"Lisaa !!!" Teriakan nyaring, membangunkan Lisa dari tidurnya.
"Bangun Lis. Mandi sono" terdengar tetiakan lagi dari luar pintu.
Lisa melangkah menuju kamar mandi dengan langkah gontai. Sampai didepan pintu, ia berhenti. Sedikit mendorong pintu,agar terbuka.
Syukurlah. Lisa tidak kejedot lagi.
15 menit, Lisa sudah rapi dengan dengan seragam, sepatu, dan tasnya.
"Tumben cepet" Tian melihat Lisa keluar dari kamar.
"Iya dong!" Lisa menyahut cepat.
Mereka lekas menuju sekolah dengan motor milik Tian.
Oh iya, Lisa dan Tian itu hanya tinggal berdua di Jakarta. Kedua orang tuanya, tinggal di Bandung. Karena bisnis pastinya.
Kakek Lisa, seorang pengusaha yang bisa dibilang sangat sukses. Setelah meninggal, perusahaannya di sambung oleh Papa Lisa.
Dulu, Lisa sempat ingin ikut ke Bandung, tapi ia tak ingin berpisah dengan Tian. Jadilah ia tinggal bersama kembarannya yang selalu ngomel itu.
Gerbang sekolah masih terbuka lebar. Iya lah, kan masih jam tujuh kurang seperempat.
"Lis," Tian memanggil Lisa akan berjalan menuju kelas.
"Ap--"
Cup
Lisa terdiam setelah Tian mencium pipinya dan kabur entah kemana.
Yang melihatnya pun hanya spechless dengan Lisa."Dasar Tian gil--"
Tukk
Lisa meringis sembari mengelus kepalanya yang di pukul pelan oleh pak Zain.
"Kamu kenapa teriak-teriak ?" Tanya pak Zain garang.
Lisa nyengir, "eh bapak..."
"Masuk kelas sana!" Lisa mengangguk dan berjalan menuju kelasnya.
"Kak Lisa!"
Lisa menoleh saat ada yang memanggilnya.
"Eh--" Lisa ingin menyebut nama orang ini tapi dia lupa.
"Rani kak. Masa lupa sih" Rani terkikik sendiri.
"Oh iya" Lisa menepuk jidat lebarnya.
"Ngapain Ran ?"
"Aku mau ngundang kakak ke acara ulang tahun aku kak" Rani menyodorkan kertas undangan.
"Lusa jam lima sore" lanjut Rani.
"Ohh... " Lisa menerima kertas tersebut.
"Jangan lupa ya kak. Babay!!" Rani melambaikan tangan.
"Ah! Iya Ran"
Lisa kembali melanjutkan langkahnya sembari membaca udangan tersebut.
"Ke-15 ya.. satu tahun lebih muda dari gue" gumamnya dengan mata yang masih fokus dengan kertas undangan.
Kebiasaan emang. Kalo jalan kagak ngeliat-liat. Kalo jatoh nah baru tau rasa.
Lisa kemudian berbelok di koridor yang mengarah ke tangga.
Brugh
BughDia ditabrak oleh seseorang yang entah siapa namanya.
"Woy!!! Kalo jalan liat-liat dong!" Lisa misuh kepada orang yang menabraknya.
"Sorry sorry.. gue gak sengaja" orang itu bangkit, dan membantu Lisa bangun.
"Ngak nggak! Gue bisa sendiri!" Lisa bangit dan menepuk-nepuk rok belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Ketos
Novela JuvenilGimana jadinya, jika Organisasi Siswa Intra Sekolah atau bisa disebut OSIS di ketuai oleh seorang murid yang bisa dijuluki bad ? Terlebih lagi, OSIS adalah organisasi yang menjadi panutan bagi setiap siswa di sekolahnya. Jadi lebih baik kah ? Jadi...