Sabian_ras started following you
.
.
.
.
.
.
.
."Ha?"
Itulah respon pertamaku ketika melihat notif di instagram. Sekaligus mengalihkan perhatianku dari belajar.
Apa apaan ini? Si sabian? Kok follow aku sih?
Karena penasaran, kucoba buka profilnya dia.
"Sial! Kok diprivate?"
Eh kenapa aku kok jadi kesal gini? Tanyaku dalam hati.
Hanya karena satu notif saja bisa membuat ku seperti ini.Akhirnya, kupencet tombol follow back.
"Sabian_ras accepted you"
Ah, rupanya dia lagi online instagram. Ku scroll saja foto fotonya yang didominasi 70% fotonya dan pacarnya.
"Tampan" ucapku ketika melihat salah satu fotonya dengan senyum senyum sendiri.
"Loh! Kok kepencet like?!" Teriak ku.
"Yaudah deh pasrah aja, lagian dia lagi online pasti liat notif nya."Tring
Sabian_ras : Hai
Sabian_ras : Hayo ketauan ngelike salah satu fotoku. Suka ya sama aku?
Sabian_ras : Jangan suka ah, aku sudah punya pacar. Hehehe.Mishall_sha : Apaan sih?!
Mishall_sha : Siapa juga yang suka. Lagian kan cuman kepencet like, nggak sengaja.Sabian_ras : Kepencet like karena fotoku tampan ya?
Sabian_ras : Hayo ngaku.Mishall_sha : DASAR ANEH! Ganggu orang belajar aja.
Sabian_ras : Udah ah, gak usah marah marah.
Sabian_ras : Cepat tua lo nanti.
Sabian_ras : Lagi belajar ya? Semangat!Bukannya lanjut belajar aku malah guling gulingan di kasur nggak jelas dengan muka merahku.
"Efek Sabian sebesar ini ternyata" batinku dalam hati sambil senyum senyum gak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Malam.
Dla nastolatkówSenja iri karena siang dan malam selalu melengkapi. Senja iri karena hanya bisa berdampingan tanpa bisa bersatu dengan malam. Tapi bolehkan senja berharap pada malam ? - 12 November 2018