*JiWon pov
"Penjelasan. Sekarang juga." Aku memutuskan untuk memulai kuliahku dengan dengan duduk bersama JaeHyun di sisi lain gedung fakultasku untuk meminta penjelasannya atas semua yang terjadi padaku sejak pagi. Semua ini karena kemunculan orang aneh ini.
"Kau mau aku mulai dari mana?"
"Seharusnya kau sendiri sudah tau dari mana harus mulai menjelaskan semuanya."
"Kau akan percaya kalau kubilang asalku bukan dari bumi?"
"Hhm? Lalu darimana asalmu kalau bukan bumi? Mars? Jupiter?" Tanyaku meledek keanehannya itu.
"Ini mungkin terdengar seperti novel-novel fantasi yang sering kau baca."
"Heeeiiiii! Sudah sejauh mana kau memperhatikanku, hah??" Potongku lagi setelah mendengar bahwa dia bahkan tau aku suka membaca cerita fantasi.
"Jangan terus memotong penjelasanku." Tiba-tiba JaeHyun membekap mulutku dan bicara dengan nada yang lebih serius. Aku pun dengan cepat mengangguk mengiyakan karena saat ini wajahnya hanya beberapa senti didepan wajahku. Lalu JaeHyun melepaskan bekapannya dan kembali duduk dengan jarak seperti sebelumnya.
"Aku tinggal di Blanchland. Negeri yang sangat jauh dari bumi. Siapapun, bahkan manusia tidak akan pernah tau dimana Blanchland. Disana, aku bisa memperhatikan seluruh kejadian di planet-planet lain khususnya bumi. Pada saat itu, aku sangat tertarik dengan bumi. Terlalu unik. Sehingga aku selalu menghabiskan waktu senggangku untuk melihat apa yang terjadi disini. Bahkan sesekali aku pernah pergi diam-diam dari Blanchland untuk melihat bumi secara langsung."
"Apa yang kau lakukan di bumi?" Baiklah, sejauh ini mari mempercayainya terlebih dahulu. Ya... Memang tidak ada salahnya menganggapnya aneh karena semuanya terdengar tidak masuk akal sejak awal. Tapi, ada kemungkinan dia tidak berbohong soal ini.
"Aku datang untuk melindungimu dari sesuatu... Bisa saja seseorang... Dari sebuah kejadian. Mungkin saja akan terjadi nanti."
"Melindungiku? Apa kau seperti memiliki kemampuan untuk melihat masa depan...?"
"Tidak." JaeHyun menggelengkan kepalanya, dia masih serius. "Aku hanya mengetahuinya. Ini terlalu rumit. Perlahan kau akan mengerti kalau kau biarkan aku bersamamu untuk beberapa waktu."
Aku merinding sekilas mendengarnya. "Hhhmm... Aku bukan tidak mempercayaimu, tapi apa kau yakin semua yang kau katakan itu bukan kebohongan hanya karena kau ingin aku menjadi pacarmu?"
"Orang Blanchland bisa pergi kemanapun dan kapanpun. Kami memiliki banyak kemampuan spesial yang sulit untuk manusia, khususnya kau percayai."
"Contohnya?"
JaeHyun menghela nafas sebentar sebelum melanjutkan, "Ingat soal mahasiswa pertukaran dan bagaimana aku memiliki kartu identitas itu?" Aku mengangguk. "Aku bisa membuat seolah-olah ketua fakultas itu mengenaliku, aku mengarang soal anak donatur dan mengubah sedikit memorinya soal itu. Dan karena ini Korea, aku menyesuaikan namaku menjadi Ahn JaeHyun. Di Blanchland namaku adalah Terrowin Hoverhand, anak asuh Tuan Aimster, dan seorang Law Holder."
"Law... Holder?" Aku mengernyitkan dahiku tidak mengerti.
"Law Holder adalah mereka yang menjaga hukum yang ada di Blanchland. Kami berwenang untuk memutuskan hukuman yang pantas untuk orang yang bersalah sesuai dengan aturan The Law, hhhhmmm baiklah, kalau di Korea, The Law seperti Undang Undang."
"Berarti, kau memiliki peranan yang cukup penting disana?"
"Ya, cukup penting."
"Jadi... Untuk seseorang yang sangat paham mengenai hukum, apakah di negerimu menyusup ke tempat tinggal orang lain dan membuat paginya menjadi buruk tidak melanggar hukum???" Aku yang masih cukup kesal dengan kejadian tadi pagi kembali mengungkitnya.
"Hahahahahaha! Kau sangat lucu." JaeHyun tertawa sejenak kemudian beranjak dari tempat duduk nya dan menghela nafas lega.
"Jadi, karena aku datang padamu untuk tujuan yang baik, sebaiknya kau mulai mempercayaiku dan tidak menganggap aku orang yang aneh. Aku serius."
"Kenapa aku harus mempercayai orang yang baru kukenal 4 jam lalu?"
"Karena orang yang baru kau kenal 4 jam lalu ini akan menjadi pelindungmu dan kau akan berterima kasih padaku. Kau harus percaya padaku. Ini semua memang terdengar tidak nyata untukkmu, kau akan memahaminya seiring berjalannya waktu." JaeHyun menganggukan kepalanya sekilas dan memberikan tatapan yang meyakinkan. "Kau akan sadar kalau aku bukan orang aneh dan itu yang selalu kulihat dari matamu setiap kau mulai kesal denganku."
Aku tidak menanggapinya lagi. Aku hanya bisa terdiam dan terus merasa ini semua antara realita dan imajinasi belaka.
"Tidak usah banyak berpikir. Anggap saja aku temanmu, mungkin seperti YeWon, atau JoonYoung, atau... David?"
"David bukan teman. Dia hanya menjijikan."
"Sebaiknya, kau mengikuti apa yang SungKi seonsaengnim minta padamu tadi. Antar aku keliling lingkungan kampus ini, hm?"
"Bukankah kau punya kekuatan super? Aku yakin kau sudah mengerti setiap sudut kampus ini." Aku berlalu begitu saja darinya. Aku tidak akan heran lagi kalau dia mengikutiku kemanapun aku pergi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable: The Sin of Love
Romance"Jika aku diberi kesempatan untuk hidup sekali lagi, aku tidak ingin berada di dunia ini..."