"Lagi-lagi aku berharap, semoga saja kali ini aku tidak salah menaruh harap."
-Rashilla Putri Ananta
🍂🍂🍂🍂
11 - IPA 2
Brakk!!
"Dev!" ucapnya setelah menggebrak meja Devan, lalu Devan menaikkan satu alisnya.
"Lo niat morotin gue?"
"Maksud lo? " Devan mengerutkan kening nya.
"Minuman yang lo beli di Starbucks kemarin itu mahal bego!"
"Berapa? " jawab Devan santai
"Lima puluh tiga ribu" ucapnya, lalu Devan langsung memberikan selembar uang seratusan.
"Kembalian? " ucap Devan
"Lo bawa uang seratus? "
"Kebetulan" jawab Devan santai
"Ntar uangnya gue tuker di kantin dulu"
"Ya" sahut Devan
"Ya? Just Ya? "
"Hm"
"Anjir lo Dev" sahut Kevin.
🍦🍦🍦
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dengan nyaringnya. Saat ini jam pembelajaran sudah selesai juga saat nya bagi para siswa untuk pulang ke rumah atau melakukan kegiatan sesuka hati.
"Sa, mau Ice cream" ucap Rashilla dengan tatapan memohon
"Ih apaan sih" jawab Raisa
"Katanya pengen nraktir gue Ice cream? "
Ucap Rashilla"Rein, emang gue bilang kalo mau nraktir Shilla? Gue kan bilang nya mau beliin" jawab Raisa santai
"Bedanya nraktir sama beliin apa? " kata Reina bingung
"Kalo nraktir itu pake uang lo, kalo beliin pake uang orang yang mau di beliin" jawab Raisa cepat
Reina terkekeh, "Retjeh ah"
Lalu Raisa jawab dengan tatapan malas.Rashilla memanyunkan bibir nya,
"Terus gue gajadi di beliin Ice cream nih? " dengan mata memohon."Dasar anak orang, yaudah iya gue beliin"
Ucap Raisa"Kalo niat beliinnya pake uang gue ya sama aja boong" ujar Rashilla lalu memalingkan wajah.
"Maksudnya iya gue TERAKTIR! Puas? "
"Gausah, kesannya Shilla jadi maksa"
Ucap Rashilla sembari membuang muka."Ribet amat deh kalian" cibir Reina yang sedari tadi diam.
"Raisaa ikhlas Rashillaaa, mau ngga? " jawab Raisa
Rashilla langsung menoleh dengan senyumnya yang merekah,
"Mau banget!!!" jawab nya antusiasRaisa hanya bisa pasrah pada keadaan. Sedangkan Reina hanya bisa terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Admire from a distance [REVISI]
Roman pour Adolescents{TAHAP REVISI}:) Teruntuk kalian yang hanya bisa mengagumi dia dari kejauhan, yang hanya bisa menyimpan rasa dalam diam, menangis tanpa isakan dikala sunyi, mengharapkan dia yang tak pasti, menerima realita yang tak seindah dengan ekspetasi. Juga un...