Aku berteriak histeris di dalam gedung yang penuh dengan orang-orang ini. Semuanya berteriak dan sibuk merekam sosok yang sedang tampil di depan dengan kamera atau ponsel.
Aku tak mengalihkan mataku sedetik pun dengan sosok idolaku itu, Shawn Mendes. Rasanya aku bisa menatapnya seharian penuh. Sosok yang ada di depan sana adalah lambang keelokan yang dicintai banyak orang, terlebih kami para MendesArmy. Kami mencintainya lebih dari apapun.
Ponselku bergetar tanda ada telepon masuk, bersamaan dengan berakhirnya konser Shawn Mendes. Aku berjalan keluar lalu mengangkat telepon tersebut.
"Halo"
"Fay, kamu masih di konser itu?"
"Ya" Jawabku
"Ya ampun, kamu benar-benar terobsesi dengannya yang bahkan tidak tahu kamu hidup atau tidak"
Aku tidak menjawab. Apa yang dikatakan temanku, Angel itu memang benar. Lalu, kenapa? Apa ada yang salah jika aku benar-benar menyukainya? Itu adalah perasaan yang wajar bagi para fans.
"Fay, kamu cepat pulang ya. Hati-hati di jalan nanti" Katanya lagi lalu menutup telepon.
"AKU TIDAK PEDULI APA KATA KALIAN. POKONYA, AKU AKAN TETAP MENCINTAINYA" Aku berteriak tanpa sadar. Aku terdiam ketika melihat orang-orang sedang menatapku.
Aku menutup wajahku dengan topi hoodie ku lalu berjalan ke arah booth foto. Aku akan mengambil beberapa foto dengan Shawn. Pokonya, aku harus mengelus rambutnya nanti!
Aku terperangah ketika melihat banyaknya orang yang mengantre untuk berfoto dengan Shawn. Air mataku hampir jatuh karena jam sudah menunjukkan pukul 00.25.
Ponsel ku terus bergetar tapi aku mengacuhkannya. Aku sebenarnya takut pulang terlalu lama nanti, tapi bayarannya akan setara jika aku bisa berfoto dengan Shawn.
Jam sudah menunjukkan pukul 01.45 dan tinggal beberapa orang lagi untuk sampai di giliranku. Aku bahagia. Namun kepalaku terasa pusing. Aku menyentuh keningku. Ya ampun, aku demam. Aku terus memaksa diriku.
"Tahanlah diriku! Sebentar lagii!"
Aku berjongkok untuk menahan diriku yang sudah benar-benar lemas.
"Kepada para penggemar Shawn yang sedang mengantre untuk mendapatkan foto dengannya, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Kami terpaksa mengakhiri sesi foto sekarang juga karena Shawn harus beristirahat. Kami mohon perhatiannya. Sekali lagi kami mohon maaf." Terdengar pengumuman dari pengeras suara.
Aku benar-benar lemas mendengar itu. Perjuangan ku sia-sia. Air mataku mengucur dan pandangan ku mulai samar-samar hingga akhirnya Semua gelap.Hai semuaaa :)
Aku AkariAya.
Ini pertama kalinya aku membuat fan fiction Shawn Mendes, sosok idola yang selalu jadi inspirasiku.
Semoga kalian suka.
Aku tuh beneran Pengen kalian meninggalkan vote dan comment kalian di sini hehe~
Tengkyuu semua
-MendesArmy-
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Idol
FanfictionThis is a fanfic of Shawn Mendes. Aku adalah seorang penggemar Shawn Mendes. Aku mencintainya lebih dari apapun.