Adit memang teman lama Key atau bisa dibilang sahabat kecil Key. Mereka sudah bersahabat dari kecil, bahkan dari dalan kandungan pun mereka sudah kenal karena keluarga Adit dan Key memang sangat dekat. Adit yang sangat menyayangi Key dan Key juga yang sangat menyayangi Adit sehingga persahabatan mereka tak pernah larut oleh jarak dan waktu.
Bagi Key bersahabat dengan laki laki itu lebih menyenangkan, karena apapun yang Key curhatkan Adit selalu memberi nasihat yang cukup baik, tetapi bagi Key bersahabat dengan perempuan pun menyenangkan juga namun apabila sedang curhat pasti 10% curhat dan 90%nya membicarakan yang lain. Dan Key sudah menganggap Adit seperti kakak kandungnya sendiri, karena Key memang tidak memiliki Kakak ataupun adik.
"Adit kok gak ngomong sih sama Key kalo mau kesini, kalo ngomongkan bisa Key jemput di Bandara."ujar Key.
"Kan gue gak mau ngerepotin lo Key, lagi juga gue bisa kok sendiri. Yang penting sekarang gue udah ketemu sama lo."ucap Adit sambil merangkul bahu Key.
"Terus, terus nanti Adit tinggal dimana? Terus, sekolah dimana? Emang Adit tau jalanan Jakarta? Terus nanti yang jadi temen Adit di sekolah barunya siapa? Emang Adit gak takut kerasnya Ibu Kota?" Tanya Key bertubi-tubi pada Adit.
"Nanyanya satu satu kali Key, gue kan jadi bingung jawab yang mana duluan."ucap Adit sambil mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil.
"Gak pantes itu bibir dimajuin gitu."ucap Key sambil menyeledikkan bahunya seperti orang jijik.
"Yaudah gue pulang."jawab Adit sambil berdiri untuk pulang.
"Eits,,tunggu dulu dong."cegat Key sambil merentangkan tangannya."pertanyaan Key belom dijawab semua."lanjutnya.
"Nih ya satu gue tinggal di sekitar Komplek ini, nah kedua gue bakalan satu sekolah sama lo karena tante Kinara yang nyuruh gue buat satu sekolah sama lo dan jagain lo, dan yang terakhir gue tau setiap penjuru Kota Jakarta." Setelah menjawab semua pertanyaan Key, Adit langsung keluar dan pulang menuju rumahnya yang tak jauh dari rumah Key.
"Adit satu sekolah sama Key? Tapikan Adit udah kelas 12 emang bisa?"tanya Key pada diri sendiri."pasti bisalah, kalo gak bisa ya gampang tinggal Key bakar aja sekolah."sambungnya.
Setelah itu Key langsung menuju kamarnya untuk beristirahat karena baginya hari ini adalah hari yang melelahkan.
➖➖➖➖
21.00 WIBSuasana dirumah Gavin sangat ramai. Ramai oleh Johny yang sedang bermain bersama Gavin dan Lauren. Dimana tugas Johny hanya membuat Gavin dan Lauren agar tertawa.
"Papa punya tebak-tebakan nih."ujar Johny sambil berusaha membuat Gavin dan Lauren bingung.
Gavin dan Lauren hanya menaikkan alisnya sebelah dengan mengisyaratkan Apa?.
"Apa nama asli si Doel?"tanya Johny pada Gavin dan Lauren.
Gavin dan Lauren hanya menyeledikkan bahunya acuh tanda tak tahu.
"ALAN."ujar Johny semangat."aduh si ALAN nih sih Doel anak Betawi asli,,Hahaha."ucapnya sambil tertawa sendiri.
Gavin dan Lauren hanta melihat satu sama lain. Karena baginya itu tidak lucu lantas apa yang membuat Johny tertawa begitu lepas?
"Kok gak ketawa sih? Padahal bagi papa itu udah lucu." Ucap Johny dengan nada disedih sedihkan.
"HAHAHAHAHA." Gavin dan Lauren pun tertawa, namun tertawa mereka bukan karena lucu namun karena mereka kasian dengan Johny karena daritadi ia sudah berusaha membuat mereka tertawa mamun tak kunjung tertawa.
"Haha- lucu pah lucu."ucap Gavin sambil tertawa."tapi bukan lawakannya."sambungnya.
"Terus apa?"tanya Johny.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIN
Teen FictionIni kisah Key yang mengejar pria idamannya dan ternyata mereka dijodohkan. Bagi Key banyak bicara bukan perkara penting. Dan bagi Key mengejar pria bukan perkara penting. Karena dihidupnya yang penting hanyalah seorang Gavin Alano Nafare. Bagi Gavin...