(image from http://cargocollective.com/)
"It's no wonder that truth is stranger than fiction. Fiction has to make sense." - Mark Twain
Opening of part 2.
Percaya atau tidak masyarakat di zaman ini sudah terlalu nyaman hidup dalam hayalan kebohongan yang selalu di tampilkan melalui semua saluran dan medium.
Kebohongan dan tipu daya itu bertujuan untuk mengendalikan pikiran mereka dengan cara mengeksploitasi ide dan kebohongan agar dapat dianggap lazim dan benar.
Lantas masyarakat saat ini telah menjadi robot yang diprogram dan dikendalikan secara tidak langsung. Mereka tak lagi mampu menggunakan akal sehat yang telah diberikan tuhan kepada mereka. Kebenaran bagi mereka sebenarnya adalah sebuah fiksi bukan fakta.
Robot itupun terus dimanfaatkan sampai mereka semua menjadi usang dan ketika mereka sadar semua sudah terlambat. Mereka hanya seperti kawanan domba yang menunggu waktu untuk di sembelih.
Mulai sejak seorang anak bisa menggunakan gadget atau menonton televisi di depan rumahnya, secara otomatis dia telah ter-brainwashed dengan apa yang dia lihat dan dengar. Sistem pendidikan juga tak berpengaruh pengaruh banyak kepada akal sehatnya.
Kemudian hal ini terus berlangsung sampai anak tadi menjadi dewasa dan berinteraksi dalam sebuah komunitas masyarakat. Hasil akhirnya adalah sebuah kumpulan masyarakat yang pikirannya telah di kendalikan oleh sang pengendali.
Fenomena ini dapat dipahami dan dijelaskan dengan mudah jika mengetahui konsep yang ada di Socio-Political science.
Namun pertanyaan penting yang belum dijawab adalah, siapa orang yang dengan susah payah merancang dan melakukan semua itu dan untuk apa?
Jawaban untuk pertanyaan itu tentu tidak mudah. Karena jawabannya akan menjawab rahasia siapa sesungguhnya yang menjalankan dunia ini. Mengakhiri semua teori konspirasi. Membongkar rahasia sejarah dan misteri di masa depan.
Siapapun orangnya dia punya niat buruk demi kepentingan pribadi atau kelompoknya dan dia pasti mempunyai kekuasaan yang besar. Itu menjawab pertanyaan untuk apa.
Berjalannya waktu, banyak orang tertentu yang tersadar dan berusaha menyuarakan kebenaran.
Tapi suara mereka dikalahkan oleh mayoritas masyarakat yang tak lagi mampu berfikir dengan jernih. Penyuara kebenaran itu malah dimusuhi dan diserang pribadinya.
Tapi hal itu bukanlah yang terburuk, karena pihak yang merasa terganggu akan melakukan apapun agar kebenaran dan kebohongannya tidak terungkap.
Ya termasuk membunuh, dan itulah yang dialami oleh suami Renata pada cerita berikut.
Malam hari - Sebuah Rumah Sakit di Jakarta Pusat, di unit gawat darurat. Dua puluh tahun yang lalu
Aku tidak tahu banyak apa yang terjadi dengan Mas David yang jelas mereka bilang keadaannya sedang kritis dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Dokter mengatakan dia keracunan dan dari gejala yang ditunjukan sepertinya diakibatkan oleh racun sianida.
Aku berlari ketika memasuki rumah sakit dan langsung menuju ke ruang gawat darurat dimana suamiku sedang ditangani.
Ketika akan masuk menerobos pintu gawat darurat dimana Mas David sedang ditangani oleh dokter tiba-tiba tubuhku tertahan oleh seseorang.
Ternyata seseorang itu ialah teman suamiku di kepolisian, dia menahan laju lariku untuk memasuki ruangan gawat darurat dengan memeluk perutku.
Aku sungguh panik sampai-sampai tidak melihat di sekelilingku sudah hadir beberapa teman suamiku dan beberapa dari kepolisian yang berjaga.
YOU ARE READING
The World Resistance (Perlawanan dunia) - The Threat Prequel
Science FictionSebuah side story atau prequel dari novel utama saya yang diterbitkan secara Self Publish berjudul "The Threat : Human Enhancement Technology" Novel ini menceritakan seorang Vigilante/Anti Hero dengan latar belakang negara-negara di dunia yang maju...