VII

420 75 5
                                    

“Hyun-ah~”

“Iya Joon. Wae?”

“Sekarang musim semi.”

“Lalu?”

“Bunga sakuranya cantik.”

“Memang. Apalagi hari pertama musim semi.”

“Tapi gak bisa ngalahin keindahan yg lo punya.”

Joohyun tersenyum mendengar perkataan Joonmyeon. “Lo belajar gombal dari siapa?”

“Jongin.”

“Hahaha, dia bahkan masih SMP. Apa iya?”

Joonmyeon menatap Joohyun yg tertawa dengan diam.

“Lo kenapa ngeliatin gitu sih, Joon?”

“Apa kita bisa kayak gini terus Hyun?”

Joohyun tersenyum. “Tentu. Memang lo mau kemana?”

“Janji?”

Joohyun menatap jari kelingking Joonmyeon. “Janji.  JoonHyun akan selalu seperti ini. Selamanya.”

Joonmyeon tersenyum lembut. Lalu mereka melihat bunga sakura yg mekar dengan cantiknya.





Joohyun menyembunyikan wajahnya di bantal miliknya. Lebih tepatnya menyembunyikan tangisnya. Ia tidak bisa. Meski ia bisa bertahan selama 3 tahun, tapi sekali saja ia bertemu, pertahanannya langsung runtuh. Sekelebat janji yg pernah mereka buat terlintas kembali di memorinya.

“Gue jahat Joon.... gak bisa nepatin janji.....”

TILILIT

TILILIT

TILILIT

Ponsel Joohyun sedari berbunyi, tapi dia tidak ada niat untuk mengangkatnya.

“Apalagi sekarang?..... gue gak bisa apa-apa...... gue runtuh.....”

“Hyun....” Seohyun membuka pintu kamar Joohyun. Ia kaget melihat keadaan adiknya. Benar-benar miris. “Lo yakin mau masuk, Jeong?”

Hyejeong yg ada dibelakang Seohyun mengangguk pasti.

“Tolong dia Jeong. Sementara, Cuma lo yg ngerti keadaan dia.”

“Iya Kak.”

Hyejeong masuk ke kamar Joohyun, dan duduk di sampingnya. “Hey, daritadi gue telpon, kenapa gak di angkat?”

Joohyun hanya menggeleng pelan.

Hyejeong memeluk bahu Joohyun. “Lo kangen ya, sama dia?”

.......

“Mau gue telponin???”

“Jangan...”

“VC deh.”

“Jeong.... gue Cuma butuh sendiri...”

“Lo gak bakal lega kalo sendiri. Cerita sama gue, kali aja gue bisa bantu. Atau seenggaknya, lo lega karena beban lo berkurang.”

Joohyun memindahkan bantal yg sedari tadi menutupi wajahnya. “Jeong.....” dan seketika, dia langsung memeluk Hyejeong diiringi tangisan. “...... gue jahat.... tapi gue bisa apa?..... itu pilihan terberat Jeong.....”

“Joon tau masalahnya?”

“Gue Cuma pengen dia gak terlibat masalah gue...... gue pengen..... dia bisa bahagia sama gue...... Cuma bahagia....”

Kim Sibling - Story 2 : When I Meet You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang