Pretend

84 16 5
                                    

"Apa kau benar-benar akan menikahinya?" tanya Seunghoon pada adik perempuannya itu

"Ya, aku akan menikahinya" ucap Hayi sambil merapikan kertas-kertas diatas meja kerjanya

Seunghoon menggeleng kepalanya tidak percaya. Dia sangat mengetahui adikknya. Kedua kakak beradik itu mungkin sama-sama memiliki paras yang luar biasa, otak yang pintar bahkan banyak orang yang cemburu kepada orang tua mereka karena bisa memiliki sepasang anak yang sangat sempurna.

"Bagaimana dengan dia?" ucap Seunghoon, mengingatkan Hayi tentang seseorang dimasa lalunya

Hayi terdiam beberapa detik, lalu kembali melanjutkan kegiatannya. Seunghoon melihat jelas wajah adiknya yang sangat tidak nyaman setelah ia menyebut orang itu.

"Oppa" ucap Hayi perlahan, lalu menatap Seunghoon tajam. Kedua bersaudara itu
memang meiliki mata yang sangat mengintimasi. Tak heran keduanya berakhir menjadi detektif hebat.

"Bisa kau terbuka padaku?" ucap Seunghoon tiba-tiba menatap adiknya kembali

"Aku kakakmu, keluargamu satu-satunya, aku bahkan tidak tahu apa yang terjadi pada adikku! Dan sekarang tiba-tiba kau mengatakan akan menikah! Omong kosong apa lagi ini?! " Ucap Seunghoon keras, ia tidak bisa menahan emosinya. Lee Hayi adalah satu-satunya keluarga yang meskipun menjengkelkan baginya, tetapi sangat disayangi oleh pria bermata sipit itu.

Hayi memalingkan wajahnya, wanita itu tidak tahan mendengar perkataan kakaknya. Wanita itu merasa bersalah tidak memberitahu kakaknya mengenai apa yang terjadi padanya. Tapi rasa takut lebih mendominasi dirinya.

Wanita itu berjalan dan duduk disebelah kakaknya. Ia menggengam tangan pria yang selalu berjuang untuknya lalu menyandarkan kepalanya kepundak kakaknya itu. Keduanya sama-sama diam, menatap pemandangan gedung-gedung pencakar langit dari jendela besar yang ada diruangan itu. '

"Oppa maaf kan aku" ucapnya

Air mata membasahi wajah indah itu. Setelah beberapa tahun, akhirnya Hayi kembali menangis dipundak kakaknya. Seingatnya terakhir kali ia menangis seperti itu ketika ibunya meninggalkan mereka berdua.

Seunghoon hanya terdiam, pria tinggi itu membiarkan adiknya menangis.

"Op..pa," ucap Hayi terisak.

Seunghoon mengelus perlahan rambut indah adik kesayangannya yang masih menangis itu. Ia tidak bisa berkata apapun. Satu-satunya perempuan terkuat yang dikenalnya hanyalah Lee Hayi, adiknya. Namun, kini perempuan itu menangis seakan dunianya telah hancur.

"Maafkan aku tidak bisa menjagamu dengan baik" ucap Seunghoon yang akhirnya meneteskan air mata

Dua  orang itu selalu sempurna dimata orang-orang, namun dibalik kesempurnaannya mereka sama-sama menyimpan sakit yang sangat besar.


-- Le Reve --

Sebuah cafe indah dengan dekorasi bertema vintage. Sangat disayangkan tidak banyak yang mengetahui keberadaan tempat itu. Padahal tempat itu memiliki kopi yang sangat luar biasa dan suasana yang tenang.

"Kring" bunyi lonceng kecil yang menandakan seseorang memasuki kafe itu.

"Selamat datang" ucap seorang pria remaja sambil tersenyum kepada pria tinggi yang memasuki kafe itu.

"hyung! Sudah lama aku tidak melihat mu!" tambah pria itu dengan semangat,

Pria berbadan tinggi itu menunjuk dokumen yang dibawahnya. Melihat hal tersebut pria yang merupakan pelayan itu, langsung mengangguk dan berjalan ke arah pintu masuk tempat itu. Dan dengan cepat memutar tanda "Buka" menjadi "Tutup" yang tergantung dipintu itu. Bukan hanya itu, ia juga mengunci pintu itu dan menutup tirai jendela.

To Find My Way Back Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang