Part 6

2.9K 339 32
                                    

Warning: GS!Kim Jaejoong

.
.
.

Jaehyun berguling-guling tak nyaman di kasurnya. Setelah mendengar cerita appanya, ia meminta izin ke kamar. Appa yang sepertinya mengerti Jaehyun yang sedang shock membiarkannya saja. Appa berharap setelah mendengar semuanya, Jaehyun bisa berpikir lebih baik tentang Taeyong. Yah, semoga...

.
.
.

Seoul, 19 years ago.

"Silakan tuan, ini minumannya." Seorang pelayan café bernametag Kim Jaejoong meletakkan segelas cappuccino hangat di meja pelanggannya.

Walau terlihat lelah, ia tetap memasang senyum manis di hadapan pelanggan.

"Ya, terima kasih." Jawab si pelanggan yang ternyata adalah Jung Yunho.

"Kalau ada pesanan lain, silakan panggil saya lagi." Jaejoong membungkuk sopan sebelum pergi meninggalkan meja Yunho.

"Ah, nona, tunggu."

"Ya?"

"Kau bicara bahasa Jepang?"

"Ya, tuan. Ada apa?"

"Ah tidak, tadi aku mendengar kau bicara dengan pelanggan yang di sana. Silakan kembali, aku akan memanggilmu lagi kalau ada perlu."

Jaejoong pun membungkuk sekali lagi sebelum benar-benar meninggalkan meja Yunho. Tanpa diketahui oleh Jaejoong, Yunho tidak melepaskan pandangan barang sedetik pun darinya.

.
.
.

Jaejoong segera mengganti seragamnya saat tiba di restoran fast food tempatnya bekerja. Dan entah takdir atau apa, lagi-lagi ia bertemu dengan Yunho.

"Kau bekerja di sini juga? Kau yang di café Moonlight kan?"

"Ya, tuan, saya bekerja di lebih dari satu tempat." Jawab Jaejoong ramah dari balik konter pemesanan.

"Kenapa bisa begitu?" tanya Yunho lebih lanjut, Jaejoong tampak ragu untuk menjawab.

"Anu, tuan, silakan pesanannya." Jaejoong memilih untuk tidak menjawab dan mengalihkan pertanyaan Yunho dengan pesanannya.

.
.
.

Hari-hari berikutnya Yunho selalu mengunjungi café dan restoran fast food tempat Jaejoong bekerja. Yunho juga kerap kali menemukan Jaejoong sedang membagikan pamflet di jalan, bekerja di pom bensin, dan lain sebagainya. Lama-kelamaan Yunho merasa tertarik dengan sosok pekerja keras itu. Ia menjadi penasaran kenapa gadis semuda Jaejoong sudah bekerja begitu keras.

"Saya memerlukan uang untuk melunasi hutang orang tua saya, tuan." Aku Jaejoong setelah dipaksa oleh Yunho suatu hari.

Keduanya tengah berada di café tempat Jaejoong bekerja. Yunho menahan Jaejoong yang baru saja mengantarkan pesanan minumannya. Ia tak tega melihat Jaejoong yang kepayahan bekerja di banyak tempat, sehingga ia putuskan untuk mengajaknya bicara untuk menemukan alasannya.

"Memangnya kemana orang tuamu?"

"Maaf tuan, tapi saya tidak bisa..."

"Tak apa, ceritakan saja padaku, siapa tahu aku bisa membantu." Yunho menampilkan ekspresi wajah yang mengatakan 'percayalah padaku' membuat Jaejoong berpikir inilah saatnya ia berbagi masalah yang selama ini ditanggungnya sendiri.

"Ah, itu... orang tua saya melarikan diri dan meninggalkan hutang 10 juta won. Akhir-akhir ini penagih hutangnya semakin gencar menagih pada saya. Mereka mengancam akan berbuat buruk pada saya jika saya tidak segera melunasinya. Saya... saya sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa, saya sudah bekerja di banyak tempat, tapi uang yang terkumpul bahkan belum seperempatnya. Saya, saya... hiks." Jaejoong yang sudah tak kuasa menahan air matanya pun akhirnya terisak. Yunho berinisiatif memberikan sapu tangannya pada Jaejoong.

Let's Be Brothers!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang