IX

3.5K 334 10
                                    

“Dah! Terima kasih untuk kuenya! Besok kami akan datang lagi!” Jia melambaikan tangannya dengan senyuman yang lebar di wajahnya sebelum berjalan menjauh dengan Jungkook yang membawa kotak kue di tangannya.

Hari ini adalah hari yang benar-benar sibuk. Liburan sudah mulai, dan tentu saja banyak orang yang menghabiskan waktu mereka untuk keluar rumah berjalan-jalan. Sejak Jay, Jungkook, dan Jia bekerja di kafe Anna, pelanggan terus berdatangan tanpa henti, membuat mereka berempat kewalahan.

Anna tahu alasan kenapa kafenya ramai. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena adanya Jungkook dan Jay. Saat menjaga di kasir, gadis itu dapat mendengar kumpulan gadis yang berbicara mengenai Jay dan Jungkook. Walaupun Jungkook tugasnya ada di dalam dapur, sesekali lelaki itu keluar untuk mengantarkan pesanan saat yang lainnya sedang sibuk. Anna bahkan hanya bisa memutar bola matanya malas mendengar pekikan nyaring dari pelanggannya saat melihat Jungkook.

Bukan hanya Jungkook dan Jay yang menjadi pusat perhatian, Jia dan Anna pun sempat digoda oleh sekelompok mahasiswa. Walaupun begitu, Anna tetap memberikan pelayanannya yang terbaik dan membalas dengan baik godaan yang diberikan. Alhasil, sekelompok mahasiswa itu berjanji akan datang besok lagi setelah memesan banyak sekali potong kue dan gelas kopi tadi.

“Jadi kudengar pegawai barunya adalah orang Korea,” ujar ibu Anna saat makan malam.

“Ya. Dia adalah teman SMA-ku. Dia tidak pulang selama liburan, jadi dia bekerja untuk mengisi waktu luangnya,” kata Jay. Sudah tidak mengherankan lagi bagi Jay untuk ikut makan malam bersama keluarga Anna. Bahkan ibu Anna sudah sangat menyukai Jay sampai-sampai menganggap lelaki itu adalah anaknya sendiri.

“Benarkah? Kalau begitu ajak mereka untuk makan malam bersama saat malam natal nanti. Bukankah itu ide yang bagus, yeobo?” tanya ibu Anna kepada suaminya.

Ayah Anna menganggukkan kepalanya. “Ya. Ajak saja mereka makan malam. Bukankah lebih ramai lebih baik? Lagi pula kasihan mereka karena menghabiskan malam natal  tanpa orang tua. Oh ya, ingatkan aku untuk membuka wine spesialku malam natal nanti.”

Wajah Jay berubah menjadi berbinar. “Benarkah? Aku akan mengundang mereka nanti.”

Tapi berbanding terbalik dengan wajah berbinar Jay, Anna menekuk wajahnya. Makanan yang ada di depan gadis itu ia mainkan. Gadis itu tidak berselera untuk makan karena kepalanya terus memikirkan sesuatu yang sangat mengganggunya.

“Anna? Apa kau baik-baik saja?” tanya Jay, yang seketika mengundang perhatian semua orang dalam meja tersebut.

Anna tersenyum tipis. “Ya, aku baik-baik saja. Hanya lelah karena banyak pelanggan tadi.”

“Kalau begitu cepatlah makan dan beristirahat. Aku yakin besok pasti akan lebih ramai lagi,” suruh ibu Anna.

Anna mengiyakan suruhan ibunya dan segera menghabiskan makanannya dengan cepat. Setelah selesai, gadis itu segera menuju kamarnya, tidak menunggu anggota keluarganya yang lain untuk makan. Jay yang melihat kelakuan gadis itu hanya bisa terdiam, menerka apa penyebab Anna bersikap seperti ini.

Setahu Jay, Anna tidak pernah bertingkah seperti ini walaupun ia benar-benar lelah. Gadis itu selalu bersemangat dan staminanya tidak pernah habis. Tapi akhir-akhir ini Anna terlihat seperti banyak memiliki masalah dan gadis itu enggan untuk menceritakannya, membuat Jay penasaran dengan apa yang membuat Anna seperti ini.

🌸🌸🌸

Anna:
Hey
Kau sibuk?

Jungkook:
Tidak
Jia sudah tidur
Kenapa?

Anna:
Ayo kita bertemu
Apa tidak apa-apa jika kau meninggalkan Jia?

Return; jjk | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang