Trauma

520 72 13
                                    

___

"Apa yang terjadi sama Sana?" Tzuyu yang baru sampai segera bertanya dengan raut wajah khawatir karena sahabatnya itu masuk rumah sakit.

Jungkook mengacak gusar rambut nya yang mulai memanjang. Ia mengajak Tzuyu untuk duduk di kursi sebelum menceritakannya, "dia pingsan pas gue tanya tentang kejadian kmren."

"Pasti lo nyebut kata 'bully' kan?" tebak Tzuyu kemudian menghela napas pelan.

"Hm." gumam Jungkook sebagai jawaban.

"Pantesan, lo juga siih." tuduh Tzuyu yang membuat Jungkook heran.

"Maksud?"

"Iya. Jadi Sana tuh phobia sama kata bully karena bisa ngingetin dia sama trauma nya 2 tahun yang lalu. Dia kena kasus body shaming  sejak sekolah dasar, dia sering diolok-olok dan bahkan dibully. Sampe dia nekat ga makan selama 3 bulan dan selalu olahraga berjam-jam lama nya tanpa sepengetahuan kedua orang tua nya.

"Sana gapernah cerita sama mama-papa nya sampe hampir mental nya ke ganggu cuma karena itu, trus Sana sering konsultasi ke psikiater walaupun sekarang udah ngga lagi." cerita Tzuyu.

Jungkook tertohok mendengarnya. Bagaimana tidak? Cewek yang selama ini terlihat tangguh dan garang di hadapannya ternyata punya sisi kelam yang tidak bisa dibayangkan karena selalu ditutupi oleh sifat hiperaktif nya.

Suara pintu berdecit terdengar, membuat Tzuyu dan Jungkook sontak menoleh dan menghampiri seorang dokter perempuan cantik dengan name tag Mrs. Suzy kluar dri ruangan Sana.

"Gimana keadaan sahabat saya dok?" tanya Tzuyu antusias.

"Dia baik, hanya sedikit shock  karena trauma lama nya, saya permisi." ucap sang dokter dengan lembut kemudian bergegas pamit undur diri.

Setelah kepergian dokter cantik itu, dngan segera dua orng berbeda genre itu masuk kedalam ruangan Sana. Dilihatnya gadis itu tertidur pulas dengan wajah damai yang pucat.

Pandangan Jungkook menjadi sendu melihat wajah menawan itu tidak lagi galak seperti biasanya. Mata bulat nya terpejam, menikmati tidur siang nya dengan damai.

"Udah kan? Lebih baik lo balik ke sekolah gih, biar gue aja yang jagain Sana." kata Tzuyu memperingati.

"Ga. Gue yang jagain dia." balas Jungkook tanpa melepaskan pandangan nya dari cewek yg sedang berbaring di depannya.

"Dih. Biar gue aja, sana!" Tzuyu mendelik ketika menerima penolakan Jungkook.

"Dia gini karena gue. Biarin gue disini." Jungkook pun tetap bersikeras mencari alasan untuk tetap bersama Sana di rumah sakit.

Tzuyu memutar bola mata kesal, kemudian mengalah, "serah lo. Jangan macem-macem!"

"Hn." sahut Jungkook diikuti dengan kepergian Tzuyu.

Manik hitam pekat Jungkook melirik kearah jam yg menunjukkan pukul 11.35 yang berarti pelajaran masih berlanjut dengan selang waktu yang lama. Alasan Jungkook sebenar nya yang pertama adalah karena ia sedang malas berpikir dan belajar, dan alasan kedua adalah karena ia selalu ingin di dekat Sana entah kenapa.

"Gue jadi ngerasa bener-bener babu si tengil, nungguin dia bangun." celetuk Jungkook berbicara sendiri.

"Kan emang lo babu gue." tiba-tiba suara Sana membuat Jungkook melompat kaget karena cewek jepang itu tidak memberi tanda kalau dia sudah sadar.

Sana yang memang sudah sadar dari suara pintu tertutup saat Tzuyu keluar pun enggan membuka mata sehingga ucapan Jungkook barusan membuat mulutnya gatal untuk menyahut. Dilirik nya wajah horor Jungkook yang terlihat lucu. Mau tak mau Sana pun menyemburkan tawa nya.

Mr Good VS Mrs BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang