Chapter 6

2.7K 326 21
                                    

Ruangan berwarna biru itu terlihat sangat sepi, hanya terdengar suara gesekan antara kain yang ditimbulkan dari pergerakan pria manis yang diketahui adalah pemilik kamar itu.
Pria itu, Haechan, merasa bosan, sesekali ia memandang jam yang berada dimeja sebelah tempat tidur nya. Ia heran dengan teman sekamar nya yang belum juga pulang, mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 9 lewat. Apa teman sekamarnya itu tidak takut ketahuan oleh guru.

Haechan's POV

"Cih, mentang-mentang idol, sesuka hatinya melanggar peraturan sekolah, dasar."
Aku mencebikkan bibirku sebal. Aku kesepian, ok? Bukan takut, tapi kesepian :)

Tok tok tok

Apa itu? Apa aku salah dengar?
Seketika bulu kudukku merinding mendengar suara ketukan yang cukup keras dari arah jendela kamar.

Tok tok tok

Oh astaga, aku benar-benar takut sekarang.
Aku mencoba mengumpulkan seluruh keberanianku dan mencoba mendekati jendela yang terletak di seberang tempat tidurku yang entah mengapa terasa sangat jauh.

"Pst! Hyuckkie! Tolong cepat buka jendelanya!"

Jaemin?

Aku segera membuka gorden yang menutupi jendel itu dan mendapati wajah Jaemin yang tersenyum seperti orang bodoh.
"Hai hyuckkie! Tolong buka jendelanya dong!"

Aku hanya menghelakan nafasku kasar lalu membuka jendela untuk Jaemin.
"Apa yang kau lakukan? Masuk lewat jendela? Itu sangat bodoh."

"Itulah cara seseorang bertahan hidup hyuck, aku hampir ketahuan oleh guru."
Jaemin terkekeh sambil meregangkan ototnya. Aku hanya memutar bola mataku malas.
"Kenapa kau belum tidur? Oh! Aku tahu! Kau menungguku kan?? Tak usah malu, pesonaku memang bisa membuat siapapun terpikat."
Jaemin tersenyum lebar sambil menggeleng-gelengkan kepalanya mengerti.

Aku benar-benar tidak habis fikir dengan pria didepanku ini. Aku memang menunggunya, tapi ingat! Bukannya aku terpikat dengan kebodo-, maksudku pesona apalah itu, aku hanya takut nanti aku yang kerepotan kalau ia ketahuan oleh guru!
"Dasar kepedean, cih. Kau emangnya kemana saja, kalau ketahuan oleh Kim ssaem nanti aku juga kena!"

"Hm? Aku pergi bersama Ji-ah.. kau tahu.. gadis di kantin tadi," Jaemin berjalan menuju lemari lalu mengambil pakaian dan handuk miliknya.
"Ia adalah teman lamaku, kami trainee bersama, ia adalah gadis yang baik." Jaemin tersenyum lalu menghilang di balik pintu kamar mandi.

Oh, gadis itu, tapi aku yakin aku tidak salah lihat.

Kenapa matanya menunjukkan kesedihan?

Aku membuang jauh-jauh pikiran aneh itu lalu menarik selimutku untuk tidur, mengingat ini sudah larut malam. Aku tidak mau terlambat bangun besok.

Haechan's POV ends

*skip*

"Selamat pagi anak-anak, aku adalah guru dance kalian, panggil saja Ten hyung, karena aku tidak setua yang kalian kira."
Seorang pria dengan badan mungil dan paras dingin memandang seluruh siswa siswi tengah duduk di lantai kayu ruangan itu sambil terkekeh.
"Santai saja, tidak usah takut padaku." Ten mengayun-ayunkan tangannya sambil tertawa.

Haechan yang memperhatikan penjelasan Ten pun menhelakan nafasnya lega. Sejak audisi kemaren ia selalu mengira bahwa Ten adalah seseorang yang dingin dan mengerikan, namun perkiraannya salah.

