"Jangan bersedih, kau sudah tau kan hyungku memang seperti itu." Taeyong mengerucut mendengar perkataan yang terlontar dari bibir sexy seorang Jung lainnya, sahabatnya yang tidak lain dan bukan adalah adik seorang Jung Jaehyun— Jung Younghoon.
Si dingin yang merupakan sahabat satu-satunya Taeyong, dia selalu mendengarkan apapun yang Taeyong katakan meski menanggapinya dengan malas dan mata yang tidak pernah lepas dari buku yang dibacanya.
"Kau tidak mengerti hoonie, dia menyebalkan. Apa susahnya mengantarku? Padahal dia setiap hari mengantar Joy noona, Jaehyun hyung pilih kasih." Taeyong masih merengek di samping Younghoon, dia menghela nafas lelah menghadapi tingkah kekananakan sahabatnya itu.
Menarik tangannya perlahan, memeluk Taeyong erat dan merapatkan tubuh kecil itu ke dadanya. Menumpu dagunya tepat diatas kepala Taeyong, lalu setelah itu melepaskannya.
"Kembalilah ke kelas, pulang sekolah nanti aku akan mentraktirmu di manapun kau mau. Jangan bolos!" Taeyong terkejut mendengar apa yang Younghoon ucapkan, lalu setelahnya dia mengangguk menggemaskan dan menyodorkan jempolnya ke arah Younghoon dan tertawa setelahnya.
"Aku akan membuatmu jatuh miskin Jung!" Dia terkekeh manis dan bertepuk tangan dengan menggemaskannya.
"Silahkan jika kau bisa."
Dan dengan itu Younghoon berjalan menjauhi Taeyong dan menuju kelasnya, sambil menggepalkan tangannya yang hampir memutih karna kepalan tangannya yang sangat kuat.
Andai yang dia cintai aku, disini aku berusaha membuatnya tertawa lalu kau dengan mudahnya mematahkan hatinya.
**
"Aku ingin ini, ah yang ini juga! Tidak, aku lebih ingin ini" si kecil sedang asik memilih mana yang dia inginkan, sedangkan Younghoon berusaha berbicara melalui matanya dengan sang pelayan untuk mengambilkan semua yang diminta Taeyong."TAEYONG?!"
Taeyong mendongak melihat siapa yang memanggil namanya, disana dia melihat Noona nya—Joy dengan Jaehyun? Ah, makan siang bersama ya. Taeyong tersenyum miris setelahnya.
"Kyaaaaaa! Kalian sedang berkencan ya?! Astaga bayi-bayiku," Noona nya ini memang berlebihan sekali, untung dia cantik. Taeyong menggeleng kuat atas pertanyaan Joy, sedangkan Younghoon hanya berdehem menutupi rasa canggungnya.
"Ah begitu." Lalu setelahnya Joy menyikut perut Jaehyun, Jaehyun melihat dan tersenyum manis. Dia melarikan jari-jarinya ke arah rambut panjang Joy. Semuanya terlihat dengan jelas oleh mata bulat milik Taeyong, kapan aku akan mendapatkan perhatian seperti noona dari Jaehyun hyung?
"Bolehkah kami bergabung saja? Kami sudah memesan tempat hanya saja kelihatannya, makan siang bersama jauh lebih menarik." Joy tersenyum dengan riangnya, Taeyong mana tega menolak. Meski dia sangat ingin, takut merasa lebih sakit melihat kemesraan Noona nya dengan sahabatnya— Jaehyun yang jelas sekali sangat disukainya.
Makan siang hari itu berjalan dengan sedikit canggung karna semuanya larut dalam pikirannya kecuali Joy yang terang saja hanya memikirkan makanan miliknya.
Jaehyun melihat Joy yang tidak menyentuh daging miliknya, dengan sigap dia memotong menjadi lebih kecil daging tersebut. Taeyong yang jelas sedari tadi berusaha memotong daging miliknya hingga beberapa kali suara pisau beradu dengan piring dibawahnya terdengar. Younghoon sedang ke pergi ke toilet karna dia selesai terlebih dahulu di banding yang lain, kalau ada Younghoon jelas ini tugas lelaki dingin itu.
"Hyung, bisakah kau memotong jadi kecil daging milikku juga?"
Jaehyun melihat daging tersebut dan melirik tajam ke arah Taeyong. Sebenarnya dia takut, namun dia sangat ingin mencoba itu dan juga—dia ingin diperhatikan Jaehyun.
"Lakukan sendiri, kau laki-laki! Berhenti bertingkah manja, terkena pisau tidak akan membuatmu mati."
Taeyong merasa malu sekali, suara besar Jaehyun mampu membuat semua mata tertuju terhadap mereka. Joy memandang mereka semua dengan pandangan meminta maaf.
"Sayang, ini ambil saja punya noona. Noona bisa memotong itu sendiri," Joy menyodorkan piring miliknya ke depan Taeyong, namun dengan cepat Jaehyun menariknya.
"Aku memotong ini untukmu Joy!" Joy menatap dingin ke arah Jaehyun, tidak ada senyum dan raut wajahnya marah.
"Dia adikku Jaehyun, kau berlaku kasar kepada adikku." Joy akan menyodorkan daging miliknya lagi, namun terhenti ketika Younghoon datang dan langsung menarik Taeyong untuk berdiri. Dia membuka dompetnya dan meletakkan beberapa lembar uang diatasnya.
Dia menunduk menghadap Joy dan sedikit mengatakan alasan dia ingin pulang terlebih dahulu. Berlalu begitu saja dari hadapan Jaehyun dan joy sambil menggengam tangan Taeyong. Mempercepat langkah mereka untuk cepat sampai di mobil.
"Menangislah kucing nakal,"
Apalagi? Taeyong tentu saja menangis sesenggukan di dada Younghoon, dia malu sekali. Bukan hanya karna semua orang tadi menatapnya iba tapi juga karna Jaehyun yang benar-benar terlihat membencinya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
TOO LATE [JAEYONG]
Fanfiction"Kenali, mana yang hanya sekedar kau inginkan dan mana yang kau butuhkan? Dia yang kau inginkan akan membuatmu merasa nyaman dan dia yang kau butuhkan akan membuatmu merasa Pulang dan ada dirumah." •[WARN!] • BxB || YAOI || Boyslove • @interesteew •...