terbang

562 5 0
                                    

***
Sebulan kemudian.

Decha sudah mulai terbiasa dengan sekolah barunya itu.
Meskipun sudah hampir sebulan mungkin lebih,, hanya itu dan seperti itu saja,, seperti awal pertama bertemu.

Mereka sama-sama dingin tanpa ada bertegur sapa, meskipun mereka hampir setiap hari bertemu dan mungkin bisa di bilang selalu berpapasan,
bahkan rumah mereka pun tidak terlalu jauh hanya terhalang beberapa rumah saja.

***

Bel pertama berbunyi menandakan pelajaran pertama akan di mulai.

Keadaan dikelas saat itu sangatlah hening. hari itu pembelajaran berjalan dengan tenang karena saat itu kebetulan pelajaran matematika umum.

Decha sangat nyaman bisa ditempatkan di kelas itu,, semua muridnya ramah dan sangat suka dengan kehadiran decha yang menambah warna positif di kelas itu.

"Decha kamu sudah selesai mengerjakan soalnya??" terdengar suara dari belakang bangkunya decha.

"Oh ya ini baru saja selesai" jawabnya.

"Tolong bantu saya mengerjakannya!! Bolehkan??" tanyanya.

"Tentu saja boleh" jawab decha sambil membantu temannya mengerjakan tugas matematikanya itu.

***

Bel kedua pun berbunyi waktunya istirhat.

"Cha ayo biasa kita ke kantin" ajak selvia.

"Maaf yaa untuk hari ini saya tidak ke kantin dulu" jawabnya.

"Oh kenapa apa kamu sakit atau kenapa?" tanyanya.

"Tidak sel,, saya hanya ingin dikelas dan lagian saya juga tidak lapar,, saya mau menyelesaikan membaca buku ini" jawabnya lagi.

Akhirnya selvia pun pergi kekantin bersama nandin,, nandin itu adalah temen mereka.

Keadaan di kelas sangatlah hening, semua murid ada yang main Hp, ada yang sedang mengobrol dan sebagian lagi sedang ke kantin.

Tiba-tiba ada yang memanggil decha.
"Decha,, decha" panggilnya.

"Iya kenpa?"jawabnya.

"Itu ada yang nyari kamu, dia ada di depan kelas" ucapnya lagi.

Decha pun berjalan menuju depan kelas, disana terlihat sosok laki-laki berparas tampan sedang menunggunya.

"Ada apa kamu panggil saya??" Tanya decha.

"Kamu Denisa?? Emm saya dapet pesan dari bu jasmin suruh kamu menemuinya" ucapnya.

"Oh iya terima kasih" jawabnya singkat.

"Kalo begitu bareng saja, kebetulan saya juga mau ke ruang guru" ajaknya.

Mereka pun berjalan bersama menuju ruang guru, seperti biasa mereka hanya saling diam tidak saling berbicara satu sama lain.

***

Bel pulang pun berbunyi

Decha sudah siap-siap untuk pulang, setiba di parkiran terdengar suara motor yang menghampirinya.

"Kamu Denisa?? Mau pulang bareng saya?? Kebetulan kita searahkan" ajaknya

Decha sangat kaget kenapa dia tiba-tiba mengajaknya pulang.

"Mimpi apa saya semalam, sekarang bisa pulang bareng dia" benaknya berkata.

"Denisa,, denisa gimana mau ikut??" tanyanya lagi.

"Mmm i..iiya saya mau, kalo tidak merpotkan" jawabnya gugup.

***

Sesampainya di depan rumah decha

"Denisa kita sudah sampai ini rumah kamu bukan??" tanya laki-laki itu.

"Oh iya ini rumah saya,, terima kasih atas tumpanganya" jawabnya sambil tersenyum.

Laki-laki itu pun beranjak pergi dengan vespanya yang meninggalkan Decha.

Decha langsung pergi menuju kamarnya dan langsung rebahan di atas kasurnya membayangkan apa yang barusan terjadi.
Decha senyum-senyum sendiri mengingatnya.

***
Author bilang mereka berdua sama-sama dingin bikin gereget.

***
Selamat melanjutkan yaa:))

Puisi Alamku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang