"Song Mino," panggil pria bermata sipit.
"Huh? apa mau memanggilku" tanya Mino
"Aku tahu kau selalu memperhatikan anak itu, tapi aku mohon hargai sahabatmu yang sedang berada di hadapanmu ini" ucap Seunghoon
Mino langsung mengalihkan pandangannya, dan mengambil segelas kopi dihadapannya.
"Aku rasa aku sudah bosan mendengar cerita mu" ucap Mino sinis
"Hah?! Kau benar-benar teman yang jahat" balas Seunghoon
"Apa kau sudah mendapatkan informasi tentang mereka berdua?" tanya Mino
"Belum" jawab Seunghoon, sambil berjalan ke arah kamar kedua pria yang kini sering dikunjunginya.
Mino menatap punggung sahabatnya itu. Baru kali ini, seorang detektif Lee belum mendapatkan petunjuk apapun.
"Apa aku tidak salah dengar?" tanya Mino
"Tidak" Jawab Seunghoon singkat
"Aku benar-benar tidak mendapatkan informasi apapun tentang kedua pria manis itu" ucao Seunghoon santai sambil melanjutkan langkahnya.
---Pria manis bermata bulat indah itu berjalan menyusuri taman besar di rumah megah itu. Pohon - pohon dan bunga yang ditata rapi mengelilingi taman luas itu. Jinwoo tidak bisa berhenti merasa kagum.
"Rumah papa juga memiliki taman yang indah" Pikirnya. Ia kembali teringat bagaimana keaadaan rumah yang dulu ditinggalinya. Rumah yang indah.
Keluarga Kim dikenal sebagai keluarga bagsawan. Kim Jong Ki, pemilik perusahaan sekuritas terkenal, merupakan salah satu pebisnis yang ditakuti. Bukan hanya itu, pria itu tidak pernah mengekspos kehidupan pribadinya terhadap media. Ia menutup rapat-rapat kehidupannya. Keluarga Kim, hanya mengumumkan pernikahannya dengan seorang gadis dimana tidak ada seorang pun yang tahu identitas gadis itu. Yang diketahui oleh media hanyalah, wajah yang sangat cantik dan mata indah dari gadis misterius itu.
Sambil bersenandung ria, pria itu mencabut rumput-rumput nakal yang tumbuh pada bunga-bunga mawar indah yang berada di sekeliling rumah kaca yang terdapat di taman besar itu.
"Auhhh" Pria manis itu tidak sengaja tertusuk duri mawar. Seekor anjing mengejutkan pria manis itu dan hanya diam menatap JInwoo yang saat itu sedang mengisap jarinya untuk menghentikan perdarahan.
"GUK!!" Anjing itu menarik baju pria manis itu.
"Hey,hey,hey!" Jinwoo menahan anjing kurus itu dan menggendongnya.
Pria manis itu berjalan membawa anjing itu masuk ke kamarnya. Ia berjalan sangat perlahan, takut membuat orang-orang menyadari keberadaannya.
"ssssttt, kau tidak boleh ribut okay? Seungyoon sedang beristirahat" ucap Jinwoo kepada anjing kurus itu. Ia membiarkan anjing itu duduk santai menggulingkan badan kurusnya diatas sofa yang ada dalam kamar mereka.Jinwoo hanya tersenyum melihat hal itu, pria bermata indah itu mulai menguap melihat anjing kurus itu dan Seungyoon yang masih terlelap. Dengan perlahan ia membaringkan dirinya di kasurnya, tak lama setelah itu ia sudah tertidur pulas.
------------
"Tuan Senghoon" ucap salah seorang maid yang membawakan kunci mobilnya.
Pria tinggi itu memasuki mobil Solid Phantom Gold Rolls Royce --115 milliar say
Baru berjalan 2 meter, mobil mewah itu sudah mundur dengan kecepatan tinggi. Beberapa pelayan yang melihatnya hanya heran melihat pria itu.
"DIMANA OTTE-KU?!" Ucapnya dingin, pria tinggi itu sudah keluar dari mobilnya, dan menarik rambut salah satu pelayan itu. Semua orang yang ada disitu hanya menatap pria itu ketakutan. Apakah semua teman Tuan mereka seperti ini? ucap salah seorang pelayan yang melihat pria tinggi itu menampar pelayan yang seharusnya menjaga peliharaanya.
"Kalian benar-benar tidak berguna! Aku hanya menyuruhmu menjaga seekor anjing!" ucapnya sambil membanting kunci mobil yang ada digenggamannya.
Wajah pria itu memerah dan sangat menyeramkan, tangannya menggepal seperti akan memukul pelayan kecil dihadapnnya.
" Cari sekarang, aku memberimu waktu 10 menit. Jika otte tidak ada tamat riwayat mu." ucapnya sambil menatap sinis pelayan yang bergetar menahan takutnya.
Semua pelayan meninggalkan Seunghoon untuk mencari anjing peliharaannya. Pria itu juga berjalan mengelilingi rumah itu mencari binatang kesayangannya. Ia sudah mencari dimana pun, tetapi . Belum menemukan anjing kurus itu.
Ia berlari ke sayap kanan mansion itu, tepatnya di ruang keluarga Mino. Ia sebenarnya tidak ingin mencari ke sana, karena ia risih melihat foto-foto keluarga Yang Hyun Suk. Ia benci keluarga.
Seunghoon tidak pernah menyukai apapun yang berbau keluarga. Ia sangat membencinya. Setelah ia melihat ibunya berselingkuh dengan pamannya, padahal saat itu ayahnya sedang kritis dan mereka sangat membutuhkan uang untuk perawatan ayahnya, pria tinggi bermata sipit itu tidak pernah percaya akan cinta. Keluarga hanyalah sebuah kebohongan.
Pria itu mengambil napas berat sebelum membuka pintu besar itu, ia tahu betul bagaimana ibu Mino selalu memajang foto-foto mereka disetiap sudut ruangan itu. Langkah kakinya berat memasuki ruanngan besar itu.
Punggung pria mungil terlihat duduk diam di sofa membelakangi Seunghoon yang hanya diam melihatnya. Ia perlahan mendekati pria itu, mengendap sampai ia sudah berada tepat dibelakang pria mungil yang sama sekali tidak menyadarinya.
Seunghoon lega saat melihat anjing kurusnya tertidur dipangkuan pria yang juga sedang tertidur itu. Ia berjalan kedepan sofa itu dan duduk menatap pria itu, bibir tebal dan pipi yang cubitable --- eaaahh ngak th deh pipinya gimana!!!!
Seunghoon fokus menatap pria itu, ia tidak bisa memalingkan pandangannya, apalagi foto keluarga Mino tertampang nyata disekitarnya. Pria itu tertidur dengan gelisah, wajahnya dipenuhi keringat, dan beberapa kali ia menggelngkan kepalanya.
"Siapa kalian? dan apa yang telah terjadi pada kalian?" ucap Seunghoon pada dirinya sendiri. Ia berjongkok dihadapan pria itu dan mengusap rambut pria itu.
"Hyung!" pria manis itu tiba-tiba terbangun dan mencoba mengambil sebanyak-banyaknya. Ia seperti orang yang kehabisan napas. Otte melompat dari pangkuan pria itu.
"Maafkan aku mengagetkanmu, tapi aku harus membawa pulang anjingku" ucap Seunghoon yang mengangkat Otte.
Kedua mata pria itu bertemu, Seunghoon dapat merasakan ketakutan yang besar dimata itu. Bahkan tangan pria itu sedikit bergetar,
"Ah.. ah iya, maafkan aku." ucap pria itu lalu berdiri dengan cepat.
"Awas!" Seunghoon menarik pria itu kearahnya. Luka pada kaki pria itu membuatnya tidak stabil saat berdiri. Hampir saja ia jatuh dan menghancurkan vas kesayangan ibu Mino.
"Ya! Kang Seungyoon! Apa kau lupa kaki mu sakit?!" ucap Seunghoon yang masih menahan pria itu di dekapannya. Seungyoon hanya terdiam, tubuhnya masih bergetar mengingat gambaran mimpinya.
"Hey! Apa kau baik-baik saja?" tanya Seunghoon heran karena pria itu meremas jasnya ketakutan seolah tak ingin Seunghoon meninggalkannya.
"Maafkan aku, bolehkah aku memelukmu?" ucap Seungyoon
---------------------
SELAMAT MALAM MINGGU