Chapter 1
Seoul, 25 Desember 2018.
"Dengar, satu jam lagi kita akan melakukan eksekusi. Jangan lengah atau kalian akan tertangkap!"
"Ah, tapi misi kali ini sangat berat. Biasanya kita hanya membunuh konglomerat, pengusaha kaya atau perdana menteri, tapi ini? Orang yang akan kita bunuh adalah Presiden Korea Selatan, Presiden!"
"Berhentilah mengoceh, Lu. Atau kau yang akan dihabisi oleh Chanyeol hyung."
"Ani, maksudku..."
"Xi Luhan! Kalau kau ketakutan, silahkan keluar dari misi ini. Tidak ada yang memaksamu disini."
.
1 minggu yang lalu (18 Desember 2018)Gangnam-gu, Seoul.
Disebuah bangunan yang tersembunyi disudut kota Gangnam-gu, Seoul, terlihat beberapa pemuda berkumpul disana. Dari penampilan dan cara mereka bersikap nampak tak ada yang mencurigakan sama sekali dari para pemuda itu. Mereka tampak seperti pemuda normal diluaran sana yang sedang bermain-main dan menguji nyali di gedung tak terpakai, dan itu adalah batas kenakalan yang wajar bagi anak seumuran mereka di Korea. Namun siapa sangka, dibalik canda tawa dan lelucon mereka, ternyata kumpulan pemuda tersebut merencanakan sebuah hal besar yang mengancam nyawa seseorang, bahkan mungkin nyawa mereka sendiri.
"Lu, bagaimana dengan bom nya?"
"Semua sudah beres, Kyung"
"Oke! Sekarang siapkan diri kalian. Aku akan memasang bom itu di lima titik yang sedikit jauh dari lokasi dan sepi dari manusia. Saat mereka fokus pada bomnya, kita akan mencoba menyelinap masuk. Sehun, kau akan berada dititik ini. Aku merasa para pasukan keamanan mungkin akan berada disana. Jangan tunjukkan dirimu selama mereka tidak menyerang, kita tidak perlu mengambil resiko. Kai, kau menyelinap ke titik ini. Dititik ini sepi penjaga, tapi tidak mudah untuk bisa lolos dari sistem keamanan disana. Untuk itu, Luhan sudah menyiapkan sidik jari palsu dan lensa kontak yang cocok dengan salah satu pasukan keamanan presiden, sehingga kau bisa masuk dan menyelinap. Lu, siapkan semua senjatamu dan pergilah ketitik ini. Kami mengandalkan tembakan jarak jauhmu saat kami dalam bahaya. Aku akan pergi kesini dan membius para pasukan yang ada disini. Dan, Chanyeol setelah misi ku selesai, kau harus segera masuk keruangan presiden dan jangan buang-buang waktu, langsung arahkan tembakan tepat dikepalanya. Aku akan meledakkan bom itu tepat pukul 7 malam, dan setelah bom meledak, itu artinya misi kita sudah dimulai. Selesaikan misi kita sebelum malam misa natal dimulai. Ingatlah untuk tidak terlalu banyak memakan korban yang tidak berhubungan dengan misi kita."
"Yak! Kamjong! Kembalikan makananku!"
"Haish, aku hanya minta sedikit! Dasar pelit!"
"Salah siapa mengolok-olok vivi tadi! Menyebut anjing tampan dan menggemaskan begitu dengan sebutan karung beras, kau benar-benar tega!"
"Lhoh, memang benarkan? Anjingmu itu sudah seperti karung beras, atau haruskah kusebut dia lemak babi? Berat badannya itu benar-benar sudah melampaui batas! Hahaha!"
"Oh, ya? Lalu bagaimana dengan monggu? Bukankah dia lebih buruk dari babi?"
"Yak! Neo! Jangan sebut anjingku seperti itu!"
"Kau duluan yang mulai!"
"Ehm! Kurasa kita harus menghancurkan kepala kedua anak ini sebelum kita menjalankan misi kita."- Chanyeol
"Diam!!!"-ucap Kai dan Sehun bersamaan yang dihadiahi sepasang mata yang melotot dari Chanyeol.
"M,, mian, hyung!"- Baiklah. Nampaknya kedua maknae itu mulai ketakutan disini.
"Haish, jinja! Jangan pernah meributkan hal konyol seperti ini lagi, karena sudah pasti toben lah yang paling imut didunia ini!"- ucap Chanyeol membuat Luhan dan Kyungsoo kompak memutar kedua bola mata mereka malas.
"Jadi, apa kalian paham apa yang diucapkan Kyungsoo tadi?"-Luhan.
"Tentu saja!"-ucap mereka kompak.
"Ani, apa kalian tidak bisa serius sedikit? Jika kalian bermain-main seperti ini, kita akan tertangkap, dan kita akan tamat."
"Haish, Kyung! Jangan berbicara seperti itu. Aku benar-benar ketakutan. Tubuhku bahkan bergetar membayangkannya."-Luhan.
"Nah, nah. Lihat! Lebih baik kau memarahi Luhan hyung saja. Sudah bertahun-tahun kita menjalani hidup seperti ini, kenapa rasa takutnya baru muncul sekarang?"
"Haish, itu karena ini presiden kita, Kai. Orang terpenting di negara kita."
"Hyung, tidak akan ada yang terjadi. Kita akan menyelesaikan misi kita dengan mulus seperti biasa. Anggap saja sasaran kita kali ini tidak ada bedanya dengan para koruptor yang biasa kita bunuh."-Sehun.
"Itu benar, tidak ada yang perlu kalian khawatirkan. Selama ada aku, kita semua akan selamat. Aku jamin itu."- Chanyeol.
"Ku pegang kalimatmu ini."-Kyungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLET OF LOVE
Fiksi PenggemarPengenalan tokoh : Chanyeol : Ketua mafia. Nama alias : yoda Kyungsoo : Tangan kanan Chanyeol dalam strategi perang. Nama alias : D.O Luhan : Ahli senjata dan peralatan perang. Nama alias : Deer/Lulu Kai dan Sehun : Fighter. Nama alias : Kamjong, Al...