Happy Reading
Voment
Typo berserakkan.
.
.
"Masuk cepat!!" bentak Tae
"Kita kemana?" tanya Jin masih Setia berdiri sambil menunduk di depan pintu mobil.
"Masuk atau tau akibatnya" ancam Tae.
Jin masuk dan duduk dikursi samping kemudi memakai seatbelt. Ia masih Setia menunduk memilin ujung rok sekolahnya.
Suasana sangat hening dimobil Tae tak ada ingin bercerita perlahan Jin melihat kearah Tae walau takut dilihatnya hidung Tae keluar darah.
"Hidung Mu berdarah" tunjuk Jin takut."Jadi.. Kamu mau bilang kasihan padaku begitu !?" marah Tae melajukan mobilnya.
"Ti-tidak.. Aku --"
"Kalau begitu tutup mulutmu!!" tegas Tae membuat Jin kaget dan diam
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
"HENTIKAN MOBILNYA!" Teriak Jin tak bisa diam karena darah dari hidung Tae terus keluar.
"Kenapa aku harus menghentikan mobilku" masih dalam mode suara ngegas.
"Aku bisa menghentikan darah hidungmu... Karena itu hentikanlah sebentar" suara dipelankan karena sadar tadi sempat ngegas takut Tae akan memukulnya.
"Aku tau rencanamu!" Tae menepi dan merem mendadak membuat Jin sedikit condong kedepan.
"Kamu mencari kesempatan agar bisa keluar dari mobil ini dan kabur setelah it--" ucap terpotong karena Jin langsung memijit hidungnya."Jangan bicara dulu" posisi Jin dan Tae sekarang sangat dekat Jin membuka seatbelt nya agar mudah bergerak.
"HAH!!?" kejut Tae.
"Jangan bicara dulu" Titah Jin fokus mengobati luka di hidung Tae seperti hidungnya sedikit patah akibat pukulan Namjoon yang cukup kuat.
Jin naik kepangkuan Tae, posisi mereka sangat dekat belum wajah Jin ditambah lagi tubuhnya sedikit condong kedepan hingga payudaranya menyentuh dada datar Tae.
"Setelah ini kau boleh marah padaku sambil teriak teriak juga gapapa" ucap Jin melihat tepat dimata Tae dan langsung kembali ketujuan utamanya.
Aduh pinggang ku sakit sekali, darahnya juga mengenai blezerku -batin Jin
Dengan sedikit takut Jin memerintah Tae. "Bisa kau mundurkan kursimu sedikit?"
Krttt
Menurut rupanya,,, tapi ia hanya memundurkannya sedikit aduh bagaimana ini? Ini sangat sempit ..ahh sudahlah tidak ada cara lain lagi -Batin Jin pasrah.
"Permisi.. Aku gak bakalan lama,, angkat wajahmu sedikit agar aku mudah memasukan nya" titah Jin membantu Tae mengangkat wajahnya sedikit.
"Hidungmu mengeluarkan banyak darah... Jangan bergerak dulu. Tissue nya hampir masuk sempurna" tangan kiri Jin memegang pipi kiri Tae agar dengan mudah memasukan Tissue kedalam hidung berdarah Tae agar darahnya tidak terus keluar.
"Tung.. Gu.. Du. "
"Jangan bicara dulu, tinggal sebelah lagi dan untuk sementara kau bernafas lewat mulut oke" saran Jin
Tae hanya diam sedari tadi melihat Jin fokus mengobati luka dihidungnya ia membiarkan Jin duduk dipangkuannya tangan kanannya ia letakan di atas paha Jin tentu itu tak disadari oleh Jin karena Jin sangat fokus mengobati hidungnya.
Matanya melirik lutut Jin yang di plester luka ingatan nya kembali ke waktu tadi pagi saat ia menghempas Jin hingga mengakibatkan lututnya luka sedikit ada rasa bersalah didalam hati Tae.
"Nah selesai" ucap Jin tersenyum bangga karena berhasil mengobati hidung Tae.
"Kalau begitu cepat turun kau berat" sungguh kata kata Tae sangat tajam menusuk tepat sasaranm
Nih orang atau apa sih gak ada hatinya -batin Jin mendumel kesal.
"Cepat turun kau kulepaskan hari ini tapi tidak untuk besok besok, jika kau membuatku marah akan kuhajar kau!"
"Ta-pi diluar hujan" Jin menunjuk keluar.
"Apa urusanya dengan ku!" sinis Tae.
Jin hanya diam membuka pintu mobil dan menutupnya setelah diluar mobil Tae melesat meninggal kan ia ditengah hujan deras.
Jin sudah basah kuyup ia meneduh dihalte bus sendirian. "Aduhhh dinginn sekaliii" keluh Jin memeluk dirinya sendiri berusaha membuat kehangatan.
Hachu
Hachu
"Astaga aku flu,, aduh bagaimana ini bus selalu saja datang terlambat" keluh Jin yang mulai kedinginan munggosok gosok kedua telapak tanganya agar sedikit hangat.
Ia menyandarkan kepalanya di tiang halte sungguh ia tidak tahan dingin.
Tin tin tin
Sebuah mobil berhenti didepan halte dan ternyata itu adalah Tae. "Cepat masuk!" perintah nya.
"Tidak... aku tidak mau" tolak Jin mengeleng gelengkan kepalanya yang duduk lemas.
"Masuk !!" tegas Tae sekali lagi dan dengan sedikit hembusan pasrah Jin berdiri berjalan ke mobil Tae.
Kepalanya sedikit pusing saat berjalan dan brukh Jin pingsan tepat saat langkah ke 4
"Jin!!" teriak Tae dan langsung turun dari mobilnya.
Ia mengangkat tubuh lemah itu masuk kedalam mobilnya membawa Jin kerumah sakit sepertinya ia demam karena kena hujan dan itu menambah rasa bersalah Tae kali ini.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior High School | Taejin [Gs] -End-
Romanceff ini berisi tentang cerita anak sekolah yang tentunya menarik dimana siswi bernama Seok Jin menjadi bahan bulianTaehyung si preman tampan. Kim Taeyhung Kim Namjoon Jeon Jungkook Jung Hoseok (Gs) Kim Seok Jin Park Jimin Min Yoongi @IrvKim011302