TBK#02

13 4 0
                                    

Lisa mengernyit ketika kembarannya memasuki kelasnya. Padahal, jarang sekali si Tian datang mengunjungi nya, walau sekedar memastikan bernafas atau tidak. Sungguh di luar dugaan.

"Ngapain tuh cebong kesini?" Gumamnya pelan.

Tian berjalan mendekat kearah meja Lisa.

"Ngapain lo kesini?" Ujar Lisa sinis.

Brakk

Tian menggebrak meja yang membuat satu kelas terlonjak kaget. Bahkan Lisa hampir saja terjungkal jika tidak segera meraih tangan Tian.

"Kaget gue... gausah gebrak-gebrak meja juga dong yan. Inventaris sekolahan ini!" Ujar Lisa ketus menirukan gaya guru BK jika memarahi murid.

"Buku IPA gue lo kemanain??!!" Tanya Tian dengan nada dingin. Sedingin Hatinya Doi :'(

"Hah? Buku IPA ? Emang gue bawa ?" Lisa mendadak linglung.

"Hah heh hah heh! Tadi malem kan lo bilang mau pinjem, mau lo kembaliin hari ini di sekolah. Lha mana sekarang? Pelajaran nya udah ampe kelewat juga!" Tian sedikit membentak, yang membuat satu kelas menatapnya.

"Masa sih? Lupa gue yan" Lisa menjawab santai.

"Lo taroh mana ?" Tian bertanya masih dengan nada dingin.

"Gue lup--"

"Lo taroh mana ?" Tian mengulangi pertanyaan tanpa memeperdulikan ucapan Lisa.

Lisa menggigiti kuku jari telunjuknya. Mencoba mengingat-ingat apa yang ia lakukan semalam.

Tadi malam,

Lisa mengacak-ngacak rambutnya. Frustasi, karena tak bisa menjawab soal.

"Gile... susah banget dah nih soal. Tian udah kali yah ?" Gumamnya.

Tak ada cara lain. Ia harus mencontek tugas IPA milik Tian yang memang pintar di kelasNya.

Tian berada di kelas XI IPA 1. Sedangkan Lisa, ia berada dikelas XI IPA 3.

Meskipun guru mereka berbeda, tapi buku Modul yang mereka pakai adalah buku Modul yang sama. Jadi, masih ada harapan untuk Lisa jika meminjam tugas milik Tian.

Lisa akhirnya beranjak dari meja belajar. Ia berjalan pelan menuju kamar sebelah yang merupakan kamar Tian.

"Tian..." panggilnya. Meskipun saudara, Tian selalu melarang Lisa main nyelonong masuk ke kamarnya.

Takut-takut kalau sedang ganti baju, katanya. Ya, meskipun saudara aurat tetep harus dijaga kan ? Itu pemikiran Tian.

"Tian.." Lisa kembali memanggil.
Sedetik kemudian, pintu kamar terbuka. Menampilkan Tian, dengan mata layu seperti bangun tidur.

"Ngapain sih lo malem-malem gini ke kamar gue ? Nggak bisa tidur ? Minta di elus-elus tuh pantat ? Nggak ah ! gue udah ngantuk" Tian berujar.

"Enggak kok yan. Gue mau pinjem buku" Lisa menerobos masuk melewati Tian.

"Buku apaan ?" Tian mengikuti Lisa.

"IPA. Modul yang halaman 157 lo udah kan ?" Lisa duduk di meja belajar Tian.

"Udah gue masukin tas bukunya" Tian menghempaskan tubuhnya ke kasur.

"Tas lo... dimana ?" Pandangan Lisa menyisir ke seluruh ruangan.

"Di atas meja"

"Oh iya. Nggak ngeh gue" Lisa membuka resleting tas. Mulai mencari apa yang ia cari.

The Bad KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang