XXII

303 46 6
                                    

Jum’at, Jam 12:25 PM KST
Rumah Sakit Gangeung

“Lo mau makan?” Joonmyeon yang ditanya hanya mengangguk pelan. “Yaudah bareng aja.” Joonmyeon kemudian mengikuti Wonho dan berjalan disampingnya.

“Hyejeong sama Jiyeon mana?”

“Jiyeon lagi makan diluar sama temennya. Kalo Hyejeong... gak tau. Dari tadi gue gak liat.”

Joonmyeon mengernyitkan dahinya. Tumben, biasanya anak itu yang paling gercep gangguin dia dengan selalu membahas Joohyun, begitu pikir Joonmyeon.

Drrt drrt
Drrt drrt

“Hal-“

JOOOONNNN!!!!!” Joonmyeon menjauhkan ponselnya karena mendengar teriakan Dasom. Sungguh, dia bertanya-tanya bagaimana Dasom punya kekuatan suara yang mirip seperti kakaknya? Apa itu kutukan bagi marga Kim?

“Bisa gak lo biasa aja ngomongnya?”

GAK BISA!! INI PENTING DAN GENTING!!!! LO HARUS BANTUIN GUE!”

‘Ini kalo gak penting, gue beneran santet nih anak’ “Apanya yang genting?”

Jadi tuh, lusa ulang tahun Mama gue. Dan gue belum beli hadiah buat Mama. Lo harus bantuin gue milih hadiah.”

Tuh kan. “Lo kan bisa milih sendiri.”

GAK BISA!!! GUE HARUS ADA YANG BANTUIN SUPAYA GAK SALAH MILIH.”

“Tapi gue lagi sibuk.”

“POKOKNYA LO HARUS BANTUIN GUE. GUE KIRIM ALAMATNYA, LO HARUS KESANA.”

“Sekarang?"

Iyalah.”

“Tapi-“

Gue gak mau denger penolakan. Oke, bye!”

TUT

Joonmyeon melihat ke arah ponselnya yang menampilkan gambar dirinya dan saudaranya dengan tatapan kesal. Lalu tak lama, pesan dari Dasom pun masuk yang berisi alamat sebuah toko hadiah yang ada di Geumcheon. “Kenapa hidup gue dipenuhi wanita-wanita keras dan menyebalkan sih?”

Dan saat itu pula, Taeyeon, Dasom, dan Hyejeong langsung bersin secara bersamaan.

“Gak jadi makan Joon?” tanya Wonho yang ternyata sudah mengambil tempat untuk makan.

“Gue makan diluar kayaknya. Kalo gue telat, tolong izinin. Gue ada urusan bentar.”

“Umm,” kata Wonho sambil mengangkat jempolnya.









Joohyun berdiri di depan sebuah toko hadiah sambil terus melihat ponselnya. Ini sudah berapa menit sejak Dasom menyuruhnya kesini, tapi belum ada tanda-tanda kemunculan gadis itu.

Kruyuuuukk

Dan ternyata perut Joohyun sudah memberi peringatan bahwa mereka belum diisi sama sekali.

“Lo dimana sih Som?” keluh Joohyun sambil menelpon Dasom.

“Nungguin siapa?”

“Astaga...”

TUK

Saking kagetnya, ponsel yang digenggam Joohyun terjatuh. Pria yang ada dihadapannya mengambil dan memberikannya pada Joohyun.

“Nunggu Dasom.”

“Ng? Dasom? Gue juga.”

“Eh?”

Kim Sibling - Story 2 : When I Meet You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang