11

409 56 21
                                    

MAAF ATAS KETYPOAN YANG BERKELANJUTAN.
.
.
.
PANDEEP (MAFIOSO)

Pesawat Guanlin sudah Take off disebuah bandara yang berada dichina tepatnya di Shanghai Pudong International Airport. Guanlin Pun sudah minta perijinan dari Sana.

Guanlin melihat Jinyoung yang Masih tertidur, mencoba membangunkan si Mungil. Namun hanya geliatan penolakan yang Guanlin dapat, "Baby Kita Sudah Sampai, Tolong Bangun lah."

"Unghh.."
Lenguhan itu terdengar dua bolah mata Terbuka, Mata seindah Galaxy itu mengerjap perlahan. Menurut Guanlin seperti Bammie saja.

"Alinnie apa kita sudah sampai? Aku tak sadar maafkan aku." Jinyoung berdiri sambil memeluk pinggang Guanlin. Walau sedang Hamil Jinyoung sangat aktif, Guanlin mengusap rambut harum Buah persik tersebut.

"Perhatikan langkah mu Jinyoung, aku tak mau kau terjatuh."
Jinyoung tak perduli apa kata Guanlin, dia tetap bersikukuh memeluk pinggang Guanlin. Karena dia Sangat Mengantuk, bahkan sangat sangat mengantuk.

Srekkk!!..

Guanlin dengan sigap menahan Tubuh Jinyoung, Jinyoung tersandung tangga pesawat itu. Guanlin menghela nafasnya, Jinyoung menundukan kepalanya Lagi lagi ia tak mendengarkan Perkataan Guanlin.

"Apa ku bilang Jinyoung, kau tak mendengarkan ku. Kalau kau terjatuh lalu kau terluka, tak mungkin aku menyalahkan benda."
Jinyoung mempererat pegangannya pada lengan berotot Guanlin.

"Maafkan Jinyoungie Alinnie."
Guanlin menghela nafas kembali, menggendong Tubuh Jinyoung.
"Daniel bawa koper kami kepenginapan, jangan lupa Boneka Puppy Jinyoung."
Guanlin memang memberikan Jinyoung boneka, karena saat itu Jinyoung mengidam. Enah kenapa mengidam Jinyoung adalah hal hal yang aneh.

Guanlin membawa Jinyoung ke mobil pribadinya, membawanya Kesebuah Villa yang sangat mewah dan besar, terletak disamping sebuah pantai dan perkebunan.
Sejuknya udara musim gugur.

Jinyoung ditidurkan diatas kasur.
Guanlin berdiri, namun tangannya ditahan oleh Jinyoung. "Ada apa Jinyoung? Cepatlah tidur. Besok malam kita akan bertemu paman mu."

"Temani aku tidur Guanlin, aku takut. Setidaknya sampai aku, Aku ingin memeluk mu hingga tertidur."
Guanlin tersenyum tipis, sangat tipis bahkan tak terlihat. Ikut berbaring disamping Jinyoung memeluk tubuh yang lebih mungil darinya.

Jinyoung membalas Pelukan Guanlin, menutup matanya. Mendekatkan wajahnya pada dada Guanlin, guanlin pun mendekap erat tubuh Jinyoung.

"Sleep Well Baby Kitten."

.

.

.

.

Jinyoung terbangun dari tidurnya, melihat sekeliling kamarnya. Mengucek kedua matanya, lalu bangun dari ranjanh.

Melihat baju Ganti sudah tersiapkan dinakas, lalu jinyoung berlari memasuki kamar mandi.
Menggosok tubuhnya, wangi sabun yang khusus ia Bawa. Wangi Kayu Manis dan buah persik sangat tajam namun, sangat lembut.

Memakai baju yang disiapkan, mencari Dimana keberadaan Guanlin. Saat sudah menemukan seluet Guanlin ditaman belakang sambil menutup matanya.

Memeluk Guanlin dari belakang, membuat Guanlin tersentak perlahan. Guanlin menghirup aroma manis ini kembali, harumnya sabun yang Jinyoung Gunakan membuat Guanlin menggila Dalam alam bawah sadarnya.

MAFIOSO (PANDEEP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang