2

726 92 4
                                    

Maaf untuk typo yang berkelanjutan:v.
Vote and comment nya^~^

MAFIOSO (PANDEEP)

Jian dibawakan kabar bahwa kakeknya sakit, Penyakit kakeknya sudah berminggu minggu ini, habib istana tidak bisa menyembuhkan kakeknya.

Dia yang sedang berlatih kuda pun segera Pergi ke Kamar utama sang kakek. Dia begitu gelisah, dia tidak nyaman.
Habib juga berkata bahwa tinggal beberapa hari lagi kakeknya meninggal, Jian merasa deja vu.

"Kakek!! Apa kau baik baik saja?!." Jian segera memeluk kakeknya, dia berlinanglah air mata Jian.

"Ji- Jian? Sayang,sudah kakek tidak apa. Uhuk!! Jika kakek sudah tak kuat kau ikutlah Perdana mentri ke korea. Disana ada makam orang tua mu Sayang. Maaf kakek tak bisa memelukmu saat kau dalam keadaan berat nanti, jadilah raja yang bijak sana." Kakek mengelus surai rambut Jian sayang.

Jian tersenyum namun matanya belinang air mata, Menggenggam tangan sang kakek. "Jian berjanji akan baik baik saja. Kakek jangan sakit ya? Kakek hiks jangan tinggalkan jian." Jian sudah menangis meracau.

"Kau pergi bersama perdana mentri sayang, kau akan bertemu makam orang tuamu." kakek mulai menutup matanya, Jian panik, dia segera berdiri mencari bantuan.

Dan Saat itu juga Kakeknya dinyatakan Meninggal, Jian menjadi depresi.
Dia akan menjalankan perintah kakeknya pergi ke korea bersama perdana mentri.

Yifan diberi taukan bahwa Jian ingin pergi ke korea, Dia berangsut akan membuat Jian menghilang selamanya dimuka bumi.
"Berikan Pesan kepada Mafia, Yang ada disana. Mari bermain Zhang Jian." Yifan menyunggingkan senyum Anehnya.

"Jadi mentri, kita pergi ke korea saat kapan?. Aku ingin menjalankan perintah kakek." Jian duduk di tahktanya, dia belum di lantik menjadi raja. Dia belum bisa juga menduduki singga sana yang pernah diduduki kekek nya bahkan ayah nya.

"Kita bisa segera kesana yang mulia, saya Siap menemani anda." Mentri membungkus hormat kepada Jian.
"Baik lah, besok saja. Silakan kalian beristirahat, besok lumayan jauh perjalanan."

Mereka semua memutuskan untuk bubar, Jian kembali ke kamar nya.
Dia masih kecewa atas meninggalnya kakeknya, Jian menidurkan dirinya diatas kasur. Menatap dinding dengan lukisan kakeknya, dan orang tuanya.

"Tuhan, tolong aku. Beri aku petunjuk yang benar adanya." Jianpun segera menutup matanya.
Ia berharap besok adalah hari dimana pelepasannya beban hidupnya.



Esok harinya...

Jian Sudah siap dengan kopernya, Dia akan pergi ke korea. Ke makam orang tuanya, mereka bukannya kebangsaan China? Kenapa dimakamkan dikorea.

Mentri pun sudah siap dengan beberapa pengawal, mereka berangkat pagi sekitar jam 7:30. Jian berangsut pamitan dengan keluarga kerajaan, termasuk jienya. Jian memeluk suzy erat. "Jie aku pergi. Titipkan salam ku pada penghuni dikerajaan ini." Jian mencium pipi kakak perempuannya itu, Suzy tersenyum dan mengecup kembali pipi adiknya.

"Tenang saja jian. Jie akan sampaikan." Jian tersenyum dan berpindah kesamping ada pamannya yang begitu misterius, Ntah kenapa sejak dulu kakeknya menjauhkan Jian dri pamannya itu. Dan kakeknya juga berkata bahwa babanya pernah menitipkan Jian ke kakek, bukan kepamannya.

MAFIOSO (PANDEEP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang