5

5.3K 1K 24
                                    

Lagi-lagi Chanyeol menghela nafas pagi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi-lagi Chanyeol menghela nafas pagi itu. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan dan pelajaran telah dimulai. Dia tak sekali pun mendengar kabar tentang Baekhyun sejak tiga hari yang lalu.

Apa dia baik-baik saja?

Bagaimana keadaan ayahnya?

Apa Baekhyun sedang bersedih?

Ini benar-benar membuatnya gila. Rasa tertarik dalam dirinya tiba-tiba saja sudah menjadi perasaan lain. Perasaan yang nyaris membuatnya seperti orang sinting. Jongin satu-satunya orang yang menyadari alasan mengapa Chanyeol bersikap sedemikian rupa, sementara fans-nya sekedar tahu jika Chanyeol hanya kelelahan.

"Kau baik?"

"Tidak. Aku rindu."

"Aku tidak tahu kalau aktor sepertimu sangat melankolis diluar peran yang kau lakoni." Bola mata Chanyeol berputar malas. Ia memilih diam. Tak ingin berdebat dengan Jongin untuk hal sepele.

Pemuda jangkung itu menatap punggung gurunya tanpa minat. Suara detik jam dan goresan kapur diatas greenboard menjadi latar keheningan kelasnya. Ada beberapa siswa tertidur dan ada pula yang sibuk berdandan atau makan.

Sebagian nyawa mereka masih tertinggal dirumah sehingga satu dua anak saja yang benar-benar mengikuti kelas.



Tiga puluh menit berjalan demikian hingga geseran pintu kelas mulai mengganggu perhatian seluruh siswa dan guru.

Seseorang masuk dan itu adalah Baekhyun.

Chanyeol seketika menegakkan badannya.



"Oh Baekhyun, aku sudah menerima telepon ibumu. Silahkan duduk."

Baekhyun dengan ekspresi layunya membungkuk pada sang guru sebelum berjalan kearah bangkunya. Tanpa banyak yang menyadari, Chanyeol segera melompat menempati kursi kosong di bangku Baekhyunㅡ yang memang hanya berjarak satu meja dengan kursinya di depan.

Jongin yang melihatnya hanya memutar mata. Pemuda mungil –yang memang sedang berjalan ke arah bangkunya– itu tersentak ketika tubuh mereka berpapasan dan itu membuat senyuman tercetak di wajah Chanyeol.



"Hai."


Baekhyun meletakkan ranselnya dan duduk dikursi kosong. Memberikan seluruh atensinya pada sang guru.



"Baekhyun..."

"..."


"Baiklah, kau hanya akan mendengarku kalau begitu." Chanyeol duduk menyamping dengan mata yang tak lepas dari sosok Baekhyun, mengabaikan tatapan siswa lain yang menyadari tindakannya. "Aku merindukanmu... begitu banyak sampai aku bingung harus melampiaskannya pada siapa." Chanyeol memulai.

Senyumnya melebar menyadari ada rona tipis di kedua pipi tembam Baekhyun meskipun wajah anak itu sangat datar.



"Setelah aku memikirkan kata-kata kakakmu, aku telah mengambil keputusan yang tak akan pernah aku sesali."

"..."



"Baekhyun..."

"..."



"Aku akan berjuang. Aku akan membuktikan bahwa Park Chanyeol bukan orang yang suka bermain-main."

"..."



"Aku menyukaimu."

"..."




"Sangat... sangat menyukaimu."

"..."



"I love you."




"DAEBAAAKK! HOT NEWS! PARK CHANYEOL MENYATAKAN CINTANYA PADA BYUN BAEKHYUN!"

Murid di depan bangku Baekhyun menjerit heboh. Sepertinya dia tengah menguping pembicaraan keduanya –meski secara harfiah hanya Chanyeol yang berbicara. Seluruh kelas langsung memberikan perhatiannya pada dua sosok yang berada di pojokan.

"MWOYAA!"

"WOAAH."


Begitu pula dengan sang guru yang melihat aneh kearah Chanyeol.


"Park Chanyeol, kenapa duduk disitu?"

"Saya akan pindah kesini, seonsaengnim." Bukannya mendapat larangan, sang guru tersenyum dengan penuh kharisma dan memberikan anggukan.

Chanyeol mulai sadar, banyak orang yang sebenarnya memperhatikan dan khawatir pada sikap penyendiri Baekhyun. Hanya saja, tidak ada diantara mereka yang berhasil membuat perubahan untuk kehidupan sekolah Baekhyun.

Jadi disini, Chanyeol akan merubah seluruh persepsi teman-temannya pada sosok misterius Baekhyun dan membuat mereka menyukainya tanpa melihat kekurangannya.




Byun Baekhyun adalah seseorang yang sangat spesial.

[☑]『 ᴛʜᴇ ʟɪɢʜᴛ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang