Tragedi Cermin Hotel
urban legend by : anandastoon
Aku diajak temanku menuju ke sebuah hotel angker yang baru saja ditinggalkan karena ada tragedi penembakan oleh teroris. Sebagai sama-sama penggemar hal mistis, aku tentu saja setuju. Berangkatlah kami berdua ke hotel bintang satu berhantu tersebut untuk melakukan sejumlah aktivitas paranormal, temanku punya satu katanya.
Berdasarkan pengakuan tim evakuasi jenazah yang memberitahu temanku, beberapa pengunjung selamat dengan melarikan diri, sisanya luka-luka dan tidak tertolong. Menariknya, ada kamar yang di dalamnya ada cermin besar yang antik. Sewaktu membopong sebuah jenazah, dari kaca tersebut ia melihat kejadian mengerikan berupa bayangan kejadian sang penghuni sewaktu tidak selamat dari senapan sang teroris.
Temanku tahu letak hotel dan kamarnya, maka aku dibonceng dengan sepeda motornya menuju hotel tersebut. Jaraknya lumayan jauh, ditempuh setengah jam perjalanan. Kemudian, sebuah bekas hotel yang kini sunyi, gelap, dan menyeramkan tampak di hadapan wajah kami. Dan ketika sampai di kamar hotelnya setelah menyusur koridor-koridor yang membuat bulu kuduk kami berdiri, temanku mulai menyiapkan segala sesuatunya yang sudah dibawa.
Tampak sebuah cermin oval besar tergeletak di atas lantai hampir seukuran orang dewasa yang diberi ornamen-ornamen aneh. Sebuah lilin diletakkan temanku di depan kaca mengerikan itu. Kemudian kami duduk bersila dan temanku menyuruhku untuk memejamkan mata bersamaan dengan dirinya sebagai bagian dari ritual.
Aku menurut. Selama memejamkan mata, kami mendengar banyak suara teriakan-teriakan dan jeritan histeris disertai suara tembakan disana-sini. Sesuatu mencengkeram lututku yang membuatku langsung membuka mataku.
Ternyata temanku yang melakukannya, dan dia semakin mencengkeram lututku sambil bergetar hebat. Kulihat matanya melotot ke arah cermin seakan melihat sesuatu yang mengerikan. Dia kemudian melihatku sambil berteriak dan melarikan diri meninggalkanku sendirian di sini.
Apa yang ia lihat di cermin? Aku tidak melihat apa-apa selain bayanganku yang diterpa sinar lilin.
Benar, itu bayanganku, bukan yang lain. Temanku sepertinya tidak tahu bahwa kemarin aku adalah pengunjung hotel di kamar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CREEPYPASTA
HororApakah mereka benar benar nyata? Walau belum tau kebenarannya,mari rasakan sensasi seperti bertemu.