Prolog

458 53 15
                                    

"Hyung! Kita harus membunuhnya! Dia harus mati" ucap Pria manis berambut blonde itu.

"Apa kau gila? Papa sudah sangat baik pada kita" ucap pria bermata indah

"Aku ingin bebas hyung!" Balas Seungyoon membuat pria didepannya itu berusaha menarik dirinya dari lorong mansion megah itu.

"Papa sedang beristirahat, jangan berisik" Jinwoo mencoba menenangkan adiknya itu.

"Aku lelah hyung" ucap Seungyoon lalu menangis pasrah didalam pelukan Jinwoo.

"Aku tahu, kau harus bertahan. Sedikit lagi, aku mohon" ucap Jinwoo yang kini menahan tangisnya sambil mendekap erat adik kesayangannya itu.

—————-

"Song Mino! Bisa kau pelankan langkahmu?!" Teriak pria tinggi bermata sipit yng kelelahan mengikuti pria didepannya.

"Kau semakin terlihat seperti orang tua" sindir Pria berambut kuning itu.

"Kemana kau membawa ku? Mana gadis-gadis nya? ucap Seunghoon saat melihat sekeliling mereka. Hanya ada pepohonan yang bisa dilihat mata sipit itu.

"Sebentar lagi hyung, pemandangan sangat indah saatkau sudah berada di air mancur itu. Percaya saja padaku" ucap Mino sambil tersenyum membantu pria tinggi itu.

"Ya, terserah kau saja. Aku tidak bisa menolak anak Yang Hyunsuk" Seunghoon masih akan melanjutkan tetapi suara lembut membuatnya dan Mino berhenti mendadak.

"Ya! Jangan bilang disini banyak setan?!" panik Seunghoon

Mino hanya menatap Seunghoon dengan tatapan tidak percaya.

"Kau sudah dewasa, berhentilah mempercayai hal seperti itu" ucap nya

Suara derap kaki semakin tajam menuju ke arah mereka. Seunghoon bersembunyi dibelakang Mino yang menhan dirinya untuk tidak takut. Langkah kaki itu terhenti dibelakang batu besar yang ada di depan mereka.

"Ayo lari!" bisik Seunghoon tegas

"Untuk apa?" balas Mino lalu mengambil pisau dari dalam ranselnya. dan berljalan perlahan ke arah batu itu

Seseorang berlari ke arah mereka, seorang pria. Sepertinya pria itu tidak memperhatikan keberadaan Mino dan Seunghoon, tanpa ia sadari ia berlari tepat ke arah Mino. Melihat hal tersebut Mino menahan pria itu sebelum menabraknya, dan dengan santai menanting badan mungil itu ketanah. Mino langsung mngarahkan pisaunya ke leher wajah pria itu.

"Too..tolong kami" ucap pria itu lalu tidak sadarkan diri.

Mino hanya menatapnya heran, ia pun menarik pisau dari leher pria itu setelah ia yakin bahwaria dihadapannya itu benar- benar tidak sadarkan diri. wajah pria itu terpenuhi oleh darah yang mengalir dari jidatnya yang mulai kering, baju lusuh dan robek serta tubuh yang kurus.

Seunghoon mengambil pistol yang selalu ada dalam tasnya, lalu berjalan ke sekeliling memeriksa apa kah ada orang lain. Ia menemukan sesorang duduk dengan kaki berdarah-darah menahan sakit dan menggigit bajunya agar tidak mengeluarkan suara.

"Siapa kau?" Tanya seunghoon dingin

"Tuan, aku mohon tolong kami." ucap pria itu sambil mencoba menggapai Seunghoon. Tetapi luka dikakinya kembali berdarah, membuatnya meringis menahan tangis.

" Aku mohon" ucapnya pria itu menatap Seunghoon tajam

Tatapan itu, membuat Seunghoon terdiam. Begitu dalam, penuh kesedihan, keputusasaan.

"Apa kau bersama pria itu?" tanya Seunghoon menunjuk Mino yang dengan enteng mengangkat pria yang satunya.

"I...i... Iya, dia hyung ku." Ucap pria itu hampir menangis melihat kondisi pria di tangan Mino

"Kalian siapa?" Tanya Seungyoon

"Aku Seungyoon, dia hyungku. Jinwoo"




———————————-
Hello everybody, jadi aku buat cerita lagi pas lagi ada penglihatan. Ini mungkin akibat terlalu banyak baca novel agatha christie, jadi aku tertarik untuk mencoba membuat cerita seperti ini. Cerita ini juga bnyak teri spirasi dari novel" legendnya dia lohhh.... tpi versi WINNER hehehe dan tentu saja campur tangan mimpi author. *Sumpah author baca novel sampai sebagian kebawa mimpi lohh....

Meaningless masih diusahakan untuk update, (Author lagi blank banget)😭Boleh untuk menunggu meaningless update kalian baca juga carita ini. Hehehehe, maapin Author yahh.. Semoga author bisa cepet update semua cerita-ceritanya...😍😍

To Find My Way Back Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang