Admire from a distance [REVISI]

(8) Meet you again 🍬

"Kita hanya sering bertemu, tanpa pernah bertukar sapa."
-Rashilla
•••
Enjoyy guys!•^
Budayakan Vote Sebelum baca:*
Luv💛

🌻🌻🌻

Ting..

Tiba-tiba hp nya memunculkan sebuah notifikasi dari seseorang..

KevinAzada_
•Dev, basket kuy?

Devan pun dengan sigap membalas,

Devann._
•Ogah ah,
yakali malem2 maen basket

Selepas itu Ia menaruh hp nya di atas nakas dan bergegas pergi ke supermarket untuk membeli camilan.

🍬🍬🍬

"Ini udah, itu udah, eum.. Bang Revan aku beliin apa ya.." gumam nya sembari menelusuri supermarket tersebut.

"Ah ini aja" ucap nya.

Tetapi, saat Rashilla ingin mengambil barang tersebut ada tangan lain yang ingin mengambilnya juga, jadi Rashilla menarik tangannya kembali sembari menoleh ke arah pemilik tangan tersebut.

"Devan? " gumam nya pelan.

"Kenapa dia bisa disini? Kenapa kita ketemu lagi? Kenapa dia diam saja?" beribu-ribu pertanyaan menghantam pikiran Rashilla.

"Mungkin, Tuhan pengen Shilla balas budi, tapi dengan cara apa? Aha! Gimana kalau dia Shilla beliin permen aja deh" batinnya dalam hati.

Devan menyadari kalau dirinya sedang di pandangi, tetapi dia tidak peduli dan tetap mengambil barang tersebut lalu bergegas pergi menuju kasir.

"Eh.. Eh tunggu" ucap Rashilla sangat pelan.

"Yah pergi" ucap Rashilla sedikit sedih

"Eh tapi ngga masalah, selagi dia masih di kasir aku masih bisa ngasih dia permen"
Katanya yang langsung bergegas mengambil permen lalu pergi ke kasir.

Setelah selesai membayar, Rashilla mengejar Devan agar tidak kehilangan langkah nya.

"Devan!" teriak Rashilla dengan suara yang keras.

Alhasil, Devan pun menoleh dan berkata,

"Lo siapa? " ucap nya

Rashilla pun menghampiri nya,
"Gue Rashilla, cewe yang tadi siang lo tolong sewaktu di ruang guru"

Devan pun hanya ber "oh" ria
"Terus, ada perlu apa lo manggil gue? " timpal nya.

"Eh anu, itu, eum.. Gue mau.."

"Lo ga gagu kan? " Timpal Devan

"Maaf" ucap Rashilla lirih.

"Gue cuma mau ngasih lo ini"
Rashilla memberikam permen itu ke Devan.

"Permen? " tanya Devan sembari menaikkan satu alis nya.

"Iya" jawab Rashilla dengan mantap