Hoseok menarik Sarah kembali ke meja Bar. Keramaian di lantai dansa mulai surut, Dua Lipa memilih nomor balladnya untuk dinyanyikan selanjutnya, yang mana itu membuat Sarah kesal karena cocok dengan keadaannya sekarang. Dia tidak perlu ada bumbu penyedap lagi untuk momen ini, tidak perlu karena tanpa itu pun Sarah sekarang sedang mengusap air matanya lagi.
Hoseok tersenyum lembut, mengusap air mata Sarah lagi. Meminta maaf lagi, dan Sarah tidak menjawabnya.
Orange squash kembali hadir di depan Sarah dan Hoseok tidak meminum apapun. Sarah mengerling ke balik punggung Hoseok, tempat dimana lelaki itu duduk tadi. Masih ada wanita-wanita itu, yang kini tertawa-tawa dan ikut bernyanyi dengan Dua Lipa dan gelas alkohol di tangan.
Sarah meneguk minumannya, mendinginkan hatinya. Hoseok tidak melepas pandangannya dari Sarah. Mereka berdua diam, tidak ada yang bicara. Sarah menatap gelas dan Hoseok masih menjatuhkan pandangannya pada Sarah. Gadis itu ngerasa dia harus bicara, kalau tidak dia bakal semakin hancur.
"Kenapa Hanbin?" tanya Sarah pelan. Hoseok bergerak di sampingnya dan mendekatkan kursi mereka.
Itu adalah puncak dari segalanya. Setelah Hoseok membunuh Hanbin di ruang tamu keluarganya. Berhari-hari setelah itu Sarah stress sendiri, dia tidak bisa melihat ruang tamu keluarganya sama lagi seperti dulu. Tidak ada polisi memang, hanya ada bodyguard Hoseok yang mondar-mandir dari rumah. Adiknya menertawai Sarah karena dia akan menikah dengan konglomerat dan bahkan si adik laki-lakinya itu berpikir apakah dia bakal dikawal kalau berangkat kuliah?
Tapi tidak dengan Bapak. Bapak tahu ada yang salah dengan Sarah, tapi Bapak bisa melihat ketulusan Hoseok mencintai anak sulungnya. Jadi waktu itu Bapak menutup mata dengan kejanggalan yang tidak diceritakan oleh Sarah meskipun Bapak memaksanya.
Dua minggu setelah menghindari Hosoek, Sarah mengembalikan cincinnya. Mengatakan dia udah nggak sanggup menjalani hubungan dengan Hoseok, dengan dunianya. Sarah bingung sendiri, dia nggak tahu berhenti karena dia tidak mencintai Hoseok lagi?
Gila, dia masih cinta dengan Hoseok bahkan sampai gila.
Tapi Sarah memutuskan berhenti. Dia hanya ingin Bapak dan adiknya aman, dan melihat Hoseok aman.
Sudah banyak yang dilalui Sarah. Itu bukan genangan darah pertama Sarah. Banyak yang berusaha mencelakai Hoseok lewat Sarah, dengan hampir melukainya. Jika tidak lewat Sarah, keluarga Sarah adalah jalan lainnya karena tikus-tikus itu tahu Hoseok dan keluarganya tidak tersentuh.
Sarah menoleh pada Hoseok, meminta jawaban. Hoseok menarik nafas panjang dan memainkan jemari tangan kanan di atas meja.
"Dia tidak sebaik yang kamu kira, Sarah," kata Hoseok, "dia adalah salah satu kaki tangan mereka. Dan hari itu? Hari itu lolos dari perkiraan saya. Dia datang ke rumah kamu, dengan senjata di balik jaketnya. Kamu melihatnya 'kan? Yang dia bawa."
Sesaat setelah kejadian itu, Sarah langsung berlari ke kamarnya, mengunci kamarnya erat-erat. Tidak mengindahkan ketukan pelan Hoseok di pintunya. Tidak berkata apa-apa. Sarah cuma takut dengan Hoseok waktu itu. Tapi Sarah bisa melihat senjata yang menyembul dari balik jaket Hanbin saat itu, bisa melihat bagaimana Hanbin melukai Hoseok, bahwa darah yang menggenang bukan hanya milik Hanbin.
Dua jam setelah itu, bapak dan adiknya pulang. Tanpa melihat apapun yang ada di ruang tamu, karena itu sudah bersih. Hanya ada Hoseok yang duduk disana. Berkata pada bapak dan adiknya bahwa mereka sedang bertengkar. Sarah hanya berdiri jauh dari ruang tamu, menatap Hosoek yang pergi tanpa berkata apapun.
"Bapak tidak pernah punya riwayat penyakit jantung, Sarah, kamu tahu itu," kata Hoseok pelan, Sarah tidak suka bagaimana dia bisa merasa hembusa nafas Hoseok di sampingnya. Itu membuat Sarah tidak dapat berpikir jernih. "Dan kamu tahu apa yang terjadi sebelumnya."
Hanbin memberikan sebotol anggur untuk Hoseok, dia berkata itu untuk hadiah pertunangannya dengan Sarah. Tapi Bapak salah mengira bahwa itu milik Sarah dan membukanya, meminumnya hanya seteguk, saat gelas yang dipegang Bapak pecah, lelaki tua itu jatuh tak sadarkan didi di lantai ruang makan keluarga Sarah.
"Dan membunuh Hanbin, Hoseok?" tuntut Sarah. Hoseok hanya menggeleng pelan.
"Saya tidak membayangkan dia akan menyakiti kamu. Saya tidak bisa, Sarah."
Hoseok berlumur dosa dan Sarah benci bagaimana dia masih bisa jatuh cinta dengannya.
"And for closing tonight, I appreciate for your coming!" Dua Lipa berkata dari panggung, "this is my favourite number for all of my songs. Thank you for Andrea Bocelli give me chance to remake this song with him. This is Called, 'If Only.'"
Tepuk tangan riuh dari penonton dan Dua Lipa menambahkan,
"It's gonna be sweet if y'all dancing slow in the middle. Also, Happy birthday for owner!" Dua Lipa merentangkan tangannya pada Hoseok dan semua orang menatap Hoseok serta Sarah. Hoseok tersenyum tinggi dan menaikan tangannya saat semua orang bertepuk tangan untuknya, "Hope you can find a love that you've said before. But I think, you've found it now."
Hoseok menatap Sarah, membalikkan telapak tangannya meminta pada Sarah.
"Maukah kamu berdansa denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅇ Him
Fanfic• Sarah pacaran sama Jung Hoseok • Jung Hoseok adalah anggota mafia →Sarah pacaran sama anggota mafia 。because i did everything for you ㅇ it's not me. I'm sorry ❛Hoseok x Original Character -Sarah Kalista❜ ❛Yoongin Min x Jimin Park❜ ❛Namjoon Kim...