap salah kelompok takfiri itu adalah abdul wahab bin abdurrahman salah satu orang pengikut sekte al wahabiyah di sekte khawarij.
Jangan salah paham karena kita memahami sebatas tahu wahabi wahabi saja taunya wahabi yang mana khawatir kalau kita diskusi dengan sesama NU ga ada masalah tetapi dengan mereka pengikutnya mesti kita kalah argumentasi kenapa? karena kita belum bisa memetakan itu ada wahabi dari najd arab ini kemudian yang satu itu kelompok khawarij sama salah satu sekte ibadiyyah khawarij itu namanya adalh kelompok sekte al wahabiyyah jadi kemudian mereka ga bisa menangkal menolak bahwa kita bukan wahabi yang ini wong ajarannya sama, sama-sama takfiri.
Salafiyah wahabi ini muncul istilah salafi wahabi ini agak rancu jadi di dalam kitabnya al la madzhabiyah karya syekh muhammad ramadhan al buthi atau di kitab lain juga ia menjelaskan sejarah kenapa mereka menamakan sebagai kelompok salafi walaupun itu kita tolak sebenernya karena mirip dengan pesantren cuman kita salafiyah ya sama salafinya sama jadi namanya gunta ganti biasa ini ada hubungan dengan masalah politik ada hubungan masalah dengan yang lain tetapi penamaan itu adalah sebenernya untuk menghindari karena wahabi itu adalah satu ajaran yang memang ajarannya itu dimana-mana ditolak kalau disebut wahabi itu mesti konotasinya jelek mesti konotasinya pembunuhan pembantaian maka kemudian mereka menamakan diri kalau di baghdad irak mereka menamakan diri al muwahidun kalau menurut syekh ramadhan al buti itu menamakan diri supaya aman selamet sebagai kelompok salafi padahal kalau disebut salafi menurut ulama pesantren itu adalah ulama yang hidup di abad 1 samapi 3 hijriyah itu disebut sebagai salafi sementara abdul wahab apalagi bin baz itu ulama di abad 14 berarti di atas kita mana mungkin mereka disebut salafy padahal di dalam terminologi salafi kalau kita menurut kitab kuning ada ulama salafi ada ulama khalafi ada ulama yang disebut mutaqodimin ada mutaakhorin kan begitu kalau ulama salafi itu disebut ulama salafi berarti ulama yang hidup di abad ke 1 sampai ke 3 hijriyah siapakah mereka imam nu'man bin tsabit, imam hanafi lahirnya 80 Hijriyah wafatnya 150, imam syafii lahirnya 150 wafatnya 204 masih di abad ke 3 berarti salafi atau ahmad bin hambal lahir 164 wafat 241 atau imam malik lahir 93 wafatnya 179 semuanya itu ulama salafi karena di abad ke 3 di atas abad ke 3 maka disebut ulama khalaf sementara ulama mutaqodimin adalah ulama yang hidup di abad 1 samapai abad 4 hijriyah diatas abad 4 hijriyah dinamakan ulama mutaakhirin.
Abad 1 samapi 4 mutaqodimin abad 4 ke atas muataakhirin abad 1 sampai 3 itu ulama salaf sementara disini pendirinya wahabi ulama yang hidup di abad ke 12 hijriyah mana mungkin mereka menyamakan sebagai ulama salaf kan ga mungkin apalagi kemudian pengikutnya mereka selalu beralasan bahwa fatwa mereka mengikuti kepada ibnu taimiyah kemudian muridnya ibnu qoyim al jauziyah ibnu taimiyah kemudian mengikuti fatwanya ahmad bin hambal tapi kenyataannya mereka menyimpanng denagn fatwa ahmad bin hambal dalam semua amaliyah kita mengikuti semua empat madzhab itu madzhab hambali madzhab hambali cocok dengan NU tapi kemudian kalangan wahabi justru meyeleweng dari ajaran ahmda bin hambal.
Kemudian ramadhan al buthi masih menjelaskan akhirnya disini titik aman sama kalau saya ambil sekrang itu ada kelompok islam yang namanya LDII, LDII itu dulu namanya apa sebelumnya itu dia ganti baju karena ditolak pemerintah zaman soeharto dihabisin maka dulu ada namanya islam jamaah kemudian dihabisin dibubarin kemudian dikasih ruang sempit zaman soeharto itu diganti nama menjadi darul hadis darul hadis diganti nama menjadi lemkari lemkari diganti menjadi LDII sekarang, sekarang sudah aman dimana-mana ada LDII sama dengan wahabi, wahabi itu ditolak kelompok ini menyebut muwahidun disini dia menyebut keompok salafi dan kalau sudah salafi dan kelihatannya mirip-mirip dengan pessantren padahal yang disebut salafi itu adalah ya itu tadi mengikut pada ulama abad ke 3 padahal mereka sendiiri mengakui kelompok ulama atau kelompok islam non madzhab, NU itu di dalam baik itu di dalam aswajanya kyai hasyim asyari kemudian di dalam hasil keputusan muktamar mengatakan bahwa NU adalah sebagai organisasi islam yang bermadzhab kalau MUHAMMADIYAH itu jelas mengatakn merupakan organisasi islam yang non madzhab kelompok wahabi itu kan sebagai kelompok yang mengakui tidak bermadzhab padahal disebut ulama madzhab padahal ulama salaf disitu letak kesalahan abad 1 sampai 3 salaf tetapi mereka mengikuti ulama abad ke 12 yakni muhammad bin abdul wahhab apalagi muridnya muhammad bin abduul wahhab adalah bin baz usaimin itu lama hidup di abad 14 15 kalau sekarang jauh sekali ga bisa disebut salafi ini ramadhan al buthi mengatakan bahwa itu sebenarnya adalah salah satu supaya diterima disemua kalangan jadi menggunakan istilah salafiyah.

Buku AmalWhere stories live. Discover now