Part 10

80 9 0
                                    

Di sini lah aku sekarang. Duduk di di hadapan Shawn dan Ariana yang sedang berbincang-bincang.

Aku memotong waffle ku dengan asal-asalan. Aku benar-benar ingin segera melarikan diri dari sini. Kalian pasti akan merasakan hal yang sama denganku, jika melihat idola kalian sangat akrab dengan aktris lain.

"umm.. Ariana, do you still remember her?" Tanya Shawn tiba-tiba.

Aku tersentak ketika menyadari Shawn sedang berusaha mencairkan suasana. Aku menatap Ariana, menunggu jawabannya.

"wait... Umm.. Are you.. Fay?" Tanya nya dengan nada ragu-ragu.

Aku tersenyum. Ternyata dia mengingat ku. Seorang Ariana Grande masih mengingat ku. Astaga..

"Yes. Oh my God. I'm really happy" Tanpa sadar, aku nyerocos ga jelas.

Shawn tertawa. Aku segera menatapnya dengan pandangan kesal. Dia berhenti tertawa lalu memberi ekspresi seolah-olah berkata "whut?"

"Are you his fan?" Tanya Ariana lagi.
"Yes. I can't believe it until now" Jawabku dengan penuh semangat.
"really?" Ariana menatapku dengan tatapan yang tidak bisa kujelaskan.
Tapi aku tetap tersenyum.

"Kau tahu, aku yakin banyak fans Shawn yang sepertimu." Kata Ariana lagi.
"Seperti apa?" Tanyaku dengan nada bingung.

Ariana tertawa. Tawa sinis.

"Melakukan segala hal agar bisa bersama sang idola" Dia kembali tertawa di ujung perkataannya.

Aku terdiam. Melakukan segala hal katanya?? Jadi, dia pikir semua yang kulakukan ini hanya untuk kepentinganku? Apa itu maksud perkataannya? Aku tidak percaya seorang Ariana Grande, sosok yang kukagumi, berani mengatakan itu.

"What do you mean?" Tanyaku dengan nada sinis. Aku tidak terima dengan Kata-katanya.

Ariana menyadari nada sinisku lalu menatapku dengan tatapan dengki.

"Aku heran sekaligus kasihan padamu. Kau berusaha menjadi asisten Shawn demi mendapatkan hatinya. But... You know what? He will never get interesting on you" Kata Ariana dengan penekanan di ujung Kata-katanya.

Aku terdiam. Benar-benar terdiam. Kata-katanya... Aku direndahkan??

Mataku terasa panas. Pipiku juga terasa panas. Aku menarik nafas dalam-dalam.

"Are you done?" Tanyaku sambil menatap Ariana dengan tatapan tertajam yang Kupunya.

Ariana hanya mengangguk.

"Ehm.. Oke, girls. Hold up" Terdengar suara Shawn yang berusaha menenangkan kami.

Aku tidak sanggup.
Aku berdiri lalu mengambil tas ku.
"Shawn, i have to go. I'm sorry. I'm done. I can't be your assistant anymore" Ujarku tanpa menatap Shawn.

Aku melangkahkan kakiku yang terasa berat. Aku tidak bisa berpikir lagi. Samar-samar, terdengar suara Shawn yang memanggil namaku. Tapi.. Aku sudah membuat keputusan. Terlalu banyak tekanan yang tidak bisa kutahan lagi. Aku menyerah.

I'm back again:)
Maaf up nya kelamaan:(
Udh gitu, singkat lagi:(
Tapi, otakku benar-benar lagi stuck.
Trus, ada banyak kegiatan juga di sekolah.
Anw, beberapa part lagi, aku bakal ngenalin sosok chara dari cerita ini. Ditunggu ya:)

Leave ur vomment guys:)
See u

[Find me on Instagram : @Syaloomberlian_]

Btw, kalian liat ga performance Shawn sama miley di grammy awards kmrn? Gilak anjirr:"Literally, i'm crying:")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw, kalian liat ga performance Shawn sama miley di grammy awards kmrn?
Gilak anjirr:"
Literally, i'm crying:")

Dear My IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang