Chapter 2.

1.8K 130 2
                                    

happy Reading
Voment
Typo berserakan

.

.

.

"Aku pulang.." sahut Jin membuka sepatunya menggantinya dengan  sendal rumah.

"Astaga Jinnie aku sangat khawatir denganmu, kenapa telfone Eonni tidak diangkat?" tanya Baekhyun khawatir pada sang adik.

"Ohhh iya, Hp Jinnie di silent jadi gak dengar hehehe maaf ya, Eonnie ku yang cantik jangan khawatir" jawab Jin cengengesan.

"Ya sudah sana bersihkan badanmu, Eonni masak makanan kesukaan mu" ujar Baekhyun mengusak rambut coklat Jin penuh sayang.

Sang adik hanya mengangguk paham sangat lucu dimatanya.

.

.

.

Pagi ini sangat cerah mungkin karena semalam hujan maka pagi nya dibalas dengan cuaca cerah.

Jin berjalan dikoridor menuju lokernya hatinya senang sekali pagi ini ia teringat pria semalam yang mengantarnya.

Sampainya dikoridor senyum yang menghias wajah Jin tak pernah luntur.
Ia membuka pintu loker mengambil buku sejarah dan kembali menutupnya rapat.

Kenapa aku memikirkannya, dia kan hanya mengantarku pulang -batin Jin

Tiba tiba Jimin datang dari samping dengan kedua telapak tangan mengahadap keatas disejajarkan di dada jangan lupakan pupy eyes yang menggemaskan tapi itu tidak bagi Jin yang tau apa maksud dari perlakuannya Jimin tersebut.

"Jinnie, pr-mu sudah selesai? Boleh ku pinjam?" minta Jimin dengan gaya memohon tapi minta di jitak.

"Jimin... Kamu selalu lupa bikin pr, dasar !!" kesal Jin.

"Maaf kan aku Jin... Hehehehe!" Jimin malah menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Nih"
Karena tidak tega jadi Jin memberikan pr-nya di nyontek si bantet sialnya sih sahabat nya.

Kira kira kalau cerita ke Jimin bagaimana ya? - Batin Jin bertanya.

Jin menatap Jimin asik memakan permennya dan itu disadari oleh Jimin.

"Wah ada apa? Kenapa liatin aku? Aku cantik ya? Aku sudah tahu makasih lo ya" Jin yang mendengar pengakuan Jimin yang keterlaluan malah mengeluarkan aura aneh.

"Huh gajadi cerita deh" Jin malas dan mengalihkan tatapannya ke depan sambil mempoutkan bibirnya.

Jimin sadar akan ketidak pekaannya terkejut dan langsung meminta maaf.

"Jin maafkan ketidak pekaanku,, kamu mau ngomong apa?" tanya Jimin dengan muka dibuat buat seperti bersalah banget.

"Enggak!!  Cepat kita kekelas!!" kesal Jin.

>>>

Jin berjalan ke luar kelas untuk membeli roti dan minuman untuk sarapannya pagi ini.

Saat selesai membeli roti dikantin Jin langsung bertabrakan dengan seseorang tepat di koridor sekolah.

"M-maafkan aku" lirih Jin ketika diketahui yang tak sengaja tabrakan dengannya adalah Tae, pria yang ingin dijauhinya karena terkenal nakal dan mendapati julukan preman sekolah sialnya tampan.

"..."

Mendegar tak ada jawaban Jin secepatnya berlalu menjauh sambil meramal doa doa.

"Siapa yang menyuruh mu pergi?"
Sebuah tangan kekar menahan langkah Jin dan diketahui itu adalah Tae. Tentu saja siapa lagi coba.

"M-maafkan aku" lirih Jin memohon. Ia tak ingin bermasalah dan lagi pula ini masih pagi.

Tae menepis tangan Jin yang menggenggam roti dan sebotol mineral hingga semuanya jatuh kelantai tangan Jin pula merasa sedikit perih karena tampisan Tae cukup keras. Kulitnya bahkan memarah.

"Dasar rakus! pagi pagi sudah makan" Tae melempar deathglare kearah Jin.

"A-aku belum sa-rapan" jelas Jin memegang tangan nya yang merah dan sakit.

"Aku tidak tanyah bodoh!" bentak Tae membuat tubuh Jin gemetar.
"Beraninya kau menabrak ku dan pergi begitu saja dasar BODOH!!" marah Tae menghempas tubuh lemah Jin kelantai.

"Aww~" pekik Jin karena hantaman cukup keras kebawah hingga lututnya sedikit berdarah.

Semua pasang mata menatap iba pada Jin.

Tae mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh bergetar milik Jin menangkup pipi Jin dengan satu tangannya.

"Ku mo-hon lepaskan a-aku" lirih Jin karena pipinya ditekan cukup kuat.

"Jangan memohon padaku brengsek!!" bentak Tae lagi tapi kali ini ia melepas tangkupannya dengan kasar hingga wajah Jin sedikit terhentak kesamping.

"Ingat ini belum berakhir bodoh!! Aku akan memberi pelajaran padamu" jelas Tae punuh penekanan saat berdiri pun ia sedikit mendorong bahu Jin kebelakang.

"Camkan itu!!" tekan Tae sekali lagi setelah itu meninggalkan Jin yang luka.

.

.

.

Tbc

Senior High School | Taejin [Gs] -End-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang