Semua jenis debu ada di loteng ini. Ada kotak penyimpanan tertutup debu di sana-sini. Aku coba membukanya dan menemukan itu penuh dengan foto-foto bayi. Mereka semua tampaknya bayi, tetapi rentang tanggalnya sangat besar. Ada foto-foto dari tahun 1920-an di sini, dan semua bayi bahkan belum berumur setahun. Aku ingin tahu apakah foto bayi yang aku bawa akan ditambahkan padanya. Pikiran itu membuatku merinding.
Aku baru saja mendengar bunyi gedebuk di sisi lain loteng, di mana aku yakin itu berasal dari kamar Abigail. Saya akan melihat apakah aku bisa masuk ke langit-langitnya dari sini.
Ok. Aku ada di atas kamarnya sekarang. Sepertinya ada lubang-lubang kecil telah dilubangi di langit-langit kamarnya, mungkin tikus atau rayap yang menggerogoti itu semua. Aku akan melihat apakah aku bisa melihat Abigail dari sini.
Sial! Sial! Sial! Sial!
Aku akan keluar dari loteng dan aku tidak akan pernah kembali ke sana! Dia ternyata sedang melihatku, aku pikir! Atau setidaknya, dia tahu aku ada di sana. Aku tadi melihat ke salah satu lubang dan melihatnya berdiri di sana. Dia kecil dan memiliki rambut cokelat yang menutupi wajahnya di gumpalan-gumpalan rambutnya yang berminyak. Dia sedang duduk di sudut ruangan, memegang foto bayiku dengan saksama dan menggumamkan sesuatu.
Dia tiba-tiba berhenti bergumam dan melihat ke langit-langit. Aku tidak tahu bagaimana dia bisa tahu aku ada di sana, tetapi dia tahu! Dia mendongak seperti aku memanggil namanya. Dia berdiri dan mengendus udara dan ketika dia melihat lebih jauh dan semakin dekat denganku, rambutnya mulai jatuh dari wajahnya. Dia TIDAK MEMILIKI MATA! Hanya ada lubang kulit di mana matanya seharusnya berada, tetapi tidak ada sesuatu apa pun di sana! Tatapan matanya yang tanpa mata tepat mengarah kepadaku, seakan berbagi momen teror murni, dan aku tahu kedengarannya gila, tapi kurasa dia masih bisa melihatku entah bagaimana.
Aku keluar dari loteng secepat mungkin, tetapi aku pikir itu tidak cukup cepat. Dia mulai berteriak lagi dan aku berlari menuruni tangga. Jauh lebih keras dari yang pertama dan aku dapat merasakan getaran dari kebisingan di dadaku. Aku menyalakan televisi sekeras yang kubisa, sama seperti instruksi yang diucapkan.
Suara itu membuat kusakit kepala, tetapi aku tidak bisa menjerit untuk membuatnya berhenti
______________
Hai guys! Aku baru saja bangun tidur dan aku sedang kebingungan di sini.
Aku bahkan tidak ingat jika aku tadi tertidur. Aku hanya ingat jeritan dan berharap itu akan berhenti. Aku duduk di sofa berusaha mengeraskan suara televisi untuk menghilangkan suara jeritan tersebut, tetapi itu hal terakhir yang kuingat. Ponselku hampir mati, aku segera mengeluarkan charger ponsel dari dalam tas. Tidak ada tanda-tanda Nyonya Gwendolyn di mana pun, dia belum kembali. Oh iya, aku ingat sesuatu yang membuat aku benar-benar kacau sekarang!
Aku tidak memberi makan Abigail. Aku bahkan sebenarnya ingin 'makhluk' itu mati, tetapi aku tahu itu tidak bisa karena tepat ketika aku menulis cerita ini, aku mendengar suara keras dari kamar tidurnya. Sudah berapa lama sejak dia terakhir kali makan?
Aku menjadi sangat lapar dan... aku tiba-tiba sangat ingin menggunakan kamar mandi! Aku dapat menunda untuk tidak makan, tetapi aku tidak bisa jika harus menahan ke kamar mandi. Aku tidak ingin turun ke bawah, tetapi aku sama takutnya menggunakan kamar mandi di atas sini, karena tidak ada air di toilet.
Aku akan memberi makan Abigail untuk melupakannya dan melihat apakah aku dapat menemukan nomor darurat Nyonya Gwendolyn Yates untuk mencari tahu di mana dia berada!
Pemberian makan Abigail berlangsung baik-baik saja. Aku bisa mendengarnya meremas semua makanannya di atas nampan bahkan lebih dari sebelumnya, tetapi ketika aku mulai berdiri, aku menyadari sesuatu. Aku pikir musik TV tidak diputar malam tadi. Aku keluar, tapi aku yakin aku tadi terbangun dengan suara musik, sekeras yang kuinginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CREEPYPASTA
HorrorApakah mereka benar benar nyata? Walau belum tau kebenarannya,mari rasakan sensasi seperti bertemu.