Apa kabar dulu engkau milikku?
Sudahkah engkau mengemasi kenangan kita yang telah lalu?
Saat perpisahaan kita diujung pilu
Aku berjanji untuk tidak merindumu
Ternyata aku salah mengenai hal ituApa ini yang dinamakan senjata makan tuan?
Sekarang, malam ini aku rindu padamu
Senyum manismu merekah hebat dalam otakku
Tatapan kedua bola matamu membekas dipikiranku
Pelukan hangatmu merambat menyusuri tubuh kurus kerontangku
Wajah cantikmu masih terbayang dimataku
Namamu terukir kokoh dalam hatiku
Dan sekarang, aku meratapi kepergianmu
Apakah aku seorang lelaki bodoh yang berani-beraninya melepasmu?
Apakah ini satu kesalahan besar yang kulakukan dalam hidupku?Ku hela napas
Ku sulut sebatang rokok
Dan ku lepas kepulan asap
Kupikir, langkahku terlanjur gelap
Tak ada yang bisa diharap
Bangsat!Sudahlah, tidak ada kata untuk diulang
Dan pasti tidak ingin lagi untuk mengulangSelamat malam,
dulu engkau milikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Lara Dan Bahagia
PoesiaSebuah kumpulan sajak-sajak tentang cinta dan luka, bahagia dan lara, dan masih banyak lagi yang lainya. Kata-kata ini diambil dari curahan hati para penikmat kopi, dari mereka para hati yang pernah patah, dan dari mereka yang sedang ber-asmara dala...