Lisa memasuki rumahnya dengan mengendap-ngendap. Takut jika bertemu Tian dan dimarahi karena telat pulang.
"Ehem ehem!"
Suara dari arah belakang, membuat Lisa mati kutu. Ia terpaksa menoleh.
"Eh, Tian..." Lisa nyengir.
"Eh, Lisa.. " Tian menirukan Lisa.
"Dari mana lo ?" Lanjutnya dengan garang.
"Gue tadi... abis anter adek kelas" Lisa menjawab seadanya. Kalo jujur, pasti nggak di marahin, pikirnya.
"Alesan ! Emangnya gue nggak tau apa lo kalo telat abis dari mana ? " Tian meninggikan nada bicara.
"Dih... gue tadi beneran nganter adek kelas yan. Dasar cebong ih ! Kalo nggak percaya, besok tanya sono sama anak kelas sepuluh IPA 2. Namanya Rani!" Lisa memperjelas.
"Oke. Kalo lo terbukti boong, gue bakal laporin lo ke mama sama papa kalo lo ngerokok" Ujar Tian dengan bisikan diakhir kalimat.
Lisa menelan salivanya kasar. Wahh,, jadi Ayam Penyet pinggir jalan kalo sampe dia ketahuan.
"Oke.. " Lisa mengangguk mantap. Lagian kan dia nggak bohong soal nganter adek kelas.
"Yodah sono ganti baju. Abis itu ke supermarket, abis tu bahan masak" Tian melangkah menuju kamar, untuk mengambil kunci motor.
"Si-- eh lu udah masak yan ?" Lisa mencela.
"Ya belom lah.. kan baru mau beli. Gimana sih" Tian sewot.
"Yee.. nyantai dong yan" Lisa ikut sewot, namun tak di gubris oleh Tian.
"Hih.. nyebelin banget sih punya kembara satu aja"
Lisa berjalan menuju kamarnya untuk ganti baju. Setelah sampai di kamarnya, ia meunju lemari untuk mencari outfit yang tepat.
Matanya masih mencari-cari mana yang akan ia pakai.
"Widih... lama nggak pake jaketnya Tian nih gue" Lisa meraih jaket polos biru dongker milik Tian.
Kemudian, ia menyambar celana jeans hitam dengan sobekan di lututnya dan segera memakai nya.
Ia mengamati bayangan nya di cermin.
"Gue cantik apa anggak sih ?" Gumamnya. Ia memegang rambutnya.
"Di kuncir" ia meraih tali rambut, dan mencepol asal rambutnya.
Setelahnya, ia meraih west bag dia lemari. Dengan mengisi beberapa lembar uang seratus ribuan, dan juga handphone nya ia siap pergi.
"Tian... gue udah jadi" teriak Lisa yang masih menuruni tangga.
"Gue udah di depan bego!" Balas Tian dengan teriakan juga.
Lisa terperangah, ia pun mempercepat langkahnya.
"Ayok" ujarnya saat sampai di hadapan Tian.
"Yuk- eh itu kan... jaket gue kok bisa di elo sih ?" Tian menunjuk jaket yang di pakai Lisa.
Lisa nyengir lebar, "pinjem"
"Tapi nggak bilang" Tian menyambung.
Tian menstarter motor. Lisa langsung naik dan berpegangan pada pinggamg Tian.
***
Lisa dan Tian sampai di supermarket. Lisa berjalan mengambil troli yang langsung diambil alih oleh Tian.
"Yan, ke stand sayuran dulu yuk" Tian mengangguk patuh.
Lisa mengambil beberapa pack brokoli dan memasukkannya kedalam troli.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Ketos
Teen FictionGimana jadinya, jika Organisasi Siswa Intra Sekolah atau bisa disebut OSIS di ketuai oleh seorang murid yang bisa dijuluki bad ? Terlebih lagi, OSIS adalah organisasi yang menjadi panutan bagi setiap siswa di sekolahnya. Jadi lebih baik kah ? Jadi...