Setelah berhasil melewati gerombolan lebah yang menyerangnya, Chanyeol akhirnya memiliki waktu untuk mencari-cari Baekhyun yang menghilang sejak jam istirahat tadi.
Dengan bermodalkan insting –jelas saja dia tidak tahu letak-letak ruangan atau bahkan taman disini, dia akhirnya menemukan Baekhyun di depan gedung olah raga indoor.
Sedang berdiri berhadapan dengan seorang pemuda jangkung bersurai hitam legam. Chanyeol menatapnya dengan kernyitan.
Kekasihnya kah?
Chanyeol memilih untuk duduk di pot besar sebuah pohon yang berada paling dekat dengan posisi mereka, sehingga ia bisa mendengar dengan jelas percakapan keduanya. Pohon ini memang tidak seratus persen membantu persembunyiannya.
Jadi, Chanyeol memilih untuk berpura-pura bodoh dan bermain ponselnya seperti siswa yang menghabiskan waktu dengan dunianya tanpa peduli sekitar.
"Hyung akan mengikuti turnamen untuk seminggu ke depan, jadi jaga dirimu baik-baik disini. Jangan biarkan siapapun mendekatimu jika dia berniat menyakitimu."
Kakaknya?
"Aku mengerti."
Suaranya?
"Baiklah, hyung berangkat sekarang."
"Hm, hati-hati, hyung. Makanlah dengan baik."
"Tentu, sayang."
Chanyeol baru kali ini menemukan seseorang yang memiliki suara seindah itu untuk di dengar. Begitu nyaman di gendang telinganya. Ia bahkan terlalu terbuai hingga tak sadar jika sebuah bus sekolah telah membawa sosok tinggi besar itu pergi. Meninggalkan sosok Baekhyun yang terkejut melihat kehadirannya yang tiba-tiba.
Ia pun ikut terkejut hingga ponsel ditangannya jatuh yang kemudian tertampik oleh tangannya sendiri. Ponsel itu melayang tepat di depan Baekhyun hingga jatuh dengan begitu kerasnya.
Sial. Itu ponsel baru!
Tangan kecil Baekhyun bergerak untuk memungutnya dan kemudian terulur padanya.
"Ini."
"T-Terima kasih."
Dia menemukan suaranya tergagap ketika melihat pandangan dari sosok di depannya. Itu sangat menghipnotis dan membuat jantungnya tanpa sadar bertalu nyaring. Perasaan yang baru pertama kali ia rasakan.
Tubuh itu berbalik tanpa curiga sedikit pun.
Namun ketika Baekhyun akan melangkah lagi, Chanyeol berteriak,
"Byun Baekhyun!" Lalu langkahnya terhenti bersamaan dengan satu langkah kecil kaki Chanyeol kearahnya. "Mau makan siang denganku?"
"Aku tidak makan di kantin."
"Kita akan mencari tempat berdua. Bagaimana?"
"Kau sengaja?"
"Apanya?"
"Duduk disana dan berniat berbicara denganku?"
Chanyeol bersumpah ada nada tidak senang dalam kalimat Baekhyun dan itu membuatnya kikuk. Merasa ditolak untuk pertama kali adalah hal paling memalukan dalam hidupnya yang sempurna.
Ia mengusap-usap tengkuknya dengan senyum paling bodoh yang pernah ditunjukkannya. Melihat ekspresi Chanyeol, sepertinya Baekhyun bisa dengan mudah menebaknya.
"Maaf, aku harus pergi."
"T-Tapiㅡ"
Baekhyun benar-benar pergi setelahnya. Setelah menolak ajakan makan siang bersama Park Chanyeol, sang aktor terkenal. Luar biasa. Jika para pencari berita berhasil masuk ke dalam SOPA, dia pasti sudah menjadi headline news sekarang.
"Aish."
Namun penolakan itu bukanlah akhir. Mendengar suara Baekhyun dan sikap Baekhyun yang anti padanya. Entah mengapa justru terlihat berkali lipat lebih menarik.
Ia harus mengenal Baekhyun lebih dalam dan menemukan rahasia-rahasia apa yang digunakan Baekhyun untuk menarik perhatiannya sampai seperti ini.
Apa yang ada padanya?
Mengapa begitu adiktif?
Kenapa bisa membuat Chanyeol tersenyum lebar tanpa tahu malu?
KAMU SEDANG MEMBACA
[☑]『 ᴛʜᴇ ʟɪɢʜᴛ 』
Romance❝ 박찬열 •❦• 변백현 ❞ ㅡia pikir hanya sekedar tertarik, tapi semakin lama, sosok yang selalu menyembunyikan sebelah matanya dibalik penutup itu terlihat begitu bercahaya dibandingkan dengan orang lain.