Azrina Jennie Nugraha. Biasa dipanggil Azrina atau Jennie. Putri bungsu dari Keluarga Nugraha ini melangkahkan kakinya turun menuju lantai satu, dengan tas yang terbuat dari karung goni dan penampilan yang menurutnya seperti orang gila. Kenapa bisa ia berpikiran seperti itu? Ya, bayangkan saja bagaimana penampilannya saat ini. Rambutnya harus dikepang menjulang layaknya pohon kelapa. Serta pita merah putih yang harus terpasang di ujung rambutnya. Lalu, gelang permen yang ada di kedua pergelangan tangannya. Oh! Jangan lupakan tali sepatu berwarna merah di kaki kanan dan putih di kaki kirinya. Ck! Penampilan yang sangat menjijikkan.
Jennie menatap sebal ke arah kakak lelakinya. Al Fatih Mino Nugraha. Penampilan gilanya ini berasal dari Mino mengiyakan saran dari sang Ibu, untuk membentuk rambut menjulang ke atas seperti pohon kelapa di pantai. Ia mengalihkan atensinya dari sang kakak ke sang Ibu yang memandangnya dengan sangat bahagia. Iya, Ibu Jennie sangat bahagia melihat penampilan Jennie yang mirip dengan idolanya dulu.
"Sayang kamu cantik sekali. Coba kamu setiap hari seperti ini, Ibu pasti senang bisa melihat Sandara Park selalu ada di rumah," ucap Siti kepada Jennie.
"Jadi ingat jaman dulu, Ayah suka banget sama CL." Kali Ini Zidan, sang kepala keluarga berkata mengeluarkan komentarnya.
Jennie hanya membalas perkataan kedua orangtuanya dengan senyuman. Ia tidak akan bisa membantah perkataan kedua orangtuanya. Sudah biasa melihat kelakuan kedua oran tuanya yang sama sekali tidak ingat umur itu. Padahal usia mereka sudah berkepala empat. Tapi, masih saja berperilaku layaknya fangirl dan fanboy remaja masa kini.
"Kamu buruan makannya, Dek. Mas udah mau selesai ini. Jangan kelamaan, entar kesiangan. Keburu banyak siswa baru. Kan, Mas nggak mau kalo sampai mereka semua tahu kamu itu adeknya Mas," ucap Mino kepada adiknya.
"Emang kenapa toh, Mas? Kok, nggak seneng kalo ada yang tahu kamu punya adek?" tanya Siti.
"Jadi gini Bu, udah tiga hari ini Mas Mino selalu ngingetin adek buat jangan bangun kesiangan. Soalnya dia nggak mau tanda tangan buku ini." Jennie menunjukkan sebuah buku bersampul bungkus makanan kepada Ibunya. Buku tersebut adalah buku tanda tangan OSIS. Beberapa kakak OSIS memberikan tanda tangan dengan mudah. Namun, tak jarang pula ada yang memberikan syarat agar bisa mendapatkan tanda tangan mereka.
"Mas Mino bilang, kalo ada yang tahu siapa nama adeknya, maka dia baru mau tanda tangan buku ini," lanjut Jennie yang sudah kembali memasukan buku tanda tangan OSIS ke tasnya.
"Kamu ini ada-ada aja. Masa orang lain nggak boleh ada yang tahu adek kamu yang cantik ini, sih?" ujar Siti kepada anak pertamanya.
Mino tertawa mendengarnya. Ia meletakan sendok miliknya, lalu berkata, "Jadi begini Bu, alasan kenapa Mas nggak mau semua tahu, karena Mas nggak mau semua memandang Adek itu memanfaatkan kakaknya yang ketua OSIS ini," jelas Mino.
"Ayah suka kalau begini. Ini baru namanya anak Ayah," balas Zidan sambil mengacungkan ibu jarinya kepada Mino.
"Ya sudah, kalo kamu maunya begitu. Ini bekal kamu sayang. Untung aja Ibu langsung dapet group chat orang tua untuk angkatan kamu. Jadi, Ibu bisa tanya-tanya sama mereka mengenai makanan yang aneh-aneh ini," kata Siti yang langsung memberikan kotak makan siang berwarna merah muda itu kepada Jennie.
"Salahin aja Mas Mino, Bu. Masa buat barang MOS aja seribet ini," kata Jennie sewot.
"Ekhem! Ini yang buat Sirin, jadi jangan salahin Mas. Lagian Sirin kan udah ngomong langsung sama Ibu kemarin," bela Mino.
"Itu kan salah kamu juga, ngapain nyuruh Sirin buat nama susah-susah," kata Siti.
"Sudah-sudah... Kalo debat terus, anak-anak nggak berangkat sekolah, Sayang. Mas sama Adek cepat selesaikan sarapannya, nanti kalian terlambat, loh," titah Zidan yang langsung diangguki oleh istri dan kedua anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU MAKE MY DAY
RomanceWibowo Nugraha Prasetyo alias Wonu harus terpaksa bermain Roleplayer sebagai Wonwoo Seventeen dikarenakan permainan Truth or Dare dan harus mendapatkan pasangan Roleplayer dalam waktu tiga hari. Azrina Jennie Nugraha alias Jennie, harus terpaksa mem...