08. My Love, If Only

83 13 0
                                    


Lagunya berputar lembut, Sarah bisa melihat bagiamana Rose melebarkan matanya saat melihat Sarah berdansa pelan dengan Hoseok. Jadi mungkin dia akan berhutang banyak penjelasan sama si rambut panjang itu. 


Tapi biarlah, itu jadi urusan nanti. 


Hoseok memutar Sarah sangat lembut, dia adalah yang pintar menari diantara mereka berdua. Setiap acara pesta apapun, Hoseok tahu caranya bergerak. Genggaman tangan Hoseok mengerat dan itu membuat Sarah mendongakkan wajahnya memandang Hoseok. 


"Ini nggak adil," kata Sarah tersenyum kecut, "gue berusaha buat move on dari lo berbulan bulan lamanya. Dan hanya dengan kayak gini aja, lo bikin gue..."


Sarah tercekat. Ini memang nggak adil. Hoseok tersenyum sedih. 


"Kamu sudah melakukan yang terbaik, Sayangku," kata Hoseok, "saya bahkan tidak berusaha mencari pengganti kamu."


"Lo kayaknya bahagia."


Di depan kamera, di foto-foto pemotretan majalah. Sarah mengerling sofa penuh wanita itu lagi. Tidak ada tiga orang yang tadi. Sarah mendengus pelan. 


"Lo bahagia, tanpa gue."


Tangan Hoseok menuju pinggang Sarah, meremasnya pelan. Tahu bagaimana Sarah merasa tidak nayaman dengan kejadian barusan. "Sarah. Tolong. Saya sedang berusaha."


Ngelupain gue, sure. Batin Sarah. 


"Saya sedang berusaha bahagia, dan saya tidak bisa." Kata Hoseok, "ternyata saya tidak bisa begitu saja melupakan kamu."


"You smiled at them," Sarah terdengar marah. 


"Saya tidak pernah tulus tersenyum setelah kamu." 


Bangsat. Sarah ngerutuk lagi. Lo nggak membuat ini semua jadi lebih gampang, Hoseok. 


"Lo berharap apa sih, Hoseok, dari gue?"


Hoseok berhenti bergerak dan otomatis Sarah bisa melihat bagaimana guratan lelah Hoseok di wajahnya. Mungkin Hoseok tidak berbohong, mungkin Sarah bisa memberikan kesempatan kedua. 


"Ambillah lagi, cincin kita, Sarah."


Hoseok merogoh saku dalam jasnya, kotak beludru biru itu lagi. Seperti kawan lama untuk Sarah. Hoseok membukanya. 


Cincin itu kembali mengkilat tapi seperti ada yang berubah. 


Hoseok menekuk satu kaki dan Sarah menghembuskan nafas panjang terkejut setengah mati. Dia tahu apa yang terjadi setelah ini. 


"Will you marry me?"


Semua orang ternyata memperhatikan, tapi musik tidak berhenti. Bahkan Dua Lipa melupakan nyanyiannya dan menatap mereka. Sarah pusing memikirkan kamera-kamera yang menyorot mereka tapi itu bisa dipikirkan nanti. Ini seperti petir di siang bolong. Sesuatu yang di dambakan Sarah dan sesuatu yang tidak ingin terjadi. 


Tapi kepalang sudah, Sarah mencintai Hoseok. Ini jalan satu-satunya Sarah bisa mencintai Hoseok lagi. Jadi Sarah berkata, 


"Lo harus janji, Hoseok. Kalau gue ambil cincin kita lagi, lo nggak akan sentuh pelacur-pelacur itu lagi."


Dan Hoseok hanya tersenyum. 


"It's you, Sarah. I'll do everything for you."



ㅇ HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang