Part 12

64 9 2
                                    

Aku dan Charlie diam. Tak ada yang bersuara lagi. Suasananya jadi agak aneh. Aku hanya menatap langit-langit kamarku, menghindari tatapan Charlie.

Tak lama, terdengar suara pintu dibuka. Serentak, aku dan Charlie menoleh ke arah pintu. Mataku terbelalak ketika mendapati sosok Shawn yang berdiri di ambang pintu.

"Shawn, what are you doing here?" Tanyaku dengan nada bingung.

Shawn hanya diam. Matanya memandang ke arah lain. Aku mengikuti arah pandangannya, dan itu berhenti pada sosok Charlie. Aku melihat Charlie yang juga menatap Shawn. Aura Shawn dan Charlie langsung berubah. Suasananya juga aneh. Aku tidak tahu apa yang terjadi.

"Ehm. " Aku berdehem.
"Go away" Kata Charlie tiba-tiba dengan suara dingin.

Aku tersentak. Dia menyuruhku pergi? Ini kamar apartemenku. Harusnya, dia yang pergi.

"wait, me?" Aku bertanya sambil menatap nya tak percaya.
"Not you, Fay" Jawab Charlie.

Arah mata Charlie menjurus pada Shawn. Aku menelan ludahku. Nafasku tertahan. Suasana macam apa ini? Shawn dan Charlie menunjukkan wajah tak bersahabat. Tapi, mereka kan tidak saling kenal. Kenapa mereka saling membenci?

Charlie berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan ke arah Shawn dan menariknya keluar. Shawn menurut dan mengikuti langkah Charlie. Sementara aku hanya terdiam, menatap punggung mereka yang semakin menjauh.
-------------------------------------------------------------
Aku kembali menguap. Ini sudah yang kelima kalinya. Aku menatap Angel yang masih membaca buku yang dipegangnya dengan serius.

Aku benci suasana perpustakaan. Perpustakaan itu membosankan dan tidak menarik. Tapi, Angel sangat suka membaca di perpustakaan dan dia selalu memaksaku untuk menemaninya di sini.

"Angel, lama lagi ga?" Tanyaku sambil menelungkupkan wajahku di meja.
"Bentar ya. Ini tinggal dikit lagi kok" Jawab Angel.

Aku menghembuskan nafas dengan kesal. Aku bosan. Aku mengantuk. Aku lapar. Aku benar-benar ingin segera pergi dari sini.

"By the way, what happened with Charlie last day?" Tanya Angel.
"Hah? He was fine" Jawabku sambil berusaha mengingat hal yang terjadi kemarin.
"Tapi, aku liat dia semalam berantam sama cowo. Aku gatau dia siapa, soalnya cowo itu pake masker dan kacamata hitam" Lanjut Angel.

Aku terdiam. Itu Shawn. Berarti, kemarin terjadi sesuatu di antara mereka. Kukira Charlie hanya membawa Shawn keluar. Ternyata, mereka berkelahi?

"Please tell me what you saw" Aku memohon pada Angel.
"Jadi, kemarin aku pengen ke apartemen kamu. Tapi karna di dekat apartemen kamu, Charlie dan cowo asing itu berantam, aku jadi takut. Trus aku pulang deh" Jelas Angel.
"Kamu tahu mereka berantam karna apa?" Tanya ku lebih lanjut.
"Nope. Tapi, aku dengar Charlie ngomong 'how dare you meet her'. Aku juga dengar Charlie ngomong 'i still remember about what you have done to her many years ago'.  Gitu deh. Kayaknya mereka berantam karna cewe deh. Kamu tahu siapa yang dekat sama Charlie sekarang?" Angel melanjutkan.

Aku terdiam. Apa maksud Charlie? Apa her di situ refers ke aku?

"Mereka pukul-pukulan ga?" Tanyaku lagi.
"ntahlah Fay. Aku langsung pergi, ga lihat sampe perdebatan mereka selesai" Jawab Angel.

Aku segera berdiri lalu mengambil tas ku yang terletak di atas meja.
"Angel, aku pergi dulu. Bye"

Aku segera berlari, keluar dari kampus dan menaiki taxi. Aku harus pergi ke rumah Charlie sekarang. Aku harus tahu apa yang terjadi pada mereka kemarin.

Taxi berhenti di depan rumah Charlie. Aku mengetuk pintu rumahnya.

"Hai, Fay" Ternyata Ibu Charlie yang membuka pintu.

Ibu Charlie langsung memelukku dan mencium pipiku.

"Kamu udah lama ga main ke sini" Ujar Ibu Charlie, Tante Rose.
"Iya tante. Sibuk mulu sih hehe" Jawabku.
"Charlie ada di kamarnya. Dia.. Dia terluka loh. Makanya dia ga masuk kuliah tadi" Bisik Tante Rose.

Aku terbelalak. Setelah berterimakasih sejenak, aku segera naik ke lantai dua. Kamar Charlie ada di ujung lantai dua.

Aku mengetuk pintu kamarnya. Tidak ada jawaban.
"Charlie, this is me, Fay" Kataku.

Masih tak ada jawaban. Namun, tak lama setelah itu, pintu terbuka.

Aku terdiam melihat kondisi Charlie. Di wajahnya terlihat beberapa luka lebam. Wajahnya kusut. Rambutnya berantakan. Suasana kamarnya gelap karna dia tidak membuka gorden jendela.

Astaga, Charlie. Apa yang terjadi kemarin?

Hai gaisss
Sejauh ini, menurut kalian Dear my Idol itu gimana sih??
Komen dong pendapat kalian heheh,
Aku pengen tahu pendapat kalian tentang cerita aku.
Oh ya, jangan lupa ninggalin vote dan comment ya..
Follow juga akun wattpad akuu

 Follow juga akun wattpad akuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa apaan iniiiiiii..... 

Find me on instagram @syaloomberlian_

Big luv, AkariAya_ ❤

Dear My IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang