YOU MAKE MY DAY

05 - Other Challange

Sudah dua hari setelah Jennie mengirimkan pesan ke akun role player Wonwoo. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda balasan dari nomor Whatsapp tersebut. Bahkan, Jennie sampai membuka akun role player Wonwoo hanya untuk memerika, apakah orang itu sedang membuka aplikasi atau tidak? Dan ternyata, sejak dua hari lalu role player Wonwoo itu belum on.

"Kenapa dari tadi lihat ponsel kamu terus, Sayang?" tanya Zidan yang mendapati anak bungsunya itu terus melirik ponselnya.

"Paling gebetan baru, Yah. Mas yakin itu," jawab Mino yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Jennie. Namun, bukan Mino namanya kalau tidak mengabaikan tatapan dari sang adik perempuan. Ia tersenyum jahil kemudian bertanya, "Cowok baru atau si Wibowo?"

Mendengar nama Wibowo, Jennie kembali menatap tajam Mino. Ia mengambil garpu dan menusuk daging ayam yang berada di piringnya. Sedikit suara yang timbul dari apa yang Jennie lakukan membuatnya menjadi pusat perhatian kedua orangtuanya dan Mino. Ia tersenyum dan memakan daging ayam yang ia ambil. Jangan pernah lo sebut nama itu di depan gue, kalo nggak gue bakal sebar video fangirl lo beserta album-album Korea kesuakaan lo itu.

Mino membaca pergerakkan bibir Jennie yang berbicara tanpa suara kepadanya. Ia mengangguk dengan senyum jahilnya. "Bu, udah dapat kabar belum dari Jennie yang disuruh buat nyari pasangan RP?" tanya Mino tiba-tiba dan dengan otomatis Jennie menendang kaki kakaknya itu.

Mendengar pertanyaan Mino, Siti menghentikan sarapannya. Ia pun tersenyum ke Jennie dan berkata, "Jadi bagaimana Sayang? Ini sudah hari ketiga, loh. Masa nggak ada yang mau sama kamu? Atau kamu nggak niat buat nyari?"

"Kalau nggak niat, nanti biar Ayah yang cari seleksi semua RP Wonwoo. Sepertinya akan menarik kalau Ayah membuat sayembara untuk putri Ayah yang cantik ini di akun RP Ayah," tambah Zidan yang terlihat semangat dengan perkataannya.

"Wah! Kalo itu Mas setuju! Sekali-kali keluarga kita yang hits ini bikin sayembara. Lumayan hadiahnya si Adek."

"Apa sih, Yah! Adek bisa cari sendiri, jangan malu-maluin Adek yang punya deretan mantan di dunia per-RP-an kenapa. Harga diri Adek jatuh nanti."

Suara tawa Mino terdengar dengan jelas. Ia tertawa dengan sangat puas melihat Jennie yang didesak untuk segera memiliki pasangan akun RP Wonwoo. Ia sangat bersyukur dengan kehadiran murid baru yang memiliki paras seperti member Seventeen itu.

Untung gue udah punya Sirin jadi nggak usah repot-repot nyari RP Irene.

Jennie memandang tidak suka ke arah kakaknya. Ia mengambil selai stroberi dengan kasar dan mengolesnya pada roti yang ia pegang dengan asal. Menggigit rotinya dengan kasar layaknya seekor harimau yang sedang makan daging mangsanya. Memandang Mino layaknya seekor mangsa yang harus segera diburu dan dibasmi agar hidupnya tenang dan tidak membuat dirinya susah seperti sekarang.

Satu orang lagi yang menjadi sasaran Jennie, dia adalah Wibowo yang menjadi dasar dari permasalahannya. Kenapa harus ada orang yang mirip dengan Wonwoo dari grup Seventeen? Seandainya dia tidak ada, mungkin hidup Jennie akan lebih baik. Bersekolah dengan tenang tanpa harus berhadapan dengan manusia itu. Terlebih lagi, nama cowok itu harus memiliki nama yang sama seperti nama keluarganya dan membuatnya menjadi bahan bulanan cowok itu bersama dengan teman-teman anehnya. Musnah aja kalian dari dunia ini!

Melihat tingkah laku kedua anaknya, Zidan dan Siti hanya menggelengkan kepalanya. Sang Kakak yang selalu iseng kepada adiknya. Dan, sang Adik yang kadang suka mengerjai kakaknya. Jarang sekali mereka terlihat akur satu sama lain. Tapi, bagi Zidan dan Siti, keduanya membuat suasana rumah terasa lebih hidup dan tidak terlihat sepi.

Dulu, keduanya sempat berpikir akan memutar seluruh lagu-lagu Korea kesukaan mereka saat kondisi rumah sedang sepi. Zidan bahkan sudah menyiapkan dana untuk membeli dan memasang pengeras suara di setiap sudut rumah hanya untuk musik. Sedangkan Siti, ia sudah menyiapkan tata letak di mana pengeras suara itu akan diletakannya. Namun, semua itu hanyalah keinginan semata saat Mino lahir.