"Dalam pelajaran hari ini, aku akan memberikan kalian dua buah lagu dan kalian akan terbagi menuadi dua kelompok yang terdiri atas 5 orang. Masing-masing kelompok akan menarikan lagu yang telah saya pilihkan." Ten memandang seluruh muridnya dengan ekspresi yang sulit dibaca.
"Ohhh, aku melihat wajah-wajah yang tidak asing," Ten tesenyum senang.
"Bagaimana kalau para member NCT kita bagi dua agar adil? Aku yakin kalian tidak keberatan. Aku akan membacakan pembagian anggotanya. Team A, Lucas, Jaemin, Renjun, Koeun, Yeri. Team B, Mark, Jeno, Hwall, Haechan, Tsuyu. Lagu yang akan di berikan, yang pertama, Icona pop-In the Star, kedua Shawn Mendes-There's Nothing Holdin' Me Back. Gimana? Kita akan mengundi kelompok mana menarikan lagu apa." Ten tersenyum lebar, merasa puas dengan keputusannya.

Seluruh siswa mengangguk paham mendengar keputusan pria bersurai hitam di hadapan mereka, kecuali dua orang yang tengah sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Haechan's POV

Oh astaga, mimpi apa aku semalam? Sekelompok dengan Mark? Mungkin aka adalah fans Mark paling beruntung hohohohoho.

"Hei, kau tahu wajahmu seperti apa sekarang?? Aku tahu kau senang bisa sekelompok dengan Mark tapi kurangi tingkat kemesumanmu itu, kau membuatku takut." Renjun yang tengah duduk di sebelahku menyikutku lalu berbisik padaku.

"Hei! Aku tidak mesum!" Aku hampir berteriak jika tidak mengingat ini masih di tengah pelajaran.

"Ya ya, katakan itu pada wajahmu." Renjun memutar bola matanya malas.

Aku melirik sekitar memastikan tidak ada yang melihat wajah anehku.

Jaemin's POV

What?! Apa aku tidak salah dengar? Hyuckkie? Dengan Mark?
Tanpa sadar aku menekuk bibirku.

"Jaem, kau tak apa? Kau terlihat sedih. Apa jangan-jangan kau tak mau sekelompok denganku???? Aku sedih lohhh!" Goril- maksudku Lucas hyung berbisik padaku lalu menunjukkan wajah sedih dibuat-buat yang tampak menjijikkan di mataku.

"Ah, diamlah hyung, aku sedang tak mood." Aku mendorong wajah menyebalkan Lucas dari pandanganku.

"Utututu, ada yang lagi ngambek. Napa Na?" Jeno yang duduk di belakang ku ternyata mendengar pembicaraanku dan Lucas hyung pun ikut menambahkan.

"Tck, sudahlah. Kalian sama-sama menyebalkan." Aku semakin menekuk wajahku membuat kedua orang itu tertawa.

Jaemin's POV ends

*skip*

"Baiklah, hasil undiannya adalah, kelompok Mark akan menarikan lagu milik Icona Pop dan kelompok Lucas menarikan lagu Shawn Mendes. Kalian sudah boleh melakukan latihan. Pengambilan nilai akan dilakukan 2 minggu kedepan. Terlalu cepat? Tidak, kalian akan merasakan lebih ketika sudah menjadi seorang idol. Tanyakan saja pada teman kalian," Ten memperhatikan wajah Mark, Jaemin, Lucas dan Jeno secara bergantian.
"Persiapkan diri kalian, semoga berhasil. Class dismissed." Ten pun mengakhiri kelasnya disertai dengan tepuk tangan. Entah untuk apa :v

Haechan's POV

Oh, ini akan menyenangkan.

TBC

Akhirnya lanjut juga heheh
Makasih yang sudah setia menunggu :"

Maaf kalau ada kesalahan, jangan lupa vote dan comment yaaa

See you next chapter~~

Dream HighTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang