5

5.4K 922 25
                                    

"OMMO! Bukankah itu manager AOA yang terkenal tampan itu?"


"Aigoo, wajahnya benar−benar seperti dewa."


"ASTAGAAAA! Jantungku berdebar walau hanya melihatnya sekilas."


"Gila. Dia membuatku merinding karena ketampanannya."


"Tampan sekali dia~ Kenapa Mingguk tak setampan dia saja?! Ah, aku benar−benar iri pada anak SMP disampingnya itu."


Fck.


Mereka bilang apa?! Anak SMP?! SMP?!



Baekhyun mengerutkan keningnya mendengar kalimat terakhir. Wajahnya sudah memerah menahan emosi sedari tadi. Bagaimana tidak, sejak ia menginjakkan kakinya di taman dekat restaurant itu, semua orang –terutama para gadis− menatap mereka tanpa berkedip. Lebih tepatnya menatap kearah Chanyeol, yeah meskipun pria itu tampak acuh.

Tetap saja ini sangat merepotkan.

Kenapa ketenaran Chanyeol bahkan sampai mengalahkan artis−artis tampan di Korea? Ia sungguh menyesal mengikuti ajakan ahjussi gila di sampingnya ini.

"Ahjussi, bisakah kau mengusir penggemarmu itu? Mereka bahkan mengikuti kita sejak kita masuk kawasan ini. Itu benar−benar membuatku risih."

Chanyeol hanya tersenyum lalu merangkul bahu Baekhyun dan menarik bocah mungil itu mendekat. Baekhyun tentu saja kaget, ia bahkan tak bisa menolak saking kagetnya.



"OMMO! MEREKA MESRA SEKALI?!"


"APA ITU KEKASIHNYA?!"



Chanyeol merendahkan kepalanya lalu berbisik pelan,

"Kau cemburu?"

ASDFGHJKLㅡ

"Kau gila?!" balas Baekhyun dengan bisikan penuh penekanan.

Ia melirik pria itu dan dibalas cengiran aneh oleh pria tinggi itu. Baekhyun ingin sekali menurunkan rangkulan Chanyeol, tapi pria itu justru mengeratkan rangkulannya. Seolah tak ingin Baekhyun menjauh barang seinci pun.

Dan mission success!

Baekhyun sudah tersipu sekarang. Kedua pipinya memerah hingga ke telinga. Antara malu dan kesal, semua bercampur aduk menjadi satu. Ia meruntuki jantungnya yang tiba−tiba saja meledak di dalam sana.

"Lepaskan, ahjussi!"

"Ganti rugi tiket atau diam?"

Dengan terpaksa, remaja bertubuh lebih pendek itu membisu. Menutup mulutnya rapat−rapat tanpa celah sedikitpun. Ancaman Chanyeol benar−benar berhasil membekukan suaranya hanya dalam beberapa detik.

Mereka pun berjalan dengan tenang. Dan Baekhyun sangat benci dengan kenyaman yang tiba−tiba menderanya ini. Benar−benar sialan!





🐾







"KYAAAAA! HYEJEONG EONNI!"

"YUNA NOONA!"

"CHANMI YEPPEO!"

Teriakan−teriakan itu lama−lama membuatn Baekhyun terbiasa. Sehingga kini ia hanya fokus untuk membidik foto−foto 3 AOA yang tengah melakukan fansign di mini album mereka.

Chanyeol benar−benar tidak bercanda soal keaslian tiket itu. Baekhyun memang sempat mengkhawatiran keasliannya karena bisa saja Chanyeol telah menipunya.

Tetapi, pria itu membuktikan omongannya. Ia bisa dengan leluasa masuk dengan tiket gratis itu. Ia bahkan bisa berada di bagian depan, dekat panggung karena ia salah satu tamu VIP.

Benar−benar keberuntungan yang besar.

"CHANYEOL OPPA!"

Telinganya −yang sebenarnya telah tersumbat earphone− langsung berdenging ketika mendengar teriakan salah satu fans. Teriakan itu benar−benar kontras dengan teriakan penggemar lain.

Orang bodoh mana yang meneriakkan nama sang manager diantara hingar bingar fansclub salah satu member AOA tersebut?

"CHANYEOL OPPA! AKU MENCINTAIMU!"

Baekhyun menggeram tanpa sadar. Ia melepaskan earphonenya lalu menoleh kearah gadis yang meneriakkan nama Chanyeol.

Gadis itu masih saja berteriak tanpa tahu malu. Mengabaikan beberapa pandangan aneh para fans. Baekhyun mengalihkan perhatiannya lagi, berusaha fokus untuk mendapatkan foto−foto idol cantik itu.

Gila!

Gara−gara majalah KPOP yang memuat tentang para manager itu membuat Chanyeol jadi terkenal secara mendadak. Pria itu bisa saja debut berakting tanpa perlu melakukan trainee. Muncul di headline saja dia sudah seterkenal ini. Pengaruh bintang KPOP memang tak ada duanya.

"CHANYEOL OPPAAAA!"

Sial.

Chanyeol berdiri di samping meja fansign dan tersenyum ke arah para fans, membuat beberapa gadis memekik senang.

Para anggota AOA sendiri sepertinya tidak mempermasalahkan itu karena mereka justru berbicara tentang manager mereka beberapa saat yang lalu.

Tentang ketampanan Chanyeol lah, tentang ketenaran mereka yang sepertinya di kalahnya manager sendiri, kekaguman mereka pada cara kerja Chanyeol, bagaimana mereka menganggap Chanyeol selama ini, semua untaian kalimat sanjungan itu benar−benar membuat

Baekhyun panas ditempat.

Entah karena sanjungan untuk Chanyeol atau karena Hyejeong yang mengatakannya. Ia tak peduli. Ia sudah terlanjur kesal, sungguh.

[☑]『 ɪ'ᴍ ᴊᴇʟʟʏ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang