"Sepertinya kedua pria itu tidak mungkin kabur karena terlilit utang" canda Mark
----
Punggung lebar dengan beberapa tatto terlihat disekitarnya begerak perlahan. Pria dengan rambut cokelat itu terbangun oleh karena sinar matahari yang mencuri keluar dari celah gorden di jendela besar kamarnya.Dia mengambil robe yang ada di kursi dalam kamar itu, memakainya lalu perlahan berjalan keluar dari kamar itu.
"Ruth" panggilnya
"Ya, tuan?" ucap wanita tua yang datang menghampirinya.
"Apa dia sudah bangun" tanya Mino
"Apakah yang tuan maksud Tuan Seunghoon atau Tuan Jinwoo dan Seungyoon?" tanya wanita tua itu
"Apa Seunghoon masih ada?" tanya Mino heran. Seingatnya kemarin Seunghoon pulang setelah membantunya membawa kedua pria yang mereka temukan dihutan
"Iya tuan, ia tidur di lantai 3 bersama tuan Jinwoo dan Seungyoon" balas wanita itu.
"Sungguh?!" Tanpa menunggu jawaban dari Ruth pria itu berlari meninggalkan wanita itu heran
Tidak lucu jika Seunghoon berbuat hal-hal aneh terhadap kedua pria malang itu, pikir Mino.
Mino membuka pintu kamar itu perlahan, berjalan menuju kedua ranjang yang ada di dalam kamar itu. Seorang pria dengan penuh perban dikakinya tertidur pulas di salah satu ranjang itu, sedangkan tidak ada siapa-siapa di ranjang lainnya. Mino menjalarkan pandangannya mengelilingi kamar itu.
Batinnya sedikit tenang saat melihat Seunghoon yang tertidur di sofa.
"krieet" bunyi pintu balkon tertiup angin.
Mino berjalan perlahan, tirai putih jendela besar menggangu pandangannya. Tapi tidak seluruhnya, Mino masih bisa melihat siluet seseorang di balkon itu.
Mino membuka tirai itu perlahan. Mata pria itu melebar melihat sosok yang ada di hadapannya.
Sosok itu tidak memperhatikan Mino yang membisu di buatnya, dengan wajah sempurna, kulit putih seperti bihun *eh, rambut coklat indah dan membuat pria itu tiba-tiba kesulitan bernapas.
Mata.
Mata itu, sangat indah.
Hanya itu yang terlintas di pikirannya saat mata indah itu kembali menatapnya.
Malaikat? tanya Mino.
Seunghoon hanya bisa menggeleng melihat Mino yang dengan bodohnya terus menatap
pria yang duduk dihadapannya. Seunghoon tahu betul kalau Mino belum bisa menerima bahwa ia telah berhasil menyelampatkan seseorang yang mungkin saja adalah jelmaan malaikat-- yang jatuh dari surga dihadapan ku EAaaaa ----Saat ini mereka berempat sedang makan di ruang rawat kedua pria itu. Dirumah Mino memang disiapkan ruangan rawat seperti rumah sakit yang dulunya sering digunakan oleh adiknya yang sakit-sakitan. Tapi semenjak adiknya menikah dengan Mark, maka Mark meminta agar adiknya dirawat dirumah Mark yang notabenenya seorang dokter.
"Apa kalian sudah merasa baikan?" tanya Seunghoon
" Iya, terima kasih banyak atas bantuan anda" ucap Pria bernama Jinwoo itu
"Tidak masalah" jawab Mino singkat dengan mata yang masih tidak puas menatap pria dihadapannya
"Kami akan pergi siang ini, terima kasih atas bantuannya" Ucapan pria manis itu membuat kedua pria dihadapannya terkejut.
"Apa kau sudah bisa berjalan dengan baik?" Tanya Seunghoon pada pria bernama Seungyoon
"Ya, Jinwoo hyung akan membantuku" jawabnya singkat.