Prolog

43 4 0
                                    

     "Oppa?"

     Kulihat Chanyeol oppa tersenyum manis setelah aku berbicara padanya.

     "Ini beneran oppa?"

     Dia kembali tersenyum manis kemudian menganggukkan kepalanya.

      Air mataku terjatuh tanpa kusadari.

      Tiba tiba dia membentangkan tangannya dan mengisyaratkan agar aku memeluknya.

      Aku pun dengan segera mendekat ke arahnya dan...

     Kring kring kring....

     Aku terbangun tepat setelah suara alarm itu berbunyi keras di dekat telingaku. Segera kuraih alarm di meja samping tempat tidurku dalam posisi mataku yang masih enggan terbuka.

      "Aisssh... huh... ributnya..."

     Kubangkitkan perlahan badanku dan kududukkan di pinggir ranjang. Kemudian aku mulai menekan tombol agar alarm itu berhenti berdering.

     "Kau merusak mimpiku saja."

     Kuletakkan kembali alarm tersebut di atas meja tersebut. Kemudian aku beranjak mandi dan bersiap untuk segera pergi ke sekolah.

                                      ***
     
    Kulihat ibuku tengah menata makanan di atas meja makan. Kuhampiri ibuku. "Pagi, ma," ujarku sambil memeluk ibuku dari belakang. Ibuku hanya tersenyum manis dengan tangan yang masih menata piring berisi makanan di atas meja.

      "Duduklah, Selya," suruh ibuku dengan memegang bahuku dan mendudukkanku di atas kursi. Ibuku menyodorkan sebuah piring dengan sepotong roti di atasnya. "Makanlah cepat, sayang. Nanti kau terlambat ke sekolah sayang," suruh ibuku.

      "Ya, ma! " ujarku bersemangat. "Aku akan segera menghabiskannya dan segera ke sekolah," ujarku dengan memegang roti itu dan akan segera memakannya.

      Aku makan dengan lahap roti dengan selai coklat kesukaanku.

     Tak bisa dipungkiri kalau setiap anak akan selalu menceritakan atau curhat pada ibunya. Begitu juga aku. Aku memiliki seorang idola yang sangat kesukai, hal itu pun tak luput untuk kuceritakan pada ibuku. "Ma, tau tidak, kalau orang Korea itu hampir semuanya pintar menyanyi, ma?" tanyaku dengan semangat. Sedetik kemudian aku mulai menyenandungkan lagu Korea kesukaanku dengan penuh makanan di mulut.

      "Hei, sayang. Habiskan dulu makanan di mulutmu, sayang," ujar mama tegas.

     "Heheh... ya ya ya, ma,"ujarku kwmudian dengan cepat kuhabiskan makanan di mulutku. Setelah makanan itu habis kutelan, segera aku bangkit dan segera bersalaman dengan ibuku dengan mulutku yang kembali menyenandungkan lagu Korea. "Gaseumi ttwigeoisseo, yeojeonhi nal bogoisseo, jakkuman sumi makkyeosseo," mulutku menyenandungkan lagu tersebut tepatnya rap Chanyeol di lagu Stay with me. "Ma, aku pergi," ujarku setelah mencium tangan ibuku.

     "Iya," jawab ibuku. "Itu tadi pasti lagu dari si Chanyeol Chanyeol itu, kan?" tanya ibuku dengan senyuman.
 
   "Mama, kok tau?" tanyaku tak percaya.

      "Udah ketebak," jawab ibuku kemudian tertawa kecil.

      "Okelah, ma, aku pergi, bye," ujarku berpamitan sekali lagi.

     "Maaf papa terlambat bangun,". Tiba tiba ayahku menghampiri kami. Aku yang melihat ayahku baru datang, aku hanya tertawa.

     "Maaf, aku juga baru bangun, ma," ujar kakak laki lakiku yang juga baru datang setelah papa.

My First and Last Love (PCY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang