******
"Cinta?? Apa itu cinta??
Cinta adalah sebuah anugerah yang tuhan berikan kepada hambanya,, cinta itu suci yang membuat sakit itu bukan cinta tapi diri kita sendirilah yang membuatnya dengan atas nama cinta"
******Di pagi yang indah ini sang mentari menyambut dengan kehangatannya,, memberikan cahaya yang indah terpendar kelangit biru nan indah itu,,
suasana yang akan membuat siapapun enggan untuk beranjak melihat keindahannya,,
Alam yang sejuk di kota bogor dengan keindahan alamnya membuat siapapun merasakan makna ketenangan.
***
Pagi itu hari libur,, dimana decha akan senantiasa berkeliling dipedesaannya dengan menggunakan sepeda miliknya,,
kebetulan decha tinggal di pesisian yang dekat dengan sawah, hutan, perkebunan,,yaa bisa di panggil di daerah pedesaannya,,
Dengan udara yang masih terjaga beda dengan di kota bogor yang dekat dengan keramaian lalu lintas yang membuat udara terasa panas karena asap kendaraan yang lalu lalang dari pagi sampe ke pagi lagi.
***
Hari itu decha sengaja tak mengajak selvia untuk menemaninya bersepeda mengelilingi Pedesaan, dia merasa hanya ingin bersepeda sendiri tanpanya.
Meskipun decha adalah seorang yang dingin dan pendiam,, di balik itu decha adalah seorang yang baik dan ramah.
Saat bersepeda melewati sekumpulan orang-orang, Decha selalu melontarkan senyum yang manisnya sesekali decha pun selalu menyapanya.
"Punten bu," ucapnya sambil terus mengayuh sepeda sedikit agak pelan.
***
Tak selang beberapa menit Decha berhenti di sebuah perbukitan yang tak jauh dari pedesaan disana ada sebuah tempat gubuk kalo bahasa sundanya mah 'saung' tempat orang-orang yang bekerja duduk untuk beristirahat setelah penatnya bekerja.
"Hmmmm indah sekali alam ini,,ditambah dengan udaranya yang sejuk" ucapnya pelan sembari menghirup udara pagi itu.
Saat itu terbayang pula di pikirannya sesosok laki-laki yang selalu membuatnya senyum-senyum sendiri.
Tiba-Tiba terdengar suara hentakan kaki yang mendekat kepadanya.
"Hei kamu sedang ngapain disini??" tanya seseorang itu.
Decha pun seketika kaget dan langsung menoleh ke belakang.
Seketika jantung decha berdegup sangat kencang, decha mengenal suara itu, saat pertama kali dia memberikan pesan dari guru untuk menyuruh decha ke ruang guru,tak ingin seseorang itu mendengar degupan jantungnya decha yang kencang seakan-akan mau copot, Decha pun agak sedikit menarik nafas dalam-dalam agar ia merasa lebih tenang.
"I,,iya ee saya sedang bersantai-santai saja menikmati pagi di hari libur ini" ucapnya gugup sambil menahan detak jantungnya yang seakan-akan mau copot.
Karna ternyata seseorang itu adalah Arka.
"Arka Putra Pratama dia ada disini" ucapnya dalam hati, dia hapal namanya pas pergi ke ruang guru bersamanya waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Alamku [Selesai]
Rastgele"Bahagiaku hanya cukup sederhana, bagiku alam adalah sebuah karya Tuhan yang tak ada seorangpun yang bisa merubahnya"