It's You. ( JAEMREN. )

2.5K 236 34
                                    

“I don’t need anyone else.  It’s only you.”

ㅡ IT’S YOU, written by Mononoona.

Disclaimer: ALUR SANGAT CEPAT! Ini merupakan draft lama dan aku post sekarang tanpa ada perubahan berarti. Jadi maaf, pasti aneh. 8')

✦✦✦

Terlalu banyak perbedaan antar keduanya. Definitnya, semua aspek dalam diri berkebalikan satu sama lain. Jaemin yang adiktif terhadap kopi, sedangkan Renjun dengan tehnya. Jaemin yang alergi terhadap susu, sedangkan Renjun jatuh cinta pada susu kental manis. Jaemin seorang penikmat senja, sedangkan Renjun yang lebih memilih fajar.

Hanya satu hal yang sama antar keduanya, yang mampu mengenyampingkan seluruh perbedaan kontras; cinta.

Jaemin kira, cinta akan mampu merekatkan ikatan keduanya. Jaemin kira, cinta akan selalu menjaga kebersamaan keduanya. Jaemin kira, cinta yang akan menguatkannya.

Tetapi cintalah yang justru membuatnya tersuruk; terpuruk dalam rangkaian penolakan yang membuatnya layu.

✦✦✦  

Renjun kehilangan kemampuan penglihatannya kala dirinya menginjak usia empat belas; insiden pahit yang menimpa keluarganya tak mampu terelakan. Bukan hanya kemampuan penglihatan, Renjun juga kehilangan anggota keluarga intinya. Dunianya luluh lantak sejak saat itu juga. Bersyukurlah dokter pribadi keluarganya berkenan untuk merawatnya, bahkan mengangkatnya sebagai seorang anak.


Renjun bergantung sepenuhnya pada Mark, anak tunggal dari sang dokter yang menerimanya dengan sangat baik. Kendati kehilangan kemampuan penglihatan, ketertarikan Renjun terhadap seni rupa tidaklah luruh. Dengan bantuan Mark, Renjun mampu melukis dengan sangat apik. Mark adalah mata keduanya.

Hingga suatu saat, salah seorang sahabat karib Mark bertemu dengan Renjun untuk kali pertama. Na Jaemin, pemuda yang menyandang titel 'sempurna' dalam hidupnya. Jaemin yang mafhum akan segala keistimewaan yang ada dalam diri Renjun tak lekas melontarkan cemoohan ataupun pergi meninggalkannya.

Jaemin selalu menyambangi Renjun kala senja tiba—bahkan acapkali dirinya terlelap hingga fajar dengan Renjun yang berada dalam rengkuh hangatnya.

Jaemin tak keberatan untuk mendeskripsikan langit malam yang kelabu, maupun di kala berhiaskan konstelasi bintang pada Renjun; mencoba menghadirkan ruang imaji bagi si manis.

Tidak ada keluhan yang tercelus dari Jaemin tatkala Renjun terus mempertanyakan rona langit dan menjadikannya sebagai mata kedua Renjun. Jaemin pun merelakan dirinya untuk menyanggupi setiap titahan Renjun yang berjibaku dengan kain kanvasnya; menggoreskan warna yang Jaemin berikan padanya.

Secara perlahan, Jaemin menjadi substitusi sempurna dari sosok Mark, kakak angkat Renjun. Jaemin dengan curahan afeksi yang tidak pernah terputus, yang selalu mengenalkan Renjun pada hal-hal baru. Membuat Renjun terbuka akan jendela dunia kendati tak mampu ia lihat. Esem manisnya selalu terpeta dengan apik, tidak ada gurat lelah maupun sakit yang tampak dari air mukanya.

Renjun dengan binar yang menyenangkan mampu menggetarkan hati seorang Na Jaemin.

Dan Jaemin tahu, bahwa dirinya jatuh cinta saat itu juga.

✦✦✦  

Sahaja berkas rembulan juga taburan gemintang tumpah ruah menghiasi pekatnya langit malam. Menanggalkan kesan sepi yang menyelimuti. Desau angin meyoja dengan ramah; berupaya melantakkan kabut kalut yang tampak dari air muka Renjun di kala itu. Berlainan dengan Jaemin yang tak mengindahkan kegelisahan Renjun yang tersirat kala dirinya membubuhkan satu kecupan ringan pada surai karamel sang pemuda Huang.

OUR PAGE;JAEMREN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang